¤▪︎¤
Jika biasanya Jean mengawali paginya dengan senyum, maka berbeda pula dengan pagi ini. Wajah anak itu terlihat suram menyendu, warna kulitnya pun terlihat lebih pucat dari biasanya.
Manik mata yang biasanya berbinar memancarkan sinar, kini redup pula. Setelah kejadian semalam membuat anak itu tak bisa memejam kan mata dengan baik. Isi pikirannya hanya ada Sagra saja, ia masih bingung apa salahnya hingga Sagra marah padanya.
Jean sampai di kelas seperti biasa, baru dirinya seorang yang berada di sana. Menatap langit pagi ini yang ikut mendung seperti dirinya, seakan langit pun ikut merasakan kesedihan anak itu.
Karena dalam suasan hati yang suram, Jean pun memutuskan untuk tidur sebentar. Lagian ia kekurangan tidur tadi malam, masih ada sisa rasa kantuk di matanya. Jean jadi tau apa yang Yandra rasakan setiap pagi.
Tak butuh waktu lama Jean terlelap di lipatan tangannya pagi ini.
Dua puluh menit berlalu, kelas X ipa 1 mulai di penuhi murid-murid. Termasuk Dika yang baru saja tiba di kelas sambil menenteng tas milik Yandra, tapi Yandra-nya tidak ada.
Lantas Dika lempar begitu saja tas milik Yandra ke atas meja sahabat kecilnya itu. Lalu beralih mendudukan diri di kursi miliknya.
Dika tatap Jean yang masih tertidur, posisi Jean yang sudah berubah yang tadinya menelungkup kan wajah pada lipatan tangannya, kini sudah tertidur dengan kepala menyamping. Sehingga Dika bisa melihat wajah imut itu ketika tertidur.
Namun ada yang aneh, wajah itu terlihat pucat dan sedikit memerah. Karena curiga Dika pun lantas meraba dahi Jean dengan tangannya. Dan benar rasa hangat menjalar ke telapak tangan Dika, walau bukan hangat yang menyengat tetap saja suhu tubuh Jean tidak normal.
Jean yang merasa dahinya di sentuh terbangun, mata terpejam itu terbuka menampilkan mata memerah khas bangun tidur.
"Kalau sakit kenapa berangkat sih?" Omel Dika khawatir.
"Hah?...Aku gak sakit kok" Jawab Jean pelan dengan wajah kuyu khas bangun tidurnya.
"Gak sakit gimana, badan lo hangat Je. Ini juga muka pucat banget" Ujar Dika sambil kembali menyentuh dahi Jean dengan punggung tangannya.
Jean ikut memegang dahinya, mencoba memastikan suhu tubuhnya sendiri. Dan benar saja hangat yang ia rasakan.
"Tadi gak panas perasaan" Ucap Jean.
"Ke UKS deh gue anter" Ajak Dika.
"Gak usah deh, ini gak papa. Mungkin karena aku kurang tidur tadi malem jadi gini" Tolak Jean halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN [END]✔
General FictionSeperti kata Pribahasa: - Darah lebih kental dari pada Air - ⚠️ENDING ADA DI KARYAKARSA⚠️ Awal: 7 Februari 2023 Akhir: 18 Maret 2023 No.1 #sickstory 21 februari 2023🏅 No.1 #sick 23 februari 2023🏅 No.1 #papa 25 februari 2023🏅 No.1 #ayah 25 februar...