Keesokan harinya, Althea memberanikan diri mengajak Alvarez, untuk beribadah bersama di kampus. Ya dia harus bisa membawa Alvarez kembali, karena itu adalah tugasnya dan ya Tuhan ingin anak-anak Nya kembali ke jalan yang benar.
Dulu Alvarez adalah sosok yang percaya dengan adanya Tuhan, namun sekarang ia tidak lagi mengenal Tuhan. Alasannya karena ia merasa ditinggalkan, dan Tuhan tidak sayang padanya, karena Tuhan selalu memberikan cobaan yang menurutnya amat besar. Sehingga ia memilih meninggalkan Tuhan, karena tidak sanggup sebab cobaan yang ada. Dan tidak percaya lagi dengan adanya Tuhan.
~~~~
Seperti biasanya, Althea berangkat awal hari ini, kali ini ia berangkat bersama dengan kedua kakaknya, siapa lagi kalo dengan Nicholas dan Alfa. Hari ini Tristan tidak dapat mengantar adiknya, karena tugas negara di pagi hari, yang mengharuskan ia mesti berangkat lebih dulu dibanding adik-adiknya dan kakaknya.
Dalam perjalanan menuju kampus, Althea menceritakan tentang apa yang ia alami saat bersaat teduh pada kakak-kakaknya itu.
"Kak, adek mau cerita."
"Cerita apa dek?" Alfa penasaran.
"Semalem waktu dek saat teduh, dek denger suara Tuhan, Tuhan ngomong sama dek gini: anak-Ku, Aku ingin engkau membawa kembali domba-Ku yang hilang, Aku ingin anak Ku kembali ke jalan yang benar."
"Terus adek tanya, siapa yang dimaksud Tuhan, Tuhan kasih petunjuk kalo dia pengganti alm. Kapten," sambung Althea.
"Pengganti Jevera?" Alfa mencoba berfikir, ia mengingat-ingat peristiwa yang terjadi 12 tahun lalu.
"Surat itu..."
"Nanti kita pulang, kita cari surat itu," Alfa seperti memerintah.
"Ga perlu kita cari bang, orangnya ada di kampus kita kok," sahut Nicholas.
"Iya kak, orangnya ada di kampus kita, kakak cari surat itu untuk mastiin siapa orangnya kan? Dia ada di kampus kita kak," jelas Althea.
"Kamu tau darimana kalo dia orangnya dek?" heran Alfa.
"Nama sahabatnya kapten siapa?"
"Alvarez Severino."
"Kating adek juga ada yang namanya Alvarez, Alvarez Severino, kemarin lusa dia kecelakaan, terus koma karena kehabisan banyak darah, karena golongan darahnya langka, dokter nggak bisa lakuin operasi untuk nyelametin dia," Althea menceritakan tentang Alvarez dan kejadian malang yang menimpanya 2 hari lalu.
"Karena nggak ada donor darah yang cocok, akhirnya adek yang donorin darah adek buat dia, dan darah adek cocok sama dia. Setelah itu, beberapa jam kemudian dia sadar dan panggil adek dengan sebutan permata, panggilan yang pernah alm. Kak Jeve kasih ke adek."
"Sebelumnya Kak Arez emang nggak akrab sama adek, tapi setelah dia sadar dari koma, adek ngerasa kalo dia kaptennya permata, dan ya dia bilang kalo dia kaptennya permata, adek ngerasain itu kak," jelasnya.
"Kalo kamu udah ngerasa nyaman sama dia, dan ngerasa kalo dia mirip sama Jeve, berarti bener dia yang udah terima donor jantung dari Jeve, 12 tahun lalu," Nicholas merasa yakin dengan apa yang dikatakan adiknya, karena apa yang dirasakan oleh adiknya selalu benar.
"Jadi, apa yang mau kamu lakuin buat bawa Alvarez balik lagi?" tanya Nicholas.
"Adek gatau kak, nantilah dek coba ajak buat ibadah kampus," usul Althea.
Setibanya di kampus, mereka menuju ke kelas masing-masing, sebelum mempersiapkan diri untuk ibadah.
Beberapa saat kemudian, Althea hendak menuju ke kelas Alvarez untuk mengajak pria itu beribadah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Alvarez & Althea
Teen FictionPerjalanan Alvarez dalam mencari arti cinta dan tujuan hidupnya, membuat dirinya bertemu dengan gadis lugu nan polos yang takut akan Tuhan, bernama Althea. Althea gadis lugu nan polos, yang disayang oleh seluruh keluarganya adalah gadis yang sejak...