One ✔️

7.8K 236 1
                                    

Dua orang yang sudah menikah itu berjalan menuju jet pribadi milik Xavier.

Xavier Archiezer Maverick, pria dengan wajah sempurna,bak pahatan dewa Yunani wajah pria itu menarik banyak wanita kecuali Catalina Hanaya.

Catalina merupakan Pelayan yang bekerja di mansion Xavier di Indonesia,gadis itu masih sangat muda berbeda 18 tahun dengan Xavier yang berusia 40 tahun cukup muda untuk Xavier yang sudah memiliki anak yang menduduki bangku SMA.

Kisah mereka berawal saat Xavier memiliki urusan di Indonesia dan tinggal di mansion selama satu bulan,dimana Lina terpilih menjadi pelayan pribadi Xavier, pemikiran lugu gadis itu berhasil merebut hati Xavier yang bersikap sangat dingin di awal pertemuan mereka.

Xavier menggenggam tangan wanita yang duduk di sampingnya, tangan Lina dingin mungkin Karna khawatir.

"It's okay sayang hm?"Lina mengangguk dan bersandar ke dada bidang Xavier, "aku cuma takut, anak-anak gak suka kedatangan aku"ucap Lina membuat Xavier menghela nafasnya.

Pria itu mengecup bibir Talina istrinya lalu mengelus kepala nya, "tidur hm?"Lina mengangguk dan semakin memeluk Xavier lalu menutup matanya.

Setelah merasa Lina terlelap, Xavier menggendong wanita itu dan memindahkannya ke kasur.

Itu mungkin kesalahan Xavier,tapi yang namanya cinta maka seorang Xavier bisa apa menghadapi cinta?

Sekitar 16 jam kemudian mereka tiba di Paris dimana di Paris sedang subuh, Xavier menggendong Lina yang tidur kembali,ia berjalan menuju mansion dan naik ke kamarnya di lantai tiga.

Membaringkan Lina perlahan dan mematikan lampu kamar.

:::::::::::::::::::::

Pagi hari tiba,semua orang berjalan turun untuk sarapan, begitu juga keempat anak Xavier.

Keenan Halvies Maverick,putra tertua Xavier yang memiliki saudara kembar yaitu, Mikhail Olivia Maverick dan Elvis Costello Maverick, ketiganya kurang lebih seperti Xavier dingin dan keras kepala.

Sedangkan gadis manis yang memiliki wajah polos itu bernama, Calista Rayaena Maverick.

Triplets itu menatap datar lina sedangkan Calista dengan semangat duduk di meja makan.

"Mommy aku mau, aku mau"Lina yang sedang menyiapkan makanan Xavier pun terkekeh melihat betapa lucunya Calista.

Lina beralih ke kursi Calista menyiapkan makanan di piring gadis kecil itu.

"Kamu mau sup nya?"Calista mengangguk dan tersenyum menerima piring dari Lina, "makasih mommy"Lina mengangguk dan tersenyum tipis.

"Keenan kamu mau?"tanya Lina Karna Keenan terus menatapnya, Keenan mengabaikan itu Karna gengsinya.

Triplets itu pergi berlalu untuk ke sekolah sedangkan Calista sibuk menghabiskan makanannya.

"Ih via tunggu"Lina membantu gadis itu, memasukkan kotak bekal dan botol minum ke dalam dan memakaikan ke Calista, "mommy daddy Calista pergi"ucap Calista berlari mengejar Mikhail.

Lina menghela nafasnya mengurus anak tidak mudah membuatnya sedikit lelah,ia mengelap keringat di dahinya dan duduk di kursi dekat Xavier yang hampir selesai.

Saat akan makan Xavier menarik tangannya dan mengangkat tubuh Lina mendudukkan wanita itu di pangkuannya dan mengambil piring Lina.

Lina hanya menurut dan membuka mulutnya saat Xavier menyuapinya dan menatapnya intens.

"Maaf hm, triplets itu memang begitu"ucap Xavier membuat Lina tertawa kecil, "iya, kayak kamu Xavier"Xavier merasa lega ia pikir Lina akan sedih melihat perlakuan anak tertuanya.

Xavier memeluk pinggang Lina dan menatap intens wajah istrinya yang tengah mengunyah makanan.

"Kenapa?"tanya Lina membuat Xavier tersenyum dan akan mencium bibir wanita itu, dengan cepat Lina menahannya dan hanya mengecup bibir xavier.

"Kerja sana"Xavier terkekeh dan mengangguk lalu pergi keluar rumah,Lina malu sendiri Karna pelayan yang berlalu lalang melihat itu dan tersenyum.

🍃🍃🍃

"Mommy"Lina yang mendengar suara lesu dari Calista pun berjalan menuju ruang tamu.

"Sayang kenapa?"Lina menyentuh kening Calista yang sedikit panas, ia mengambil tas gadis itu lalu membawanya menuju kamar Calista.

"Dia pingsan"ucap Elvis singkat, "kenapa?"Elvis tak menanggapi membuat Lina menghela nafasnya.

"Mau ganti baju dulu?,biar nyaman?"Calista mengangguk dan masuk ke ruang pakaian dan berganti pakaian.

"Calista mau makan apa sayang, biar mommy masakin?"tanya Lina sambil menyelimuti tubuh Calista.

"Soup à Lòignon, aku mau itu"walaupun seperti asing di pendengaran Lina namun wanita itu mengangguk, "mommy buatin, kamu tidur dulu"Calista mengangguk dan membalas kecupan Lina.

L

ina tidak memiliki handphone membuatnya bingung mencari resepnya di mana, segera Lina menghampiri kepala pelayan.

"Bibi tau resep soup à Lòignon?"tanya Lina, "iya"Resta pun memberi tau cara dan resep lalu Lina segera membuatnya agar tidak lupa.

Butuh waktu yang cukup lama sebelum makanan itu siap,Lina mencicipi dan tersenyum senang Karna makanannya jadi.

Segera ia menatanya agar rapi dan membawanya menuju kamar Calista di lantai dua.

Lina meletakkan piring kecil itu di meja lalu beralih mengelus kepala Calista dan mencium kening gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lina meletakkan piring kecil itu di meja lalu beralih mengelus kepala Calista dan mencium kening gadis itu.

"Sayang makan dulu"Calista terbangun,ia memeluk Lina dan duduk dengan perlahan,Lina mengambil soup itu dan meniupnya Karna masih panas.

Menyuapi Calista dengan telaten lalu memberikan nya obat demam dan beberapa obat lainnya.

"Cepat sembuh sayang"bisik Lina lalu sekali lagi mengecup pipi Calista,gadis itu tampak nyaman dan semakin menutup dirinya di bawah selimut.

Triplets yang melihat dari cctv pun saling menatap, "dia baik"ucap Elvis singkat mengutarakan pendapatnya.

Via tampak ragu Karna dia memiliki kenangan yang buruk tentang seorang ibu begitu juga Keenan.

"Kita tanya Calista, kalau Calista mau gue mau"ucap Keenan lalu pergi keluar ruangan pengawas.

MOM!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang