04. Resurrection [ Gilgamesh - FATE SERIES]

174 21 17
                                    

MC :
1. Gilgamesh (Fate Series)
2. [Full name]

 [Full name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blurb :

Dia adalah gadis yang paling beruntung. Raja tirani jatuh hati padanya usai sang raja berkelana mencari tanaman keabadian. Namun, gadis itu adalah pembawa malapetaka. Ia membawa kehancuran bersama kematiannya.

---
---
---

Bahasa Akkadia adalah bahasa komunikasi yang digunakan pada beberapa wilayah kekuasaan nan memiliki sebagian besar wilayah bergurun. Salah satu wilayah kekuasaan itu memiliki luas yang tak besar, wilayahnya bagai kota nan mereka namakan sebagai Kota Uruk. Kehidupan mereka pun tak cukup baik, ketakutan terhadap raja mereka, begitu merasuki jiwa.

Raja mereka adalah pria bersurai kuning dan pemilik manik mata merah. Ia begitu angkuh, tetapi tak ada juga yang bisa menentangnya. Raja itu selalu bangun terlambat dan tidur paling akhir bersama para gadis nan masih perawan. Ia akan membunuh siapa saja yang tak menurut, atau hanya sekadar tak sengaja melakukan kesalahan kecil. Dialah raja tirani yang dianggap sebagai sosok yang paling dekat dengan manusia dan dewa. Kendati demikian, meskipun banyak yang bilang begitu, ia sama sekali tak pernah membuktikan kedekatannya.

Bukan manusia namanya, bila tidak takut akan kematian. Meski Raja Gilgamesh setengah dewa, ia juga takut akan kematian. Dia bersama keangkuhannya pun mencari tanaman keabadian yang masih simpang-siur kebenarannya.

Gilgamesh berangkat sendirian. Kemandiriannya memberi kesempatan kepada siapa saja untuk membunuhnya. Akan tetapi, Gilgamesh tak takut. Ia yakin seluruh makhluk yang menghajarnya takkan menang dari dia. Salah satu makhluk yang mengincarnya adalah, Enkidu.

Sosok yang tak terdefinisikan apakah ia perempuan atau laki-laki tersebut mengincar Gilgamesh sejak pria itu masih kecil. Ia diciptakan oleh para dewa sebagai pemberi hukuman untuk Gilgamesh sejak sang raja masih kecil. Namun, sebelumnya Enkidu selalu ragu. Yang ia lihat Gilgamesh adalah sosok yang ramah dan gemar membantu. Dia sama sekali tak menyangka, bila raja yang ia ketahui sebagai orang baik itu akan berubah saat beranjak dewasa, sebagaimana yang dikatakan oleh para dewa kala itu.

Kini, rantai Enkidu dan pedang Gilgamesh berseteru. Kehadiran sosok menyerupai pria bersurai hijau panjang itu menyerang Gilgamesh dari arah dahan pohon. Ia mengeluarkan senjata-senjatanya yang berbahan dasar lumpur nan ia kokohkan. Gilgamesh pun mengeluarkan senjatanya. Ia membuka sedikit gerbang yang ia sebut gate of babylon, yang memiliki banyak persenjataan.

"Kau menyerangku dengan senjata berbahan dasar lumpur, hah?" Gilgamesh mengernyit. "Kau kira Kau bisa mengalahkanku dengan itu? Dasar anjing kampung. "

Gilgamesh tak menyangka, Enkidu jauh lebih kuat dari apa yang ia bayangkan. Berhari-hari mereka duel, Enkidu belum juga tumbang. Padahal senjata Gilgamesh sudah diujung tanduk ketersediaan, tetapi ia belum juga mampu mengalahkan lawannya itu. Bahkan satu pedang terakhirnya itu, belum juga bisa menghancurkan sosok yang terbuat dari lumpur itu. Raja Uruk itu sampai-sampai harus menggunakan tangannya untuk bertarung. Pertarungan mereka usai tanpa ada yang kalah. Mereka tumbang bersamaan di malam hari, menatap bintang-bintang.

Bertajuk Rasa [ Anime x Reader ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang