5.

6 1 0
                                    

"Pokoknya Bapak ga mau tau, minggu depan kalian harus sudah ada naskah drama dan daftar para pemain."Ucap Pak Slamet selaku guru bahasa sunda. Arsy yang di tunjuk sebagai sutradara langsung berpikir keras mencari drama apa yang akan ia tampilkan nanti. Arsy teringat satu drama yang pernah ia lihat ketika SMP, ia pun memberi saran kepada Melani dan April, ternyata saran dari langsung di setujui oleh rekan sutradara nya.

"Lo aja ci yang ngomong sama anak anak. Tapi lo tau kan alur cerita drama itu kaya gimana."ucap April

"Kan Lo sealumni sama gue, masa Lo lupa. Yaudah kalo pun Lo lupa biar nanti gue yang susun deh naskah nya, gue inget kok alur nya gimana."sahut Arsy

"Gue aja ya ci yang ngomong."Ucap Melani di ikuti anggukan dari Arsy pertanda setuju "Hey judul drama kelas kita Si Ujang yah, gimana setuju ga?"Tanya Melani kepada anak kelas.

"Siap setuju aja gue mah."sahut Doni

"Sen Lo jadi Ujang yah, please jangan nolak gue yakin Lo bisa. Soalnya karakter Ujang sama Lo pas."ucap Arsy sambil menulis nama Arsen di bukunya

Mendengar perkataan Arsy Arsen terkejut dan langsung menghampiri Arsy "lah kok gue si ci? Gue ga ada bakat main peran, kenapa ga Mahen atau Ares?"tanya Arsen

"Gampang sen nanti juga gue, April, sama Arsy bantu. Gue sepemikiran sama Arsy, Lo kalo peranin Ujang pas banget sen."jawab Melani

"Yaudah lah terserah maraneh, yang penting waktu tampil nanti gue ga dandan aneh aneh."ketus Arsen seraya kembali ke tempat duduk nya.

"Ga akan aneh aneh kok Arsen. Lo percaya gue kan?"Tanya Arsy. "Iya gue percaya, udah Lo atur aja."jawab Arsen

"Gue ga main peran kan? Please jadiin gue kru aja jangan pemain."ucap Mahen

"Siapa bilang Lo ga main, tuh Arsy udah nulis nama Lo. Peran Lo jadi polisi, wih gue yakin sih Lo pasti keren pake setelan polisi."Ucap April

"Heum ternyata dia udah punya daftar pemain nya. Sok lah gue percaya sama maraneh."sahut Mahen

Bel istirahat berbunyi, beberapa anak sudah keluar kelas untuk pergi solat Zuhur dan makan siang. "Gais daftar aktor sama aktris gue kirim di grup ya, ga ada penolakan pokoknya."Teriak Arsy seraya merapikan alat tulisnya.

"Siap."sahut teman teman Arsy

Arsy pergi ke masjid sekolah untuk solat bersama Mahen dan Arsen, sesampainya di masjid Arsy langsung pergi ke lantai 2 dan mengambil wudhu. Setelah selesai solat Arsy tidak langsung turun ia menyuruh Arsen dan Mahen untuk pergi duluan karena Arsy masih ingin berdiam di masjid.

"Arsen Mahen, kalian kalo mau ke kantin duluan aja gue masih mau ngadem di sini."ucap Arsy dari atas.

"Syut Arsy ini di masjid jagan berisik. Ok kalo gitu gue sama Mahen duluan ya."sahut Arsen dengan suara pelan

Arsy tersenyum malu karena beberapa orang di bawah melihat ke arah Arsy "Hehe iya maaf gue lupa kalo ini lagi di masjid."ucap Arsy

"Mahen Ayo kita ke kantin, perut gue udah ga sabar buat makan mie ayam bude."ucap Arsen seraya mengelus perutnya

"Ayo sen, Lo kalo soal makanan gesit banget dah."sahut Mahen

Sesampainya di kantin Arsen langsung memesan semangkuk mie ayam dan segelas es teh manis, sedangkan Mahen membeli tahu bulat dan teh botol. Saat sedang makan, tiba tiba saja Zahra dan Putra menghampiri Mahen dan Arsen.

"Permisi kak, tumben cuma berdua kak Arsy nya mana?"Tanya Putra sambil duduk di depan Arsen

Karena sedang menikmati mie ayam, Arsen tidak menjawab pertanyaan Putra ia hanya menatap Putra dengan tatapan sinis. "Arsy masih di masjid, tumben Lo nanyain Arsy."jawab Mahen

04:14:23 || God sorry but I'm not strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang