Lina menatap cemas Calista, gadis itu bergumam sendiri sambil tidur.
"Daddy....Daddy"Lina mengambil kompres di kening Calista mencelupkan ke air hangat dan memerasnya lalu kembali meletakkan ke kening Calista.
"Apa sebaiknya aku telepon Xavier?"gumamnya khawatir,Lina segera turun untuk menggunakan telepon rumah.
"Angkat Xavier,ayo angkat"tanpa tau Via selalu mengawasi Lina juga Keenan dan Elvis.
"Halo?"
"Xavier"
"Sayang kenapa?, Suara kamu lesu?"
"Calista demam, kamu bisa pulang? Cariin kamu terus"
"Baiklah,jaga dia hm"
"Iya"
Lina segera ke dapur dan membuat susu coklat hangat, ia kembali naik ke atas membawa gelas berisi susu itu dan sepiring nasi juga beberapa lauk.
Sedangkan via berpikir keras apakah hati Lina benar-benar tulus menerima mereka.
"Mommy aku kenyang!"Lina terkekeh, "itu tidak benar Calista,orang sakit perlu tenaga,ayo habisin nasinya"Calista menurut dan menghabiskan makanannya lalu meminum susu.
"Daddy udah pulang?"Lina menggeleng membuat wajah Calista murung.
"Udah mommy telepon,sabar ya"tak lama Xavier membuka pintu kamar lalu segera memeluk putri bungsunya.
"Kenapa cariin Daddy?"tanya Xavier, "ga tau, rindu"Xavier terkekeh dan mengelus kepala Calista.
Lina lalu membukakan jas Xavier dan Xavier berbaring di samping Calista, "mommy sini!"panggil Calista.
"Mommy lupa beresin tanaman sayang, kalian tidur aja hm"ucap Lina lalu pergi keluar kamar melanjutkan berkebun nya.
"Tes ketiga!"ucap Keenan lalu ketiganya mengangguk dan Elvis diam-diam memasuki kamar Xavier dan meletakkan sesuatu di meja rias milik Lina.
"Kita liat nanti malam,kalau hasilnya sesuai hati Lo, kita Nerima dia setuju?"
"Oke"
🍃🍃🍃
"Calista sudah tidur?"Lina mengangguk sambil meletakkan secangkir kopi.
Xavier meletakkan laptop dan menarik Lina ke pangkuannya, "kenapa?"tanya Lina.
"Ini punya kamu?"tanya Xavier mengeluarkan pil yang bertuliskan pil kontrasepsi.
"Itu.."Lina berubah menjadi raut yang sedikit takut, ia menunduk menghindari tatapan mata xavier.
"Punya kamu?"Lina mengangguk, "kenapa?,kamu gak mau punya anak?"tanya Xavier lembut.
"Bukan gitu, a-aku hanya takut,maaf"ucap Lina.
"Takut apa?"
"Aku selalu takut Xavier,saat di Indonesia aku juga takut anak kamu enggak mau punya adik tiri"
"Aku khawatir mereka akan semakin membenci aku,aku ngurus mereka aja udah cukup"ucap Lina membuat Xavier menghela nafasnya.
"Aku selalu pengen punya keluarga yang utuh,rumah tangga yang utuh dan harmonis dan tuhan sudah memberikan itu jadi aku gak mau merusaknya"jelas Lina.
"Sekarang Abang percaya kan? Mommy enggak rebut Daddy dari kita!"ucap Calista membuat Elvis mengangguk.
"Sekarang kamu datangin mereka dan bilang kita mau punya adik, okay?"Calista segera tersenyum lebar dan mengangguk, ia berlari menuju depan tangga.
"Siapa bilang Calista gak mau punya dedek!!"kedua pasangan itu melihat ke arah tangga dimana Calista sudah cemberut sedangkan triplets itu hanya diam.
"Benar kan Abang!"ucap Calista menyenggol bahu Keenan, pria itu menjeda sebentar lalu mengangguk.
"Ya,terserah pada kalian"ucap Keenan lalu pergi disusul keduanya dan Calista terakhir, "mommy buatin adek ya"pekik Calista.
"Laksanakan"jawab Xavier pelan membuat Lina menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu memeluk Xavier.
"Aku malu!!"Xavier terkekeh mendengar rengekan Lina, "malam ini hukumannya....sayang"Lina merinding mendengar bisikan Xavier.
Malam ini keduanya kembali menjadi satu, berharap seseorang akan hadir di rahim Lina setelah itu,dan membawa kebahagiaan untuk keluarga mereka.
🍃🍃🍃
Pendek ya hehe, namanya juga aku polos guys ga mau masukin part dewasa kesini jadi untuk chapter two mungkin hanya segitu, and see you.
✌🏻😌
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM!! (TAMAT)
Teen Fictionmendapat ibu baru merupakan kejutan bagi keempat saudara yang besar tanpa sosok ibu,namun mereka membenci itu menganggap bahwa daddy-nya akan direbut. Catalina Hanaya wanita muda berumur 22 tahun menjadi milik seorang Xavier Archiezer Maverick, sifa...