three ✔️

4.2K 178 1
                                    

Satu bulan sudah berlalu, keluarga Maverick mulai perlahan harmonis,hanya via yang masih sensitif terhadap Lina Karna trauma gadis itu lebih besar daripada Keenan.

Malam ini mereka bersiap,Karna akan ada pesta di perusahaan Xavier,pria itu mengundang para rekannya Karna ini ulangtahun perusahaan Maverick grup.

Lina menghela nafasnya, meskipun badannya terasa lelah namun tidak mungkin ia tidak ikut.

Merekapun pergi dengan mobil, pertama kalinya Lina keluar dari mansion mereka di Paris.

Cukup lama hingga mereka tiba,Lina turun melihat bangunan pencakar langit di depannya,wanita itu tampak tampil elegan dengan gaunnya.

Xavier meraih tangan Lina dan mengajaknya masuk ke dalam, entahlah, beberapa wanita menatap benci Lina namun wanita itu tidak sadari.

Lina duduk diam di kursi,sebab wanita itu bingung ingin berbicara dengan siapa apalagi triplets dan Calista tidak ikut.

Hari semakin malam Xavier terus berada di sampingnya dan menawarkan Lina makanan.

"Sayang, aku ke toilet hm"Lina mengangguk dan duduk diam di kursi,hingga beberapa menit kemudian handphone Xavier berbunyi membuat Lina membuka password handphone Xavier.

Pesan itu berisi sebuah foto, segera Lina mengunduh foto itu dan melihatnya.

Pesan itu berisi sebuah foto, segera Lina mengunduh foto itu dan melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datanglah ke ruangan suamimu nyonya Maverick, lihat kelakuan nakalnya.

Tanpa pikir panjang Lina segera bertanya ke resepsionis di mana ruangan Xavier dan menaiki lift.

"Ya Tuhan, semoga itu gak benar"batin Lina.

Lina membuka pintu dan betapa terkejutnya ia melihat Xavier tengah mencium wanita lain.

"Xavier"Xavier segera mendorong wanita itu dan menggeleng, "sayang, kamu salah paham"Lina menggeleng dan berlari meninggalkan Xavier,pria itu segera mengejarnya.

Mengabaikan rasa pusing di kepalanya yang tiba-tiba muncul dan segera memencet tombol lift.

"Shit"umpat Xavier,ia segera menahan pintu lift dan masuk ke dalam, untungnya hanya ada Lina di dalam yang tengah menahan tangisnya.

"Shtt jangan nangis hm,kamu salah paham sayang"Xavier menangkup kedua pipi Lina menatapnya dari dekat.

"Kamu jahat,pergi Xavier!! Pergi!"Xavier hanya diam saat Lina memukul tubuhnya tentu tenaga wanita itu tidak seberapa.

"Hanaya hey, dengar dulu"Lina menggeleng, "dia ibu Keenan"

"Bagus dia mantan istri kamu,kenapa gak balikan aja?!!"ucap Lina, "dia tiba-tiba datang sayang dia narik aku dan langsung"

"Langsung apa??,kamu mau kan!!"Xavier menggeleng, "kita cek cctv okay?,kamu percaya?"Lina mengangguk namun menjauhkan tubuhnya dari xavier.

Cctv itu berisi sesuai cerita Xavier, Lina langsung memeluk pria itu, "maaf,aku gak percaya sama kamu"Xavier menghela nafasnya dan mengangguk yang terpenting untuknya adalah Lina mempercayainya.

Lina menaruh kepalanya di bahu Xavier,pusing di kepalanya semakin menjadi.

"Aku pusing"Xavier segera menggendongnya dan membawanya kembali ke mansion.

"aku harus ke Turki sekarang,hanya satu hari gapapa?"Lina mengangguk saat Xavier meletakkannya di kasur, "hati-hati"Xavier mengangguk lalu mengecup kening Lina.

"Jaga anak-anak hm"Lina mengangguk dan segera tertidur, xavier membuka sepatu Lina dan juga pita rambut Lina lalu segera pergi

🍘🍘🍘

"Ini kuenya"ucap Lina mengantarkan kue yang ia buat, "mommy sini ikut nonton"Lina tersenyum tipis lalu duduk di dekat Calista.

Via melihat itu segera berdiri dan akan pergi, melihat itu Lina berdiri, "via kamu gak nonton?"

"Gak"

"Via k-kalau kamu gak suka gapapa mama yang pergi"ucap Lina, "mama? Lo jadi mama gue?!!"

"Katanya setiap ibu bakalan rela berkorban kan?,Lo juga?"tanya Via tanpa ekspresi, "iya,kamu mau mama melakukan apa?"

"Kasih ginjal lo bisa?"

Deg

Lina terdiam sebentar,membuat via terkekeh sinis dan berjalan menuju tangga.

"Mama akan kasih"via terdiam di tempatnya tiba-tiba saja dadanya sakit,via terjatuh di dekat tangga.

"Elvis,adik kamu"Elvis yang berada di kamarnya pun keluar dan membantu Lina membawa via ke rumah sakit.

Tanpa Elvis tau,Lina menemui dokternya pribadi, "saya yang menjadi pendonor nya dokter"ucap Lina.

"Baik, tapi pasien memiliki kemungkinan kurang darah"ucap dokter itu, "golongan?"

"Ab-"

"Apakah bisa dari darah O-?"dokter itu mengangguk membuat Lina menghela nafas lega.

"Darah dan ginjal dari saya dok"dokter itu terkejut,namun Karna Lina ingin jadi ia setuju.

Operasi dilakukan,tanpa Elvis dan Calista ketahui hidup Lina sudah diambang Kematian.

"Mommy kemana?"Elvis mengendikkan bahunya.

"Mungkin hubungi Daddy, Calista duduk sini Abang telepon Keenan dulu"Calista segera duduk di kursi tunggu sedangkan Elvis menghubungi Keenan.

Sekitar dua jam, para dokter keluar,Keenan segera menghampiri dan menanyakan.

"Operasi nya berhasil,namun pendonor kekurangan darah Rh O-"

"Pendonornya siapa dok?"tanya Keenan, "namanya Catalina Hanaya, dia sendiri mengatakan akan memberikan ginjal dan darahnya jika pasien mengalami kekurangan darah"ketiganya mematung mendengar itu.

"Saat ini pendonor dalam masa kritis,jika dalam satu jam tidak ditemukan pendonor darah maka kemungkinan kami tidak bisa menolong "

"Abang,mommy"Calista memeluk Elvis dan menangis sementara Keenan berusaha menahan rasa terkejutnya.

"Telpon Daddy Keenan!"Keenan mengangguk dan segera menghubungi Xavier.

🍘🍘🍘

Baru chapter Three udah gini aja mommy nya:( moga aja selamat ya guys.

MOM!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang