"Suatu awalan yang tak dapat di tebak, dan bersiaplah untuk menjadi pembohong sejati."
***
Galaxy High School atau dapat di singkat menjadi GHS, sekolah bergengsi yang menjadi tempat belajar para anak-anak dari keluarga petinggi maupun khalayak tersohor di muka bumi. Hanya ada dua cara untuk menjadi murid di sekolah tersebut, mengunakan jalur prestasi dan tes. Kemudian seperti biasa, dengan bahasa kasarnya yaitu, uang adalah segalanya. Kau memiliki uang, maka kau juga mampu untuk berkehendak.
Banyak sekolah yang masih menerapkan sistem tersebut, namun apa boleh buat. Kau hanyalah seorang penonton di dunia penuh drama ini. Lupakan, sedikit lebih jelas, sekolah ini di dirikan pada tahun 1951 oleh seorang Ceo bernama Edward Ven Sculptor, seorang pria keturunan Belanda yang pernah menjadi seorang Ceo diperusahaannya bernama Androven Company.
Kini sekolah tersebut sudah mulai di wariskan hingga turun temurun, tak ayal jika bangunan sekolah mewah tersebut semakin berkembang dan maju. Tak hanya itu, GHS pun memiliki beberapa filosofi serta memiliki semboyan tersendiri.
Semboyan tersebut berbunyi "Nawasena Sembagi Arutala". Di ambil dari bahasa Sansekerta, Nawasena yang berarti "masa depan yang cerah" sedangkan Sembagi Arutala yang memiliki arti "cita-cita dan rembulan", serta dimaknai sebagai seseorang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia seperti rembulan.
Frasa ini dapat diartikan bahwa, siapapun yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia maka ia juga akan memiliki masa depan yang cerah, atau masa depan yang cerah untuk orang-orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia.
••••••••
Gadis itu resmi menjadi seorang siswi ketika kaki jenjangnya mulai menginjak kawasan sekolah. Mata tajam itu mulai menelisik ke seluruh penjuru gedung. Mulutnya terus menggumamkan seluruh sumpah serapah entah untuk apa dan untuk siapa. Dan terlihat, bahwa raut wajah gadis itu tengah di landa sebuah emosi.
"Berani sekali dia meninggalkan ku, huh!" Gumam Ella kesal.
Ya, Ella. Gadis itulah yang menjadi murid baru di GHS. Namun kini, pagi yang seharusnya dapat membuat sabit di bibir Ella merekah itu pun harus cepat-cepat berubah datar karena sosok Liora yang malah meninggalkannya dan memilih untuk berangkat lebih dulu.
"Awas saja jika aku menemukannya nanti, hidupmu tak akan lama lagi Liora Arckly!"
••••••••
Istirahat, waktu di mana semua murid mulai pergi berbondong-bondong menuju kantin sekolah untuk mengisi kembali perut yang sudah mulai kosong, serta otak yang memperlakukan energi kembali setelah beberapa jam terus berkutat dengan segala materi serta pembelajaran yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vega Excercious
Teen FictionImajinasi hanyalah sebuah fiksi. Demikian juga seperti cerita sederhana sosok makhluk misterius ini. Raganya seakan seperti bongkahan es yang tak dapat di cairkan, hingga jiwa itu perlahan-lahan mulai mati begitu tak terelakkan. Balas dendam bukanla...