~03~

3 1 0
                                    

"Naik!" ujar Brayn sahabat Raka.

"Motor lo di sita lagi?" tanyanya

"Menurut lo?"

Brayn terkekeh geli.
"Nyokap lo galak Ka,hahah"

"Yeee udah buruan jalan"
Mobil sport berwarna putih itu melaju dengan cepat.

"Aduhhhh buku gue ketinggalan lagi!" ucap Sasa panik.

"Kok bisa sih Sa??bukannya tadi malem udah lo kerjai tu pr ya?" oceh Amel.

"Iya tapi salah jadwal gue agrrr" Sasa memejamkan matanya frustasi.
Sunggug benar-benar geram,mengapa ia bisa seceroboh ini.
Ah sialan.

"RAKAAAA I LOVE UUUU!!!" teriakan itu sontak mrngejutkan Sasa dan satu kelasnya.
Tak lama Raka datang dengan ditempeli banyak wanita dari kelas lain.
Ah sialan,pemandangan menjengkelkan sudah tersedia sepagi ini? Benar-benar hari yang buruk.

"Hai budak!" sapa Raka dengan wajah datarnya.

Sasa sempat mematung sesaat.
Mood pagi nya seketika hancur saat melihat wajah pria dihadapannya.

"Stop manggil gue budak" sahut Sasa yang langsung menyadarkan diri.

"Ck,jadi apa? honey?cih!"

"Dih modusss!!!!"

Raka menaikkan satu alisnya lalu melempar tas miliknya disatu bangku.
Siswa yang ada dikelas terdiam. Mereka seaakan tak percaya bahwa hubungan Raka dan Sasa terlihat lebih membaik.Ditambah dengan mereka saling menjahili.

"Lo deket sama Raka,Sa?" tanya Amel penasaran.

"Dih kaga,dia aja yang rese"

"Kalo lo suka gapapa kali,gue iklas,tapi apa lo lupa sikap dia ke lo gimana?"

Sasa menatap Amel ragu.
"Ah tapi yah..sekarang gue malah naksir sama Zen"

Mata Sasa mendelik kaget.
"Gausa sama dia!cowo kasar gitu masa disukain,ama Rey aja noh!"
Amel terlihat berfikir dan merenung. Ah sial,Amel benar-benar ingin berpindah hati?Gadis itu sungguh plin plan.

"Hari ini lo jadi supir gue!" ujar Raka dengan wajah datarnya.

"Gila kali lo yah!ga!" bantah Sasa lalu berbalik arah untuk melangkah pergi.

"Lo ga bisa lari Sa!" sahut Raka yang langsung menarik lengan Sasa dengan kuat.

"SAKITTT KAA!!" sang empu meringis kesakitan.

"Ikuti perintah gue sebelum gue bertindak lebih!"

Sasa mendelik kearah Raka yang menatap nya dengan tatapan benci.
Apa pembulian pada dirinya tidak akan berakhir?. Ah tolong lah,aku sudah lelah.

"Waduh,ada apaan ini?" tanya Zen yang tiba-tiba berada dihadapan Sasa dan Raka.
Raka menatap lurus tak berkutik.

"Bro gue pinjem budak lo ini ya!" ujar Zen seraya menatap Sasa.

"Gue gamau" sahut Sasa dengan cepat.

"Bawa aja" sambung Raka seraya melepas tangan Sasa dari genggamannya.
Sasa mendelik kaget.

Sial,bisa-bisanya priaaa ini dengan seenaknya membiarkannya berada disisi Zen. Berdekatan dengan Raka saja sudah hampir mati,apalagi Zen,pria kasar itu akan bertindak apa lagi kali ini?

"Ha-apa gaaak!!gue mau balik kekelas" sahut Sasa sembari bergegas pergi.

"Etssss,mau kemana cantik" Zen menarik lengan Sasa dengan kuat.

Badan Sasa langsung bergetar hebat. Pasalnya ia sunggug trauma dengan lelaki satu ini. Siapapun tolong gue.

"Gue gamau Zenn!!" pekik Sasa yang memantik simpati dari siswa lain yang berada di koridor tempat mereka berdiri.

MONSTER BOY VS SASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang