¤¤¤
Tujuan Jean yang tadinya hendak ke cafe malah beralih ke sebuah pemakaman umum, tiba-tiba ia merindukan sosok ibunya. Dengan setangkai bunga lily ditangannya anak itu berjalan pelan menyusuri jalanan setapak yang kanan kirinya terdapat makam orang lain.
"Halo ibu, apa kabar?....Adek kangen" Sapa Jean sambil meletakan setangkai bunga lily itu di sana. Bunga yang melambangkan kesucian dan kemurnian, seperti halnya cinta ibu kepada anaknya, atau bisa saja cinta anak kepada ibunya.
Tangan Jean mengusap nisan ibunya pelan, sedikit menampilkan senyum manisnya. Menunjukan pada sang ibu ia masih bertahan hingga sekarang, dan tidak perlu khawatir.
"Ibu kangen gak sama Adek?" Tanyanya yang entah kapan mendapat jawaban.
Jean mengangguk kecil seakan-akan dirinya dapat mendengar suara ibunya yang mengatakan rindu juga.
"Adek dapet temen loh Bu, baik banget" Ceritanya.
"Namanya Dika sama Yandra, mereka baik banget sama Adek. Bahkan udah nganggep Adek kaya adik sendiri hehe" Lanjutnya.
"Pokok ya Ibu gak perlu khawatir sama Adek, semuanya baik-baik aja. Ibu jangan lupa ya mampir ke mimpi Adek, biar Adek gak kangen berat hehe" Ujar Jean lalu terkekeh kecil.
"Kalau gitu Adek pamit pulang dulu ya Bu, nanti Adek main lagi kesini" Pamit Jean lantas bangkit dari duduknya ditepian makam, sedikit menepuk bagian belakang celananya yang terkena tanah.
Lantas berjalan menuju gerbang pemakaman umum, tak lupa melambai kecil pada rumah terakhir ibunya.
Tanpa Jean sadari sejak tadi sosok Sagra menatapnya dari kejauhan. Anak berumur tujuh belas tahun ini memang seolah mengabaikan Jean saat di bus, namun siapa sangka malah mengikuti bus anak itu hingga Jean sampai di pemakaman umum ini. Melihat pemakaman Sagra seolah paham jika anak berumur empat belas tahun itu tengah jiarah ke makam salah satu anggota keluarganya mungkin, atau orang tuanya?
Sagra kembali mengikuti sosok Jean dari belakang, bahkan ia sesekali mematikan mesin motornya ketika jarak keduanya terlalu dekat. Sagra terlihat seperti penguntit handal. Saking handalnya Jean seperti tak sedikit pun merasa di ikuti.
Sampai saat Jean menaiki angkot untuk sampai ke cafe, Sagra masih tetap mengikuti kemana perginya bocah itu. Kalau dipikir-pikir Sagra pun bingung pada dirinya yang akhir-akhir ini suka sekali berurusan dengan adik kelasnya itu.
Sagra memakirkan motornya di tempat khusus parkir di depan sebuah cafe bernama Cafe Mahkota. Sesaat setelah melihat Jean turun dari angkot dan masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN [END]✔
General FictionSeperti kata Pribahasa: - Darah lebih kental dari pada Air - ⚠️ENDING ADA DI KARYAKARSA⚠️ Awal: 7 Februari 2023 Akhir: 18 Maret 2023 No.1 #sickstory 21 februari 2023🏅 No.1 #sick 23 februari 2023🏅 No.1 #papa 25 februari 2023🏅 No.1 #ayah 25 februar...