"Berniat untuk mengabaikan, namun ternyata semua tak semudah yang kini tengah terlihat."
***
Hari Senin bukanlah hari yang perlu di banggakan oleh para anak sekolahan seperti Yuna saat ini. Ya, Yuna Alta Guinanda. Gadis super ceria tanpa satupun cerita yang ia tinggalkan untuk mengukir indah buku kehidupannya.
Sudah di katakan, selain super ceria Yuna tak luput dari kata aneh dan sangat random, humor yang sangat rendah dan bisa di bilang sedikit tidak tahu malu.
Namun tak apa, ia selalu menekankan kalimat pada dirinya sendiri bahwa, "Bahagia itu cuman bisa gue dapetin dari diri gue sendiri, lagian kalo emang malu-maluin ya terserah gue lah. Orang gue juga yang malu entar, wkwk"
Dan lihatlah, entah mengapa gadis yang selalu mengucir rambutnya itu malah terlihat melangkah lesu di sebuah koridor menuju kelasnya.
Ternyata sama seperti murid umum lainnya, gadis itu pasti akan selalu mengubah raut wajahnya menjadi malas ketika mendengar hari Senin dan upacara bendera yang akan di adakan pagi hari ini. Sangat kentara, jika Yuna bukanlah seorang murid yang patut menjadi contoh untuk para generasi bangsa selanjutnya.
Dan lupakan, lebih baik kita beralih pada sosok tinggi yang tengah bersandar pada sebuah pintu masuk yang bertuliskan kelas 11 IPA 2. Baiklah, terlihat sama saja. Gadis itu bahkan malah terlihat berkomat kamit tiada henti serta terus mengkritik beberapa orang tak bersalah dan tak sengaja lewat di depannya.
"Ih, cabe banget dah tu orang. Segala pake rok mini, kek tante-tante perempatan lo anjir" gumamnya tiada henti.
"Ini lagi, ga niat pake seragam mah balik aja sono. Apaan goblok pake seragam mepet gitu"
"Dihh, sok mesra bat mereka berdua, mana pake gandengan segala lagi. Kek sini ga bisa aja, kalo cowo gue lebih ganteng mampus lo pada" gumamnya dengan nada begitu mengkritik dan kesal.
Baik, sudah sangat terlihat. Gadis itu adalah Yura Azura Irseon. Sifat yang sudah dikatakan sekali lagi jika ia 11 12 sama dengan sifat Yuna. Dan gadis yang bisa di bilang memiliki darah campuran itu adalah pengoleksi para laki-laki berpenampilan good looking. Ia pernah berkata jika, "Dapet cowo good looking itu kek berasa lagi menang lotre, senengnya ampe ke ubun-ubun!"
"Lo lagi kesambet apaan kek orang gila gitu?" Ujar Yuna yang entah dari mana tiba-tiba datang dan berdiri tepat di depan Yura.
"Eh dodol! Kaget gue bangke! Ga guna lu ya jadi temen, ngagetin mulu perasaan" ucap Yura terlihat semakin kesal.
"Yee si Udin, kek lu kaga aja. Dah lah minggir, gw mau masuk. Ngapain juga lo berdiri di depan pintu gini goblok. Orang buat masuk juga" Ujar Yuna lantas mendorong Yura hingga gadis tinggi itu kehilangan keseimbangannya.
"Bangke! Sini lo tai! Bay wan kita ga mau tau!"
Keributan itu lantas terjadi ketika Yura dan Yuna mulai berlari dan saling mengejar satu sama lain.
"Ege, kapan gue punya temen waras?" Gumam Skaya yang tengah duduk di bangku pinggir sembari menghela nafas samar.
Skaya Vilova Andromeda, gadis cantik yang ia bahkan tak pernah menyadari jika dirinya telah memiliki sejuta penggemar itu terlihat pasrah dengan sifat kedua sahabatnya. Lagipula apa yang harus ia lakukan agar kedua manusia super random itu mau mendengarkan ucapannya agar diam dengan tenang. Skaya memang sudah berpikir jika ialah yang paling waras di antara kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vega Excercious
Teen FictionImajinasi hanyalah sebuah fiksi. Demikian juga seperti cerita sederhana sosok makhluk misterius ini. Raganya seakan seperti bongkahan es yang tak dapat di cairkan, hingga jiwa itu perlahan-lahan mulai mati begitu tak terelakkan. Balas dendam bukanla...