08 : Permintaan Maaf

32 6 0
                                    


"Titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan!"

‧͙⁺˚*・༓☾✧༺♥༻✧☽༓・*˚⁺‧͙

⋇⋆✦⋆⋇

Dua minggu kemudian...

Annasya turun dari mobil bersamaan dengan Atharya yang mulai berjalan sembari membaca bukunya.

"Ata kebiasaan jalan sambil baca, nanti kesandung gimana?" Tanya Annasya.

Atharya tak memperdulikan ucapan Annasya.

"Kak Atharya!" Panggil Annasya.

Atharya menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang melirik gadis yang kini tengah memajukan bibirnya kesal.

Atharya tersenyum tipis seraya menjulurkan tangannya mengajak Annasya berpegangan. Keduanya pun bergandengan seraya berjalan.

Sesampainya gedung fakultas ekonomi dan bisnis, Jessica dengan kedua temannya menghampiri Atharya dan Annasya.

"Hai, Ata!" Sapa Jessica.

Atharya tak menjawab sama sekali dan terus berjalan sembari membaca. Sedangkan Annasya menghalangi jalan Jessica untuk mengejar Atharya.

"Minggir!" Ucap Jessica.

Annasya masih menghalangi Jessica.
"Apa? Lu mau ngejar Kakak gua?"

"Bukan urusan lu!"

"Ata itu kakak gua, udah pasti urusan gua juga! Denger ya, Jess! Gua gak mau lu ngejar atau gangguin Ata!"

"Lu gak akan bisa ngehalangin gua, Sya!"

"Of course bisa!"

Atharya tak ingin berlama-lama menyimak kedua gadis itu bertengkar, lelaki itu pun pergi memasuki gedung.

"Ata!!!" Panggil Jessica.

"Ishhh!!! Udah sana lu, balik ke kelas lu! Jangan gangguin Ata!!!"

"Bales WA GUA!!!!" Teriak Jessica.

Atharya menghilang dari pandangan begitupun juga dengan Jessica yang berhenti berusaha mengejar Atharya.

Gadis itu menatap tajam Annasya lalu mendorongnya secara tiba-tiba hingga Annasya tersungkur di lantai. Apa yang di lakukan Jessica di lihat oleh Andy yang tak sengaja lewat. Segera Andy membantu Annasya bangkit.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang