Chapter 21

1.2K 138 13
                                    

Happy reading...

****

Perjalanan yang panjang akhirnya keluarga Wang tiba di kampung halaman.

Dua kendaraan itu terparkir indah di depan halaman rumah .

Meskipun lama tidak di tinggali namum tetap terawat dengan baik.  Salah seorang tukang kebun di tugaskan oleh Wang Talu untuk selalu merawat keindahan rumah .

Desa dengan pandangan yang indah nan asri . Masih mempertahankan keaslian lingkungan sehingga menghadirkan rasa nyaman.  Tak ada polusi yang ada hanya pepohonan yang mempercantik tampilan desa tersebut.

" Ayo masuk !! Paman Yu tolong bawa barang-barang kami " penjaga yang di panggil Yu itu mengangkut kopor Mik Tuanya .

" Saya bantu paman " Sehun  ikut membantu sebab tidak mungkin pria paruh baya itu harus bekerja sendiri.

" Tn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tn. Saya sudah siapkan makan siang kalian" istri paman Yu.

" Terimakasih Bibi" ucap Luhan.

" Ayah makan dulu. Perjalanan kita sangat jauh.  Setelah itu baru istirahat" ajak zhan.

" Guwei mam bubur ya " Guwei di gendong Luhan.

Selama perjalanan , xiao Zhan sangat lemas sehingga beberapa kali mereka harus berhenti karena pria manis itu selalu saja muntah.

" Sayang , makan dulu ya.  Tadi kamu makannya roti saja . Kasian baby-nya . " Sudah kesekian kalinya Yibo membujuk namun sepertinya Zhan tidak berselera.

" Ge , aku tidak bisa menelan makanannya . Aku tahu baby juga butuh tetapi mereka selalu menolak" Wang yibo mengelus lembut kepala zhan.  Mengecup sebentar kening istrinya.

" Lalu mau apa? Nanti Gege usahakan biar baby juga ada asupan" Wang yibo berbicara selembut mungkin.

" Mau ikan bakar yang langsung dari sungai dan di bakar di pinggir sungai. Harus Gege yang menangkap" meskipun Yibo menawarkan diri namun menangkap ikan adalah sesuatu yang paling di takuti nya.

Dulu sekali , Yibo masih kecil pernah ia bersama teman-temanya menangkap ikan alhasil tangan nya di gigit ikan hingga membengkak. Ibunya bahkan tidak bisa tidur karena menjaga nya semalaman. Rasanya sangat menakutkan jika di bayangkan .

" Kenapa?! Gege keberatan? Tadi Gege yang tawarkan . Jika tidak mau ya sudah biarkan kami kelaparan.  Hiks baby papa mu tidak menyayangi kita " Wang yibo kicep. 

" Baiklah nanti Gege usahakan.  Tapi makanlah sedikit ya? " Akhirnya Xiao Zhan Setuju .

" Paman, disekitar sini ada sungai tidak? Yang ada ikan nya " paman Yu sedang menyapu dedaunan yang berjatuhan.

" Ada Tn. Muda.  Tapi untuk apa?"

" Istri saya sedang mengidam dan ingin ikan bakar yang di makan langsung di pinggir kali.  Boleh beritahu saya dimana tempatnya??"

Senja bersama mu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang