#cerita ini hanya karangan dan bukan kebenaran. Cerita ini juga hasil karya aku sendiri bukan meniru atau copy paste dari cerita orang lain. Jadi kalau ada kesamaan dengan cerita orang lain itu mungkin hanya kebetulan
Selamat membaca 🤗
Sekarang Hoseok sudah ada didalam rumah tepatnya di ruang tamu, dia sedang bersama dengan bibi Han dan juga Seokjin. Mereka sangat marah dengan Hoseok tapi yang lebih marah adalah bibi Han karena Hoseok yang pulang terlalu lama jadi Han Chae Rin lah yang memasak makanan dan membersihkan rumah walaupun sebelum Hoseok disana, dia lah yang mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tapi saat ada hoseok, ia seakan memanfaatkan Hoseok
"Kau sudah berani ya keluyuran pulang sekolah hingga lupa waktu" bentak bibi Han
"M-maaf bi, tapi aku memang sedang belajar kelompok dengan yoongi" Hoseok menjawab pelan
"Kerja kelompok dengan anak tidak sopan seperti nya! Ck! Pantas saja kau juga jadi pembangkang" ucap Seokjin
"Untuk hukuman mu, aku tidak akan memberi mu uang jajan selama 2 bulan" kata bibi Han
Seketika Hoseok membuka matanya lebar, jelas ia terkejut jika bibinya tidak memberi uang jajan selama 2 bulan bagaimana ia akan membayar keperluan sekolah? Bahkan untuk sekedar beli makan,
"Bi tapi jika bibi tidak memberi ku uang selama itu... Bagaimana aku membayar keperluan sekolah?" Tanya Hoseok ragu
"Terserah kau mau bagaimana caranya, masih untung aku hanya tidak memberimu uang selama 2 bulan. Bagaimana jika selamanya aku tak memberi mu uang hah!" -bibi Han
"Lagipula kau pikir cari uang itu mudah hah!" Seokjin kesal
Hoseok hanya bisa diam dan pasrah ia tak tau lagi harus bagaimana, itu sudah keputusan dari bibinya dan ia harus menyetujui nya kan. Masih beruntung dia karena bibinya mau membawanya ke Seoul dan menyekolahkan nya, jadi ia masih bisa mewujudkan impian mendiang ayah dan ibunya.
Disini Hoseok didalam kamarnya, ia memandangi fotonya bersama dengan ayah dan ibunya.
"Ibu... Apa kau melihat ku disini seperti ini?" Ucapnya
"Jika iya, maka bantulah aku ibu. Aku merindukan pelukan mu disaat seperti ini" suaranya mulai bergetar matanya berkaca-kaca dan siap untuk mengeluarkan butiran bening
"Apakah aku harus tetap bertahan ayah?" Ia mulai menangis
"Kenapa kalian tidak mengajak anak kalian ini pergi juga? Apa kalian senang melihat anak kalian tersiksa disini?" Hoseok mulai meracau disela sela tangisnya
"Hiks... Hiks... Aku merindukan kalian" ucapnya sembari memeluk bingkai foto itu
Karena terlalu terbawa suasana sedih akhirnya Hoseok pun tertidur. Entah apa yang membuatnya tertidur sangat tenang malam ini tapi yang pasti Hoseok seakan melupakan sikap kasar bibi dan sepupunya itu. Ia tertidur dengan tenang hingga pagi menjelang
Hoseok mencoba membuka matanya, ia berusaha menetralkan pengelihatan nya karena cahaya matahari yang masuk lewat cela gorden kamarnya.
"Hoaammm.... Apakah ini sudah pagi, huh rasanya aku baru saja tertidur" Hoseok meregangkan otot-otot tangannya
Saat kesadarannya sudah penuh ia melihat jam diatas nakasnya dan ternyata sudah pukul 6:45 pagi, yang artinya Hoseok terlambat bangun. Waduh bibinya pasti akan marah lagi padanya, dan pasti hukuman nya akan ditambah, itulah yang dipikirkan Hoseok. Tanpa berlama lama berpikir, ia pun segera pergi ke kamar mandi dan bersiap memakai seragam sekolahnya lalu keluar kamar menuju dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoseok's Life [END]
Storie d'amoreKisah kehidupan Jung Hoseok seorang namja yang terpaksa pindah dari Gwangju ke Seoul karena orang tuanya meninggal, ia harus ikut dengan bibinya. Namun kebahagiaan yang Hoseok nantikan setelah kesedihan tidak lah pernah terjadi karena bibinya tidak...