six ✔️

3.1K 130 0
                                    

"anak-anak ini susu nya"Lina datang ke ruang menonton dan memberikan masing-masing satu gelas susu.

"Makasih mom,ayo ikut nonton"Lina mengangguk dan duduk di tengah Calista dan via,film pun dimulai.

Ruangan yang gelap dan beberapa adegan kiss muncul membuat Lina menutup matanya dan mata Calista.

"Mom Elvis gak tutup mata"adu via, "Elvis kamu sering gitu ya?!"tanya Lina membuat pria yang tengah menyeruput susu itu terbatuk.

"E-enggak lah, via itu ngarang mom"Lina menatap tajam Elvis namun malah terlihat lucu.

"Nanti mommy bilang ke Daddy"ucap Lina lalu kembali menonton membuat Elvis langsung mendekati wanita itu dan memijatnya.

"Mommy baik deh,cantik lagi....jangan dong mom"puji Elvis berharap Lina tidak akan mengatakan sesuatu pada Xavier.

"Aduh anak-anak mommy udah besar,udah suka yang aneh-aneh iya?"keempatnya segera menggeleng membuat Lina terkekeh dan memutuskan untuk lanjut menonton.

Via berbaring di paha Lina,memeluk erat seorang wanita yang menjadi ibunya.

"Thanks Tuhan"

6 bulan kemudian.

"Sayang"Lina menoleh ke arah pintu mansion, "kamu udah pulang?"Lina berdiri dengan perlahan sembari mengelus pelan perutnya yang sudah membesar.

"Bawa buah?"Xavier mengangguk ia memeluk Lina dan mengecup pelipis Lina lalu berlutut di depan wanita itu.

"Apa kabar baby?"Lina tersenyum,"baik dad"jawab Lina meniru suara anak kecil, Xavier terkekeh dan mengelus perut Lina.

Dugh

Xavier terkejut dan memandang Lina yang tersenyum kearahnya,"sayang dia nendang?"Lina mengangguk dan mengelus kepala Xavier.

"Sehat di dalam sayang"Xavier mengecup perut Lina dan kembali memeluknya.

"Ayo makan malam"Xavier mengangguk dan pergi ke meja makan,"bi tolong panggil yang lain ya"pelayan paruh baya itu mengangguk.

"Terakhir kamu masih empat bulan, sekarang udah enam bulan aja"Lina terkekeh pelan, wanita itu sudah tak bisa berdiri terlalu lama.

"Dokter bilang dia perempuan,kamu mau kasih nama apa?"tanya Lina.

"Nama kamu Hana Caterina Maverick"

"Masa nama aku,kalau dia mirip kamu gimana?"tanya Lina, "kalau gitu namanya Xaviera Arches maverick"Lina menggelengkan kepalanya mendengar nama yang Xavier katakan

Perlahan semua orang turun dan makan malam,Lina pun memakan makanan dengan lahap.

🍘🍘🍘

Bell mansion berbunyi membuat Lina berjalan menuju pintu,ia membuka pintu dan melihat seorang wanita yang cukup tua.

"Grandma?"Xavier mendekati pintu dan menarik Lina sedikit menjauh dari Vena.

"Xavier,siapa dia?"Xavier menghela nafasnya, "dia istri aku grandma"perempuan itu menatap tubuh Lina dari atas ke bawah.

"Benarkah?, Wanita rendahan sepertinya?"Xavier menarik nafasnya berusaha bersabar.

"Dia tidak rendahan grandma,dia istri xavier"wanita itu menatap sinis terhadap Lina dan berlalu begitu saja.

"Sayang maafin Grandma hm?"Lina mengangguk dan memeluk Xavier.

"Xavier"

"Hm?"

"Pengen tahu gejrot sama batagor"ucap Lina membayangkan kedua makanan itu, "sayang...ini di Paris"ucap Xavier.

"Ihh pengen, tapi kalau gak bisa gapapa deh"Xavier menghela nafasnya melihat wajah sedih Lina,"nanti aku beliin okey?"Lina tersenyum dan mengangguk.

Cup

"Makasih"Xavier terdiam kaku dengan wajahnya yang tersenyum Karna Lina sangat jarang mencium pipinya.

"Udah aku masak dulu"Lina berlalu ke dapur meninggalkan Xavier.

"Kak,Daddy baper?"tanya Calista membuat via mengendikkan bahunya melihat Xavier dari lantai dua.

Ditengah acara memasak Lina,Vena datang dan meletakkan beberapa piring kotor.

"Jangan lupa cuci piringnya"ucap Vena membuat Lina mengangguk saja,Vena akan berlalu,ia dengan sengaja menendang tempat sampah kecil di dapur membuat semua sampah di dalamnya berceceran di lantai.

"Aduh, jadi berantakan,nanti di sapu dan pel lantai nya ya"Vena pergi meninggalkan dapur,membuat Lina menghela nafas.

"Gapapa kan? Sebentar aja sayang"Lina mengelus perutnya dan berlalu membereskan lantai dan sampah lalu mengepel lantai dapur yang terkena sampah basah.

Setelahnya wanita itu mencuci piring dan menyajikan makanan ke mangkuk dan piring.

Lina mendudukkan dirinya di sofa, perutnya sedikit terasa keram dan kaki pegal,wanita itu menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

Rasanya sangat lelah,membuat tubuh Lina seperti tidak ada tenaga lagi, "kenapa perut aku besar banget ya?,tapi dokter bilang gak kembar kok"gumam Lina.

"Kembar juga gapapa deh"Lina menghela nafasnya dan mengangkat kakinya ke atas sofa.

Kakinya yang mulai membengkak membuatnya susah untuk berbaring,harus miring jika tidak perutnya akan sakit.

"Bunda"Elvis mendekati Lina dan memeluk wanita itu, "tumben kamu panggil bunda?"tanya Lina.

"Lagi pengen,bunda capek?"Lina mengangguk sambil memijat pelan kakinya.

"Sedikit, nanti juga hilang, Elvis ganti baju dulu Keenan mana?"tanya Lina di akhir.

"Dia cuci motornya,gabut kali banyak pelayan masih mau nyuci motor"Lina menggelengkan kepalanya melihat Elvis ia mencubit pelan lengan Elvis.

"Jangan pelayan terus,kasian mereka"Elvis menyengir dan berpamitan ke lantai atas.

Lina perlahan berdiri,ia memutuskan berjalan-jalan di halaman mansion, wanita itu berjalan tanpa alas kaki Karna menurutnya lebih nyaman apalagi sore hari dimana jalan panas terkena matahari sore.

"Mom,u okay?"Lina mengangguk sambil melihat Keenan mencuci motornya.

"Mama bosan aja Keenan,di dalam rumah terus"keenan mengangguk dan lanjut mencuci motornya.

Vote:3

MOM!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang