Chapter 22

1.2K 136 4
                                    

Happy reading...

****

Atmosfer dalam ruangan berubah menjadi mencekam.

Tak ada suara namun gesture tubuh dan pandangan seperti seakan menunjukkan siapa yang paling berkuasa di antara kedua saudara itu.

Pagi ini Yangyang memenuhi pertemuan nya dengan seorang investor baru yang akan berinvestasi di perusahaan nya. 

Ia tak tahu siapa itu sehingga dengan mudah mendatangi syarat ajuan kerja sama dan penaman modal di Wang Group .

Tanpa ia sadari , perusahaan itu akan di akuisisi oleh Lan CORP.  Pria sulung Wang itu tak tahu siap pemilik Lan CORP yang ia tahu pemilik perusahaan adalah seorang pemuda tanpa tahu bahwa pemilik Lan CORP adalah adiknya sendiri. Pesaing perusahaannya.

" Jadi bisa jelaskan apa maksud dari semua ini ?" Tanya si sulung Wang .

Wang yibo , menyandar santai di kursi kebesarannya " tidak ada maksud apapun. Saya seorang pebisnis.  Pintar mencari peluang untuk mendapatkan target yang menguntungkan.  Dan saya lihat perusahaan anda sedang dalam masa kritis jadi aku hanya datang untuk memberikan modal Sambil menarik untung"

Yanyang mendengus. Pantas saja Yibo selalu lebih unggul darinya. Lihat saja , tanpa bantuan sangat ayah bahkan warisan adik nya dapat membangun perusahaan nya sendiri.

Tapi bukan itu yang ia pikirkan tetapi tanda tangan nya yang sudah ia bubuhi di atas kertas putih . " Modal ku  di Wang Group sebesar 60% dan milk mu 20% dan Tn. Wang Talu 20%. Secara otomatis aku memegang saham terbesar di perusahaan Wang group.  Saya juga telah mengakuisisi perusahaan anda yang berarti anda bergerak di bawah naungan Lan CORP. Melihat kinerja Anda yang kurang baik maka saya memindai anda untuk menangani perusahaan cabang di daerah Sang Hai" mutlak Yibo.

Brak

Sang sulung  Wang menggebrak meja  tak menerima . Bagaimana mungkin Yibo adiknya pemegang saham terbesar di Wang Group? Ia tak terima bahwa adiknya hari menjadi bayang-bayang nya. Ia tak Sudi jika harus bekerja di bawah perintah adiknya . Disini ialah yang tertua . Si sulung Merasa dia yang berhak memerintah bukan si adik. Apalagi Wang yibo seenaknya memindahkan dirinya ke perusahaan cabang yang langsung memantau ke pabrik . Bukankah itu sama Saja dengan pekerja di pabrik? Ia tak terima.

" Kau tidak bisa seenaknya memindahkan ku! Aku masih CEO perusahaan Wang group. Aku masih memiliki 20% di perusahaan Wang" kekeuh tak terima .

Wang yibo mendekati si sulung" 20% ingat? Dan aku 60%. Jadi aku berhak.  Dan 20% mu berada di perusahaan cabang di Sang Hai. Jika kau pandai gunakan otak mu untuk membentuk perusahaan cabang itu berdiri dengan saham mu sendiri. Bukan bersembunyi di balik ketiak ayah. Paham? " Kata-kata Yibo terdengar seperti hinaan baginya. Dia pria yang egois .

" Dan satu lagi , perusahaan itu akan kembali ke tangan ayah.  Mulai Minggu depan.  Cobalah untuk berdiri dengan kaki mu sendiri . Kau akan merasakan apa yang namanya kepuasan dalam sebuah keberhasilan yang kau gapai sendiri"

Yanyang mendengus" apakah kalian membenci ku ? Ataukah kalian tidak menganggap Ku?"

Wang yibo menggeleng , memandang wajah kakaknya dengan sedih " sampai kapanpun kau lah yang pertama dalam keluarga Wang.  Hanya saja kau terlalu muda terpengaruh bahkan dengan tega mengusir wanita yang bertaruh nyawa demi kehidupan mu dan seorang pria yang tak pernah lelap dengan puas agar masa depan mu terjamin.  Kau tahu? Aku tidak pernah hidup dengan ayah dan ibu sejak usia ku dua belas tahun namun satu yang selalu di ajarkan Kakek kepada ku bahwa keluarga adalah nomor satu dari segalanya . Setidaknya keluar lah dari zona nyaman mun Gege.  Mulai semua nya dari awal.  Aku akan terus memantau mu.  Aku , Sehun kami semua menyayangi mu " ucapan yibo memukul telak hatinya.  Tak ingin terlihat sedih di hadapan adiknya si sulung keluar dari ruangan Yibo .

Senja bersama mu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang