04. Terbongkar

32 8 0
                                    

Happy Reading

•••

"Hapus Chala dalam kisah ini..."
-Chalandra .E

•🦋•

Chalandra sama sekali tak berniat datang ke perpustakaan untuk hanya sekedar membaca buku. Ia sangat berjauhan dengan yang namanya buku. Ia tak menyukai tumpukan kertas yang di dalamnya terdapat huruf-huruf bersusun.

Chala mulai membersihkan rak buku yang kotor dan sedikit berdebu. Banyak buku-buku yang rusak karena dimakan rayap. Tadi Bu Sinta menyuruhnya untuk dimasukkan ke dalam kardus dan membawanya ke gudang yang berada di sebelah bangunan perpustakaan.

Setengah jam ia berhasil membuat perpustakaan menjadi rapi. Chala hanya perlu membawa kardus berisi banyak buku rusak itu ke gudang.

Chala hendak mengangkat kardus itu. Namun tangan seseorang lebih dulu membawanya. Gadis itu tersenyum tipis melihat lelaki itu.

"Ngapain?"

"Biar gue aja." Lelaki itu membawa kardus dengan menatap Chala.

Chala mengangguk. "Bawa ke gudang Der."

"Siap cantik."

Chala bingung dengan perasaannya, di sisi lain Chala senang bersama Xander, namun di sisi lainnya lagi Chala membenci laki-laki itu.

Bolehkan Chala egois ingin memiliki Xander untuk dirinya seseorang. Bolehkan ia meminta agar sosok Reysa hilang dalam kehidupan ini?

"Chala?"

Chala tersadar dari lamunannya, gadis itu menatap Xander. Apa lelaki itu memanggilnya?

"Kenapa?"

"Maaf." Suara itu keluar dari mulut lelaki itu. Chala kembali termenung beberapa saat.

"Untuk yang mana?" tanya gadis itu membuat Xander sedikit terkejut mendengar pertanyaan Chala. Xander terlalu banyak menyakiti Chala.

"Gak bisa jawab? Ngerti sekarang kenapa gue minta putus?" Chala sengaja menyudutkan lelaki itu agar tersadar.

"Gue gamau putus."

"Terus lo mau kayak gini terus? Lo egois Der, lo gak mikirin perasaan gue?" Chala menatap lelaki itu dengan perasaan berkecamuk.

"Gue sayang sama lo..."

"Bulshit Der!"

"Setelah lo jadian sama Resya? Lo masih berani bilang sayang ke gue?" Chala menatapnya tak percaya.

"Putusin gue, lebih baik gue yang pergi." Chala tak ingin menyakiti banyak orang. Ia juga ingin menyelamatkan hatinya sendiri.

"Gue bilang gue gak mau putus, Chala!" ujar Xander. Lelaki itu mencengkram dagunya kencang. "Gue cuman main-main sama dia!"

Plak

"Banci! Lo gak punya hati hah?" Nafas gadis itu memburu, menatap nyalang Xander yang tampak menahan emosinya agar tidak keluar.

"Emang lo punya? Lo juga suka nyakitin orang lain kalau lo lupa," sarkas Xander menatap tajam ke arah gadisnya.

Chala mematung, membuat Xander tersenyum misterius. "Pulang sekolah, gue jemput," ucap lelaki itu dengan lembut. Tak lupa ia mengusap puncak kepalanya dengan lembut sebelum lelaki itu pergi dari ruangan remang-remang ini.

•••

"Chal, gue minta maaf soal-"

Chala dengan cepat memotong ucapannya. "Gausah dibahas, Ra!"

Aku Hanya Luka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang