"Lo marah?!" ketus Raka pada Sasa yang sibuk membereskan buku untuk bergegas pulang.
"Sa masa gitu aj marah!"
Gitu aja?wah manusia sialan. Enteng banget bicara begitu. Kulit tangan nya bahkan sampai robek begini ya gara-gara ulahnya. Lelaki itu agrrrr!!"Woii lo dengeri gue ga si?"
Haduh..sedari tadi Sasa sudah sangat jengkel dengan pria tinggi dihadapannya ini.
"Telat!" sahut Sasa cuek dengan wajah yang tampak datar.
"Yaudah sory deh!"
Demi dewa!kata-kata mustahil itu keluar dari mulut pria ini? Kerasukan iblis mana dia ini.
Walaupun dengan nada jutek,tetapi melontarkan kata maaf merupakan hal paling mustahil jika dilontarkan oleh sosok pria didepannya ini."Lo bisa minggir ga si!gue ga mau digannggu"
Dengan wajah santai Raka lalu mengambil tas milik Sasa lalu disangkutkan pada paku yang tertancap di sudut jendela.
"Ga lucu ka!sini tas gue!!"
"Asal lo maafin gue"
Sasa mendengus kesal lalu menjitak keras kepala Raka.
"Aduh!" ringisnya.
"Jangan harap!"
Dengan sekuat tenaga Sasa menjinjit seraya mengambil tas miliknya."Gue dimaafin kaaga!"
Tak ada gubrisan sama sekali dari pihak Sasa. Ia hanya diam dan melenggang pergi meninggalkan Raka begitu saja.
"WOI KECIL!!"
"Tak tahu diri!" Gumam Sasa dalam hati.
Sungguh,walaupun dirinya tampak sangat cuek,namun ia tak bisa menghindar dari rasa sakit hati nya pada pria itu. Apalagi belakangan ini hubungan ia dan Raka sudah mulai membaik. Namun dengan adanya masalah ini semakin menurunkan niat nya untuk memaafkan lelaki satu itu.
Sungguh pria berhati dingin,kejam benar-benar reflika monster di kehidupan nyata!"Gue traktir!!!"
Seluruh anggota Rekys bersorak ria. Yah,mereka baru saja mendengar kalimat dari seorang Raka yang ingin mentraktir mereka. Sungguh kalimat yang indah untuk didengar!apalagi saat tanggal tua. Hahah siapa yang akan menolak?"Gimana perasaan lo?"
Raka mengernyit heran. "maksud lo?"
"Sasa?" sambung Brayn.
"Oh"
"Nyesel kan lu!!mampus!" ujar Diky yang merupakan salah satu kerabat dekat Raka.
"Diem atau bayar sendiri?!"
Sontak Diky langsung menutup bibirnya rapat-rapat.
"Ga asik lo gabisa diajak becanda"Raka menghela nafas panjang. Ntah mengapa fikirannya terasa penuh. Padahal ia sama sekali sedang tidak memikirkan apapun saat ini. Rasanya lelah.
"Mbok ini uangnya ya," Raka menaruh empat lembar uang seratus ribu.
"Eh lo mau kemana?buru-buru banget" ucap Brayn
"Gue ada urusan!gue duluan"
Detik berikutnya motor hitam dengan body bersih itu melaju meninggalkan warung mbok idah. Perlu diketahui bahwa warung mbok idah sudah seperti markas Rekys,sepulang sekolah Rekys selalu nongkrong disini,jangan ditanya isinya siapa saja, yang jelas isinya anak Rekys semua. Tak heran jika Raka dan mbok idah tampak sangat begitu dekat.***
"Belum balik juga?mobil lo kenapa?"
Raka menghentikan motornya tepat dihadapan Sasa."Menurut lo?"
Raka mengalihkan pandangan nya lalu menghidupkan kembali motornya.
"Mau bareng?" Raka mengernyitkan keningnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER BOY VS SASA
RomanceApa jadinya jika seorang Wanita mungil disandingkan dengan pria berhati dingin seperti monster? Sungguh tak bisa dibayangkan. Namun ini lah yang terjadi pada gadis cantik Grebli Clarysa,ia harus berhadapan dengan lelaki yang ia juluki sebagai monste...