"Udah ayo balik." Ucap Raka memecah kesunyian.
Sasa tak menjawab,ia lalu tersenyum sangat manis kepada pria dihadapannya ini.
"Tebenginnnn" Ujar Sasa dengan nada manja yang dibuat-buat.
Raka memutar bola mata malas lalu menepuk jidat Sasa.
"Jalan aja sendiri!lo kira gue gojek ha?"
"Dasar pelit!" Kini wajah Sasa berubah masam. Wajah imut nan menggemaskan tadi berubah dalam hitungan detik.
"RAKA PELIT!" Teriak Sasa lalu melenggang pergi.
Raka hanya diam sembari melangkah menyusuli gadis dihadapannya ini.
Sesampainya digerbang sekolah Sasa terus saja menutupi wajah nya dengan sebuah buku.
Matanya clingak clinguk mencari seseorang yang bisa mengantarnya pulang. Wajar saja ia bersikap begini,ponsel yang digunakan untuk menelpon supirnya itu kini mati tak berdaya."Seriusan jalan kaki nih gue?" Desahnya lirih.
"Saa!!!lo dipanggil Raka diruangan musik" Teriak Salah satu wanita yang langsung berlari kearah Sasa.
"Gue?ngapai lagi?"
Gadis itu menggeleng dengan wajah tak mengerti.
"Gue kurang tau,gue duluan deh kalo gitu." Sepergian gadis bertubuh gempal itu Sasa langsung melenggang menuju ruang musik. Ntah apa yang akan direncanakan oleh Raka kali ini.
"Ka,,lo dimana?" Sasa melangkah perlahan menyusuri ruangan itu.
Ruangan tampak sepi tanpa ada suara sedikit pun disana.Tak lama..
BRUAKK....Pintu ruangan musik itu tertutup dengan sangat kuat. Sasa tersentak kaget,lampu yang tadinya nyala kita malah mati. Ntah apa yang difikirkannya sekarang. Rasa takut lebih mendominasi diraut wajah nya kali ini.
"HEIIII...BUKAAAA!!!GAUSA KEK ANAK-ANAKKKKKK!!!BUKAAAA" Teriak Sasa sekuat-kuatnya.
"GUE PERINGATIN SAMA LO,JAUHIN RAKA!!!" Suara diluar terdengar jelas.
"SEKARANG NIKMATIN AJA DULU RUANGAN GELAP NAN SUMPEK INI!!INI BARU PERMULAAN SASA!" Kecam suara itu lagi.
Sasa terdiam,firasatnya mengatakan bahwa yang bertindak adalah para penggemar garis keras Raka. Mereka tidak suka jika idola nya tampak berdekatan dengan gadis lain. Apalagi kalau gadis itu adalah..Sasa.
Ia lalu menatap kesekeliling. Gelap dan pengap.ruangan musik memang jarang digunakan,selain celah udara yang minim,udara diruangan tersebut juga sangat panas.
Sasa terduduk lemas. Ntah mengapa ia kini merasa sangat takut,tubuh nya bergetar hebat dengan tangan yang terus menutupi wajahnya."Tolonggg..siapapun tolonggg aku..hikss.." Detik berikutnya Sasa menangis kecil. Rasa takut membuat hatinya gelisah dan tak karuan. Yang ada difikirannya sekarang hanya satu,yaitu PULANG.
"BUKAAAA!!!" Sasa berusaha menggedor pintu dengan sekuat tenaga.
Mata Sasa mulai sayu,rasa takut membuat nya hampir kehilangan kesadaran.
Hari semakin sore,pertahanan Sasa tampak goyah. Wajah nya sudah tampak pucat pasi. Namun tangan Sasa masih setia menggedor pintu walaupun sudah dengan keadaan lemah.
"Haloo?ada orang didalemm??!!" Teriak suara dari arah luar.
Sasa tersentak,dengan tubuh oyong Sasa langsung bangkit sekuat tenaga. Ia seperti tak asing dengan suara ini,yah suara Kinan.
"Kak!!tolongiin.." Suara Sasa terdengar melemah.
"Saasa??ini kamu!!?"
"Tolong kak,"
"Kamu yang tenang ya,agak minggir kebelakang,aku bakal dobrak ni pintu!!" Detik berikutnya pintu ruangan tersebut terbuka dengan paksa. Engsel nya patah akibat tendangan keras dari Kinan.
"Ka-k"
BRUKK..
Sasa ambruk didalam pelukan Kinan. Tubuh nya benar-benar tak bertenaga. Wajah yang masih tampak pucat itu kini terpejam tak sadarkan diri."Sa!!saaa bangun saa" Kinan lalu menepuk pelan pipi milik Sasa. Namun nihil,kesadaran Sasa tak kunjung kembali.
Dengan sigap Kinan langsung membopong tubuh gadis mungil ini didalam dekapannya.Suasana sekolah sudah sangat sepi,namun ada sepasang mata yang melihat gerak gerik kedua nya. Rahang nya tampak mengetat dengan tangan mengepal hebat.
••••
"Akh.." Ringis Sasa dengan mata yang perlahan terbuka.
"Syukurlah kamu udah sadar," Suara Kinan terdengar lembut.
Aroma khas rumah sakit kini tercium kuat pada indra penciumannya. Sasa menatap Kinan sekilas yang masih setia dengan baju seragam lengkap.
"Kak,kok bisa tau ada aku diruang musik tadi?"
"Kamu lupa aku siapa?kerjaan ketos ya gitu,gada habis nya, tadi aku disuruh buat ambil berkas buk leni di kantor,terus denger suara di ruang musik,aku kira awal nya itu se-"
"Setan?" potong Sasa dengan mimik wajah di manyunkan.
Kinan tertawa kecil.
"Udah gausa dipikirin dulu,aku masih mau nyari siapa orang yang berani ngunciin kamu kek begitu,keterlaluan tau ga"Sasa menghela nafas panjang.
"Iya,cuma yaudah lah" Sasa terdengar pasrah."Yaudah kamu istirahat ya," Kinan bangkit lalu menepuk puncak kepala Sasa pelan.
Sasa mengangguk lalu memejamkan matanya kembali.
---
"Mau kemana kamu?" Tanya Sinta penuh selidik.
"Main mah kerumah temen."
"Awas kalo ketauan balap liar lagi ya!itu motor mama balikin karna buat kamu sekolah,tapi kalo ketauan buat hal onar,mama bakal jual itu motor" Kecam Sinta.
"Buset nyokap gue kek ibu tiriii!!" Raka mengusap wajahnya gusar.
"Yaudah bai mah"
"KALO PULANG LEWAT DARI JAM 11 MAMA KUNCIIN KAMU YA!!" Teriak Sinta.
"Iyaaa maamahhhh"
----
HALO GAISSS!!!
sory buat part kali ini aku gabisa kasi banyak banget,and alurnya sedikit kacau ya wkwwk
Ya gtu..masih padet banget kegiatan kali ini.apalagi udah mau akhir semester..beuhhh..Oke aku harap kalian ttp baca yaa❤
Karna part berikutnya bakal lebih seruuu!!!!!Enjoy...

KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER BOY VS SASA
DragosteApa jadinya jika seorang Wanita mungil disandingkan dengan pria berhati dingin seperti monster? Sungguh tak bisa dibayangkan. Namun ini lah yang terjadi pada gadis cantik Grebli Clarysa,ia harus berhadapan dengan lelaki yang ia juluki sebagai monste...