"Neng Arsy bangun, udah jam 5 neng."ucap Teh Siti seraya membuka gorden kamar Arsy
Perlahan Arsy membuka matanya dan duduk sambil mengumpulkan nyawa. "Ayo neng bangun, teh siti sudah buatkan sarapan di bawah." Teh Siti duduk di samping Arsy
"Iya teh ini aku mau mandi." Perlahan Arsy berjalan memasuki kamar mandi.
Di kamar mandi ia malah melamun sambil memandang wajahnya dari pantulan cermin. Ia pun mencuci muka, dan langsung pergi mandi. Setelah selesai mandi ia menunaikan solat subuh dan memakai seragam Pramuka yang sudah di siapkan oleh Teh Siti tadi.
Setelah selesai ia mengambil ponselnya seraya duduk di atas ranjangnya. Ia terkejut karena saat membuka ponselnya Arsen dan Mahen mengirimkan pesan ucapan ulang tahun untuk Arsy. Bahkan ia pun lupa jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.
"Oh ternyata sekarang tanggal 11, kok bisa yah gue lupa kalo hari ini gue ulang tahun."ucapnya seraya membalas pesan Arsen dan Mahen
Setelah membalas pesan, Arsy merapikan buku pelajaran yang akan ia bawa hari ini dan menggunakan skincare rutin nya. Lalu ia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga nya.
"Selamat pagi semuanya."ucap Arsy seraya duduk di samping Fras
Tidak ada yang menjawab, mereka semua fokus dengan makanan mereka masing-masing. Ia sempat berpikir akankah hari ini orang rumah lupa dengan ulang tahunnya, tapi kenapa ia harus peduli tentang hal itu. Selesai sarapan Arsy berangkat sekolah bersama Ayah nya menggunakan motor, hari ini sedikit berbeda karena Fras tidak berangkat bersama. Di jalan Arsy melihat toko toko di pinggir jalan yang masih tutup, ia pun sampai di sekolah.
Baru ia sampai di parkiran terlihat Atharya yang sedang berdiri di samping motornya dengan jaket kulit hitam. "Kak tunggu."ucap Atharya seraya berjalan mengejar Arsy
Arsy menghentikan langkahnya dan menoleh "Kenapa tar?"tanya Arsy
"Happy birthday gue berharap di hari spesial ini lo bahagia, gue juga berharap semoga lo sehat selalu." Arsy tersenyum, padahal tadi pagi saat sarapan Atharya sudah mengirimkan ucapan selamat ulang tahun untuknya.
"Makasih banyak, semoga doa nya berbalik buat lo."sahut Arsy
Atharya merangkul Arsy "Jalan ke kelas bareng?"tawarnya
Arsy mengangguk, mereka pun berjalan bersama. Beberapa orang memandang Arsy dan Atharya, tapi mereka tidak memperdulikan nya.
"Tumben lo ga kesiangan."celetuk Arsy
"Gue sengaja berangkat pagi buat ngucapin ulang tahun ke lo."sahut Atharya
Arsy melepaskan rangkulan Atharya ketika mereka sampai di dekat kelas Atharya. "Sana lo masuk, kalo bisa sih lo diem aja di kelas ga usah ke umi. Masih pagi tar inget omongan Arsen sayangi paru paru lo."Ucap Arsy
"Iya bawel gue ga akan ke umi, gue bakal pake waktu pagi ini buat kerjain tugas fisika."sahut Atharya seraya mencubit pipi tembem Arsy
Arsy membulatkan matanya "Gue ga bawel yah, dan bisa ga lo ga usah pake cubit pipi gue sakit tau."
"Abisnya gue gemes sama lo kak."ucap Atharya
Arsy memilih langsung pergi meninggalkan Atharya, ia berlari menuju kelasnya. "Yah dia malah kabur."ucap Atharya melihat Arsy berlari meninggalkan nya
"Ehem." Suara yang tak asing di telinga Atharya, membuat nya terkejut dan langsung menoleh.
"Gue liat ada yang tambah deket nih."ucap laki laki tersebut
"Eh bang Arsen." Benar lelaki itu adalah Arsen yang dari tadi memperhatikan Atharya dan Arsy dari kejauhan.
"Cepet juga progres lo. Baru kali ini gue liat Arsy bahagia, dan nyaman jalan sama cowo selain gue sama Mahen."ucap Arsen seraya menyenggol lengan Atharya
KAMU SEDANG MEMBACA
04:14:23 || God sorry but I'm not strong
Teen Fiction"Arsen, Mahen gue cuma pengen hidup seperti dulu sebelum adanya pandemi. Where everything was just fine."Arsy "Suatu saat nanti pasti bisa. Gue yakin lo pasti bisa dan kuat hadapin segala masalah."Arsen "Arsen bener ci, dan lo jangan lupa God is alw...