Hari mulai hari kembali berganti. Siang yang cerah nan indah sangat di senangi oleh banyak orang terutama rose, ia merasa senang dan menyukai hari ini. Dirinya berjalan melewati lorong rumah sakit yang sedikit padat, kemudian ia menemuka ruangan dokter yaitu Jeffrey.
Wanita itu masuk kedalam ruangan dokter tersebut, ia langsung disambut hangat oleh Jeffrey. Kemudian dirinya duduk berhadapan dengan Jeffrey, matanya rose terlihat sedikit gugup, tapi dirinya memang selalu gugup bila berhadapan dengan dokter yang menangani peyakitnya itu. "emm...mari kita lihat perkembanganmu" ucap Jeffrey menatap monitor dihadapannya.
"oh?" Jeffrey sedikit membelalakan matanya menatap monitor kemudian menatap rose secara bergantian, rose yang melihatnya sedikit memajukan badannya penasaran sampai matanya yang sedikit sipit itu terlihat besar.
"ada apa?" Tanya rose dengan perasaan yang campur aduk.
"tidak. Oh ya, saya sudah mendapatkan surat dari dokter sebelah bahwa kondisi penyakit bipolar mu sudah mulai sembuh, hanya saja..." ucapan Jeffrey terjeda sebentar.
"hanya saja?... mengapa?" Tanya rose semakin penasaran dan perasaanya gugup campur aduk, membuat dirinya hampir overthinking.
"hanya saja..." ucapan Jeffrey terjeda kembali sembari menatap wajah rose yang mulai menegang. "hanya saja...kita harus merayakan hal ini! Benar bukan?" lanjut Jeffrey mencairkan suasana tegang.
"a-ahahaha..." seketika suasana ruangan itu kembali sunyi. Hening rasanya, rose kembali menatap Jeffrey. "apakah penyakit kanker ku sudah membaik? Aku merasa lebih segar belakangan ini" ujarnya.
"e...oh ya! Astaga. Aku lupa dengan itu, untung saja kau mengingatkan ku" Jeffrey sedikit menyampingkan monitornya agar rose dapat melihat hasil scan CTnya. "apakah kau melihat yang bulat itu?" Tanya Jeffrey menunjuk kearah bulatan yang sedikit kecil di hasil scan CT.
Rose mengangguk. "kanker otakmu mengecil rose, kemungkinan kau bisa sembuh dari kankermu ini. Tapi bisa saja atau suatu saat mungkin kanker otakmu kembali kambuh dan lebih ganas dari sebelumnya" tutur Jeffrey.
"tapi tenang saja! sebisa mungkin aku akan menyembuhkanmu wahai Roseanne!" teriak Jeffrey sampai rose terkejut dengan dokter dihadapannya itu.
Mengapa ia bersikap seperti itu?. Batin rose heran. Jeffrey tertawa canggung kemudian ia duduk kembali dikursi kerjanya. "ah, maaf." Ujar pemuda itu.
3 jam berlalu.
"hhh...aku menyukai hari ini" ucap rose disela-sela ia meminum kopinya bersama Jeffrey.
"akupun. Rasanya lega bahwa sakitmu mulai mereda, selamat untuk mu rose, aku harap kau bisa sembuh total" ujar Jeffrey.
Rose mengangguk. "tapi. Kau harus tetap terapi dan meminum obat okay? Aku yakin kau bisa melalui hal ini" ucap Jeffrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH
Teen Fiction"Dia, wanita yang aku cintai selamanya. Aku ingin melihat dirinya selalu tersenyum dan melihat kebahagiaan dirinya bersamaku. Aku mencintaimu." 📌Oneshot Pub/end: 27.11.2022-08.01.2023