MC :
- Denji (Chainsaw Man)
- [Y/n]Request by : alehan_ (*^▽^*)
A/n : Aku mencoba untuk pakai sudut pandang pertama, coba nanti dikasih saran ya cocok atau engga 😽
Blurb :
Semua orang menghardiknya. Itu karena wajahnya yang jelek. Ya, ia yang paling buruk rupa di antara anggota keluarganya. Ia dibenci dan ia membenci diri sendiri. Namun, ada satu laki-laki yang menyukai [Y/n]. Dia adalah murid [Y/n]. Suatu hari wanita itu bertanya kepada lelaki itu mengapa ia menyukainya. Lelaki itu tersenyum, ia memperlihatkan gigi-giginya yang runcing. Telunjuk tangan kirinya menunjuk dada [Y/n] yang terbalut kemeja putih.
Lelaki itu menjawab, "Itu karena dadamu besar."
---
---
---Kertas-kertas berisi angka, tersebar hingga ke lantai. Kipas angin dinding tak bertudung, memutar sebanyak 180°. Suara kipas itu berisik, deru mesinnya bertarung dengan piring-piring yang beradu.
Yang bertugas mencuci piring kali ini adalah ibuku. Dia memang terlihat masih muda, tetapi percayalah, umurnya sudah menginjak lima puluh tahun. Hal ini sudah wajar, keluarga besar ibuku terkenal sebagai kumpulan manusia-manusia sehat. Sehat di sini bukan berarti mereka tak pernah memakan junk food ,melainkan karena mereka memiliki wajah awet muda. Ayahku pun dinikahi oleh ibu karena tampangnya rupawan. Ibu sama sekali tak peduli bila ayah memiliki sifat kasar asalkan dia tampan. Dia percaya, menikahi seseorang itu karena tampang dan hartanya, bukan karena sifatnya.
Aku memiliki dua kakak laki-laki. Tentu saja mereka memiliki wajah yang tampan. Hanya saja aku berani bilang bahwa mereka memiliki sifat yang buruk. Ketika bertemu ibu, mereka sering bersikap angkuh dan temperamental. Tak hanya dengan ibu, dengan istrinya pun mereka jahat. Jika harus memilih, aku tidak ingin bertemu mereka lagi. Dan dari sini aku berani menyimpulkan, tampang tidaklah penting, yang penting kau harus memiliki sifat dan emosi yang dapat kau atur. Meskipun begitu, ibuku percaya bahwa tampang adalah segalanya. Buktinya kakak-kakak iparku tidak menceraikan suami mereka yang bejat.
Kini, aku sesekali melirik ibu. Aku tahu beliau memasang wajah sebal, bahkan sesekali menyuruh aku yang tampak terlihat sedang berkutat dengan pelajaran matematika itu untuk segera merapikan kertas-kertasku yang berantakan. Sepanjang mencuci piring ia terus membandingkan dirinya semasa muda denganku.
"Pantas Kau tidak pernah memiliki pacar. Kau jelek dan malas. Selamanya Kau akan melajang," cibir Ibu.
Aku memutar bola mata searah jarum jam. Kemudian mendengkus dan tak ingin mendengar ceramah ibu lagi. Pasalnya, setiap kali membanding-bandingkan dirinya denganku, ujung-ujungnya ia akan membahas mengapa aku tak pernah memiliki kekasih. Padahal aku sudah berusaha untuk mendapatkan pria incaranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertajuk Rasa [ Anime x Reader ]
FanfictionIni adalah antalogi untuk karakter dari berbagai anime yang dipasangkan pada [Y/n]. Diusahakan tak ada bad ending di sini, sebab tujuan book ini digunakan untuk menciptakan akhir yang bahagia pada kedua belah pihak.