"tuan, nyonya pingsan"
Mendengar itu saja membuat xavier kalang kabut dan berlari menuju lobi kantor.
"Tuan meeting nya--"
"Istri saya lebih penting Alves!!"Xavier menaiki mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Xavier berlari menuju ruang kehamilan dan masuk begitu saja, melihat tuan nya telah tiba membuat kedua pelayan itu pergi dari ruangan.
"Dia baik?"tanya Xavier.
"Kau yang menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah?"Xavier mengernyit,ia menggeleng membuat dokter itu menghela nafas.
"Istrimu, kandungannya melemah akibat terlalu lelah jika pelayanmu terlambat mungkin istrimu harus menginap.
"Jaga dia dengan baik,jangan membiarkan nya melakukan pekerjaan yang berat saya akan memberikan penguat janin dan vitamin tolong konsumsi dengan teratur"
"Ya, makasih dok"dokter yang sudah cukup tua itu mengangguk lalu meninggalkan ruangan.
"Sayang,udah aku bilang jangan terlalu lelah"ucap Xavier mengelus rambut Lina.
"Maaf"Lina memeluk Xavier,merasa nyaman di pelukan pria itu, Xavier pun pergi keluar ruangan untuk mengambil obat di apotek rumah sakit.
"Tuan k-kami ingin bicara"Xavier menaikkan satu alisnya heran dan mengangguk.
"Nyonya bukan bekerja atas keinginannya tuan, nyonya besar lah yang memberikan nyonya banyak pekerjaan"ucap salah satu pelayan.
"Ya, baiklah akan saya urus, kalian kembali ke mansion"kedua pelayan itu mengangguk dan berpamitan pada Xavier.
Xavier segera membawa pulang Lina,namun bukan ke mansion Melainkan ke apartemen nya yang juga mewah seperti mansion milik pria itu.
"Sekarang kita tinggal di sini hanya sampai mommy pulang okey?"Lina mengangguk menuruti perintah Xavier.
"Anak-anak juga akan kemari,kamu jangan terlalu lelah Lina"
"Iya,aku dengar dari tadi kamu bilang"pria itu terkekeh dan memberikan obat dari rumah sakit tadi,Lina segera meminum semua pil itu .
"Kamu tidur sekarang!!"Lina menurut agar Xavier tidak menjadi khawatir padanya nanti,is berbaring dan memeluk tubuh Xavier.
***
Lina duduk di balkon, menatap taman yang sudah sangat berkembang dari saat ia datang 11 bulan yang lalu.
Ia mengelus perutnya yang sudah berusia delapan bulan beberapa hari lagi adalah jadwal kelahiran bayi perempuan itu.
"Sayang,kalau pikiran mommy benar, kalian kembar kalian harus saling jaga okey?"seperti mengerti janin di dalam kandungan itu bereaksi.
Dugh
"Candy udah jawab mommy hm?"ya, candy adalah nama pilihan Lina Karna ia berharap anak perempuannya akan manis seperti permen.
"Shh"Lina mengelus perutnya dan bangun dari sofa dan berjalan menuju telepon rumah Karna semua orang tengah diluar.
"Ya sayang?"
"Xavier, perut aku sakit"
"Aku datang"
Lina menaruh kembali telepon itu dan memutuskan berjalan di rumah mengurangi rasa sakit, ketubannya sudah pecah namun Lina berusaha untuk tidak panik.
"Kalau kamu kembar, Githa Krystal maverick dan Gilang Archies Maverick hm okey mommy suka"lina menulis nama itu di buku kecil yang ia bawa.
Lina melihat Vena yang datang,ia mendekat, "em grandma,bisa bantu aku?"tanya Lina.
"Ck, dasar rendahan anak mu itu hanya membawa penderitaan dalam hidup Xavier,kau dengar?!!"Lina merasa kepalanya semakin pusing mendengar bentakan yang diberikan Vena.
Vena pergi begitu saja,Lina mulai terduduk di lantai perutnya semakin sakit.
"Apapun yang terjadi nanti, mommy sayang kalian"
Lina menutup matanya perlahan wanita itu bahkan mengalami pendarahan.
Brakkk
"Sayang"Xavier berlari menghampiri Lina dan membawa wanita itu ke rumah sakit.
Pria itu mengabari seluruh keluarganya agar tiba di rumah sakit dan membantu.
Lina langsung operasi Caesar,Karna telah kehilangan darah yang cukup banyak.
Pendek dulu.
Biarin jadi misteri <^^>
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM!! (TAMAT)
Teen Fictionmendapat ibu baru merupakan kejutan bagi keempat saudara yang besar tanpa sosok ibu,namun mereka membenci itu menganggap bahwa daddy-nya akan direbut. Catalina Hanaya wanita muda berumur 22 tahun menjadi milik seorang Xavier Archiezer Maverick, sifa...