5. Amazing Sunday

16 6 0
                                    

"Ini masih permulaan, dan dari mana diriku harus memulai?"

***

Minggu pagi yang terlihat begitu ramai oleh orang-orang ketika Skaya mengunjungi taman untuk sedikit menggerakan tubuhnya. Masih pukul setengah tujuh pagi, namun setengah jam lagi ia harus pergi ke suatu tempat.

Gadis itu memilih untuk melangkah menuju sebuah minimarket yang tak jauh dari taman tersebut. Ia hanya ingin membeli minuman dan beberapa permen batang kesukaannya di sana.

Hingga selesai dengan urusannya, Skaya lantas melangkah pergi untuk kembali menuju apartemen. Namun sosok gadis yang tengah berdiri di depan ambang pintu apartemen nya itu membuat Skaya lantas mengernyitkan dahi. Untuk apa gadis itu kemari?

"Lio! Aku di perbolehkan Kak Cleo untuk segera bersekolah di Gala!"

••••••••

Ruangan dengan pencahayaan minim itu kembali di lilit oleh suasana mencekam dari dua orang yang sama-sama memiliki atmosfer menyeramkan.

"Kakak! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengizinkan Ella untuk ikut bersekolah di Gala?" Tanya Liora mencoba untuk menahan lontaran kalimat kasar pada sosok di hadapannya.

"Kenapa? Gadis itu yang menginginkannya." Balas Cleora singkat.

"Kau sedang berpura-pura lupa dengan semua hal yang akan kau dapat nanti?"

"Sudahlah, kau hanya perlu mengikuti alur yang sedang ku buat. Semua hal itu tak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan tugas yang harus kau selesaikan." Balas Cleora sembari meraih sebatang rokok di atas meja.

"Aku bukan boneka mu."

"Bisa kau ulangi sekali lagi?" Tanya Cleora mulai menyalakan pemantik dan mengarahkan benda menyala itu pada ujung rokoknya.

"Kuharap kau dapat mengerti dengan apa yang kau lakukan saat ini. Dan sekali lagi, aku bukanlah robot yang selalu dapat kau perintahkan sesuka hatimu." Ujar Liora sebelum meninggalkan ruangan yang berisi atmosfer rendah itu.

Gadis itu lantas menghela nafas dengan kasar. Kenapa ia harus di hadapkan dengan situasi yang sangat ia benci ini?

"Apa yang kau lakukan di dalam?" Sosok Ella kini dengan tiba-tiba sudah berada di depannya.

"Aku hanya sedang mengantarkan berkas ke dalam, dan untuk apa kau di sini?" Ujar Liora balik bertanya.

"Aku? Tentu untuk bertemu dengan Vincent. Laki-laki itu ternyata tidak semenyebalkan dulu, dia baru saja memberikan ku hadiah. Akan ku tunjukkan pada mu, ayo!" Balas Ella dengan antusias segera meraih tangan Liora dan membawa gadis itu entah ke mana.

Tibalah mereka di ruang kerja milik Seza yang begitu berantakan entah karena ulah siapa.

"Ella!! Apa yang kau lakukan dengan ruang kerja ku, huh?!" Kesal Seza yang baru saja tiba dan mendapati keadaan ruang kerjanya yang begitu mengenaskan itu.

"Apa? Aku tadi sedang mencari kamera yang dulu ku titipkan padamu, di mana benda itu sekarang?" Tanya Ella dengan polos namun berhasil membuat wajah Seza yang baru saja menampilkan raut marah itu tiba-tiba menjadi diam dengan mata yang melotot ke arah Liora.

"Aku baru saja membeli es krim, kau mau?" Memilih untuk melupakan amarah adalah jalan terbaik agar peluang terselamatkannya jauh lebih besar. Ya, mungkin sekitar 0,1%.

"Ya, aku mau! Tapi setelah kau memberikan kamera itu pada ku" ujar Ella sembari menengadahkan telapak tangannya pada Seza. Gadis itu bahkan tak menyadari akan raut wajah Seza yang mulai berkeringat dingin.

Vega ExcerciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang