8

6.8K 671 32
                                    

¤▪︎¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤▪︎¤

Setelah satu jam lamanya guru yang tak kunjung datang, ternyata penyebabnya ialah para guru akan mengadakan rapat dadakan dengan para donatur serta pemilik yayasan.

Jadi pagi ini sebelum jam pelajaran pertama berakhir murid-murid sudah di pulangkan. Rasa bahagia tentu saja dirasakan hampir seluruh murid SMA Dewangsa, siapa yang tak suka pulang lebih cepat.

Jean kini tengah berjalan menuju gerbang, kedua sahabatnya sudah pulang lebih dulu. Tadi Dika dan Yandra sudah menawarkan diri untuk mengajak Jean pulang bersama, namun Jean menolak karena tak ingin merepotkan. Lagian arah rumah kedua sahabatnya tidak searah dengan rumah Jean. Hari ini sudah cukup Jean merasa senang dengan hadiah dari kedua temannya, sampai rasanya tak enak hati menerimanya. Jadi sebaik mungkin Jean juga tak banyak merepotkan kedua sahabatnya, yang padahal sebenarnya tak merasa di repotkan sedikitpun oleh Jean.

Jean duduk di halte seorang diri, sekolah sudah terlihat sepi. Sepertinya ia akan menunggu lama di halte, karena ini masih bukan jam pulang murid, SMA Dewangsa itu berada sedikit jauh dari pemungkiman tempat tinggal penduduk serta jalan besar. Dikelilingi oleh pohon-pohon rindang terlihat sangat sejuk. Itu sebabnya halte didekat sekolah selalu sepi, sebab yang memakai halte ini pastinya hanya murid-murid dari SMA Dewangsa. Apalagi mengingat murid di sekolah itu rata-rata orang kaya, tak banyak dari mereka yang pulang pergi naik bus. Mungkin hanya murid beasiswa sepertinya saja yang menggunakan transportasi umum. Jean jadi sedikit menyesal kenapa tadi tidak menumpang pada Dika dan Yandra sampai halte yang didekat jalan besar saja.

Jean mengeluarkan ponsel baru yang di berikan oleh Dika dan Yandra dari saku celananya, lantas tersenyum menatap benda canggih itu.

Tak menyangka sekarang bisa memilikinya setelah sebelumnya hanya bisa meminjam milik tetangga untuk keperluan sekolah.

Sebagai penghilang rasa bosan, Jean memilih melihat-lihat fitur yang ada di dalam ponsel. Sekalian memahami lebih dalam cara menggunakan benda tersebut.

Karena terlalu fokus Jean sampai tak menyadari ada sebuah mobil mewah yang berhenti di halte.

Tin...

Bunyi klakson mobil membuat Jean tersentak, anak itu spontan mengelus dadanya yang berdegub kencang akibat kaget. Untung tidak sampai membuatnya sesak.

Jean lantas menatap mobil itu bingung, siapa? pikirnya.

Kaca mobil bagian penumpang terbuka, lantas menampilkan sosok pria paruh baya.

Jean ingat itu adalah sosok yang ia kembalikan dompetnya pagi tadi.

"Hei nak sedang apa?" Tanya Pria paruh baya yang sebenarnya adalah Henry ayah dari Sagra dan Arkan.

JEAN [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang