(Very long chapter)
"i'm home..." gentala terdiam sejenak saat ia akan mendorong gagang pintu rumahnya, ini sudah 5 tahun berlalu setelah kejadian yang menimpanya. begitu sesaknya bila ia pulang kerumah, terutama melihat seluruh isi rumah.
air mata seketika jatuh dari matanya yang tidak bisa di tahan, gentala kembali menangis, ia selalu teringat istrinya. jika ia pulang selalu disambut oleh rose dengan sambutan hangat dan rindu menunggunya didepan pintu masuk "welcome home my dear". gentala menyeka air matanya lalu masuk kedalam rumah, begitu bersih rumahnya seperti biasa.
"babe, i'm home" ucap gentala menyalakan semua lampu membuat seluruh ruangan dalam rumah itu menyala, kemudian ia berjalan menyimpan tas kerjanya di sofa, setelahnya ia mengambil sebuah wine dan satu gelas untuk ia minum menghilangkan rasa penat termasuk rindunya.
gentala menatap botol berisi wine itu, "hhh... rose, ini wine kesukaan mu setiap saat, kau tau? aku membeli ini karena kau menyukainya" ucap nya, layaknya rose berada disampingnya itu.
kemudian ia meminum wine itu sembari menonton tv meskipun membosankan menonton seorang diri tanpa ditemani orang yang dicintainya, hingga tidak terasa gentala menonton sembari meneguk wine hingga jam sudah menandakan pukul 02.00 malam.
setelah itu gentala mematikan televisi yang ia tonton dan lebih memilih pergi untuk tidur. selama di kamar, mata gentala masih terbuka menatap samping kirinya sembari dirinya memeluk sebuah guling.
"hei. apakah kamu tau? aku baru saja mendapatkan tas yang sedang diskon!"
"sayang, nyanyikan aku lagu. aku ingin mendengarkan nyanyimu sebelum tidur, boleh?"
"aku sayang padamu sayang, aku ingin kau selalu menjadi suami yang hebat untukku"
gentala menghela nafasnya selalu saja begini, menangis kembali. gentala sebisa mungkin tersenyum "aku merindukkanmu disini rose", setelahnya ia mematikan lampu tidur.
.
.
.
hari ini gentala sedang membersihkan rumahnya sendirian, seperti dari kamar, dapur, halaman belakang, hingga terakhir yaitu ruang kerjanya di lantai dua. pemuda itu menghela nafasnya sebentar untuk menghilangkan semua trauma yang pernah terjadi disana, setelahnya ia masuk dan merapihkan isi ruangan itu.
bruk saat gentala sedang merapihkan rak buku, tiba-tiba ada sebuah buku seperti album diary, ia tidak sengaja menyenggolnya hingga akhirnya buku itu terjatuh. kemudian gentala mengambilnya dan tidak sengaja melihat ada tulisan 'rose diary' kedua alis gentala mengerut "sejak kapan dia mempunyai buku seperti album ini?" herannya, kemudian ia membawa buku itu dan ia duduk di kursi kerjanya.
sesaat ia membuka buku itu, ada sebuah lembar kertas seperti surat yang sengaja di taruh disana 'bukalah jika kau sudah siap genta' gentala menarik nafasnya dalam, kemudian ia siap membuka surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH
Teen Fiction"Dia, wanita yang aku cintai selamanya. Aku ingin melihat dirinya selalu tersenyum dan melihat kebahagiaan dirinya bersamaku. Aku mencintaimu." 📌Oneshot Pub/end: 27.11.2022-08.01.2023