Gentala menoel pelan hidung milik istrinya yang sedang ia peluk didalam dekapannya. Rose yang di toel hidungnya membuat dirinya tertawa kecil dan menatap suaminya.
"apa sihh" ucap rose memukul pelan dada bidang gentala.
"engga, aku Cuma seneng aja liat kamu malem ini. Cantik" ujar gentala, jangan lupa dengan senyumannya yang tampan membuat hati rose selalu luluh setiap saat.
Rose memalingkan pandangannya dari gentala, ia tersenyum malu. Kemudian ia menatap suaminya kembali, "kenapa? Kok malu-malu gitu? Kaya malam pertama aja, malu-malu hehe" ucap gentala melihat wajah istrinya yang merona dan tersenyum malu-malu.
"engga ya!" sahut rose langsung berdiri menatap suaminya. Gentala meraih sebelah lengan istrinya membuat rose kembali duduk "canda sayangg, canda" ujarnya.
Cup rose mengecup singkat bibir suaminya lalu tersenyum menatap mata gentala yang bulat nan besar "tunggu sebentar ya" ucapnya yang dijawab anggukan oleh gentala.
Gentala menghela nafasnya dan menyilangkan kedua tangannya kebelakang untuk dijadikan bantalan kepalanya sembari menatap langit-langit yang penuh bintang, hhh... sudah lama rasanya ia tidak menikmati malam yang begitu indah di villanya yang menghadap ke laut.
Tidak lama kemudian rose kembali lagi sembari membawa dua gelas cabernet (gelaswine) dan sebotol redwine. Gentala menoleh kepinggirnya kemudian ia langsung terduduk, "kamu...ngajak aku minum?" Tanya gentala.
Rose mengangguk sembari menuangkan redwine itu ke gelas, kemudian ia memberikan gelas berisi setengah redwine kepada suaminya "nih".
Gentala terkekeh menatap gelas berisi redwine ditangannya, kemudian ia menatap rose dengan tatapan menggoda. "kamu mau ngabisin malem ini sama aku? Do u know what I mean right?" ujar gentala dengan ucapannya sedikit menggoda.
Rose meminum sedikit redwinenya terlebih dahulu, ia menyimpan gelas berisi redwine itu di meja lalu menatap suaminya. Ia berfikir sejenak kemudian mengedikkan bahunya "I know what u mean, but... I'm not in the mood for your passion" jawabnya.
Gentala hanya mengangguk pelan dan menyimpan gelas itu ke meja dipinggirnya, kemudian ia merebahkan kembali badannya, sesekali ia menoleh kearah istrinya "oke, kalo itu maumu. Aku tidak akan memaksakannya" tuturnya.
Rose memejamkan matanya menikmati suara ombak laut dan angin malam, tidak ia sadari bahwa suaminya itu memperhatikannya dengan setia sampai ada senyuman yang mengembang di bibir gentala.
Astaga. Mengapa istriku secantik ini? Hhh... apakah dia malaikat? Mana mungkin ada manusia secantik ini, bagaimana tuhan bisa menciptakan seseorang yang begitu cantik untukku? Apakah aku benar-benar pantas menjadi suaminya? Aku merasa ada yang kurang dariku untuk menjadi suami yang pantas untukknya. Sepertinya aku kurang tampan, tapi? Tunggu- dia menikah denganku karena cinta? Atau karena ketampananku ya? Tapi menurutku diriku itu tidak tampan, but... whatever yang terpenting dia menerima cintaku meskipun wajahku tidak tampan. Ucap gentala dalam hati sampai dirinya tersenyum.
"Honey" panggil gentala menatap istrinya.
"Hm?" Dehem Rose yang sedang memejamkan matanya.
"Rose"
"Hmm"
"roseanne"
"Iyaaa"
Gentala tertawa kecil disaat ia menatap Rose yang sudah mulai sebal kepada dirinya. "Honey" panggilnya kembali.
"Iyaa kenapa sayangg" jawab Rose yang masih setia memejamkan matanya.
"I love u" ucap gentala. Mendengar ucapan gentala seketika Rose membelalakkan matanya, menatap suaminya tidak percaya. Sudah lama dirinya tidak mendengar ucapan itu di telinganya.
Rose langsung bangkit dari rebahannya lalu menghampiri suaminya, kemudian ia duduk dihadapan gentala. Pemuda itu menatap istrinya dan pikirannya bertanya-tanya. "Hiks" tidak lama kemudian wanita itu menitikkan air matanya yang tidak sanggup ia tahan membuat dirinya seketika menangis entah kenapa.
"Hey, what's wrong honey. Apakah aku melakukan kesalah kepadamu?" Tanya gentala khawatir sampai dirinya terduduk dan menatap Rose yang menangis.
Rose menggelengkan kepalanya pelan lalu menyeka air matanya. "Tidak, aku hanya bahagia mempunyai suami yang sepertimu, aku mengsyukurinya hingga aku tidak bisa menahan tangisku karena aku bahagia" ujarnya tersenyum menatap gentala.
"Astaga, aku terkejut melihat dirimu menangis honey. Ku kira...aku mengatakan hal yang membuat hatimu terluka atau-" ucapan gentala seketika terpotong karena istrinya yang tiba-tiba saja mencium bibirnya.
Kemudian gentala merebahkan badannya kembali ke bangku, dan menikmati ciuman cinta istrinya. Meskipun ia merasa air mata yang mengalir dari mata Rose mengenai pipinya dan membasahinya. Setelah itu gentala mengangkat tubuh istrinya ala bridal style menuju kamar.
Ciuman yang dibuat pasutri itu membuat seisi ruangan hanya diisi oleh suara bibir yang beradu dengan lembut. Gentala menghentikan ciuman Rose itu sejenak, ia menatap wajah istrinya dan menyampingkan surai rambut Rose yang menghalangi wajah cantiknya itu. "I love u, I will always love u and will protect u with all my heart, I will always make u smile forever and will not make u smile fade away" tutur gentala menatap Rose yang berada dibawah badannya.
"Me too. I love u forever" ucap Rose.
Tunggu sebentar, bukankah Rose menolakku untuk berhubungan badan tadi? Ah! Persetan, lupakan. Batin gentala. Pemuda itu mulai membuka bajunya dan mulai meraih baju istrinya untuk ia buka.
"Its okay right? I undress u?" Tanya gentala Sebelum membuka baju dress sepaha istrinya.
Rose mengangguk pelan, begitu malunya ia ditanya seperti itu oleh suaminya. Padahal gentala selalu yang membukakan baju dirinya setiap keduanya berhubungan badan. "Ofc. Bukankah kau selalu membuka bajuku bila kita akan sex?" Ujar rose.
Astaga. Gentala seketika memalingkan wajahnya malu kemudian ia mengangguk menatap rose sembari ia tertawa kecil, kemudian ia mencium bibir rose kembali sampai wanita itu mengalungkan tangannya ke leher suaminya menikmati ciuman itu.
Gentala menatap badan rose yang tercetak dengan jelas lekuk badannya, sesaat gentala akan membuka bra dan celana dalam istrinya seketika rose menghentikan gentala, pemuda itu berwajah bingung "kenapa?" Tanyanya. Rose terdiam tidak berkutik, tidak lama kemudian wanita itu langsung berlari menuju kamar mandi.
"Hoek"
Gentala seketika terdiam mematung di atas kasur mendengar suara istrinya yang sedang muntah di kamar mandi. Sial gak jadi... eh tunggu- kok dia muntah? Jangan-jangan dia hamil?oh shit...
jyah, gentala tokcer gak tuh?
.
30/11/2022
pub : 12/12/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH
Teen Fiction"Dia, wanita yang aku cintai selamanya. Aku ingin melihat dirinya selalu tersenyum dan melihat kebahagiaan dirinya bersamaku. Aku mencintaimu." 📌Oneshot Pub/end: 27.11.2022-08.01.2023