Di sebuah kamar, seorang gadis muda tengah duduk di sebuah kasur dengan kaki yang terikat ia menatap jendela yang tidak pernah terbuka.
Kriett
"Lina"gadis itu menjauh dari pria yang mendekat sudah satu bulan ia disini.
"Aku udah bilang berulang kali!! Aku bukan Lina!!"gadis itu menangis sesenggukan dan pria di depannya segera menenangkan nya.
"Jangan,aku mau pulang"gadis bernama Talina itu menggeleng melihat pria di depannya akan menyuntikkan kembali obat tidur.
"Jangan pergi lagi sayang,aku gak mau kehilangan lagi"ucap pria itu memeluk tubuh Talina yang sudah tidak sadarkan diri.
Satu hari berlalu Talina menghela nafas dan berusaha agar dirinya dekat dengan pria asing bernama Xavier itu.
"Aku...bisa keluar?"Xavier menatap wajah Talina dan mengangguk,ia melepaskan ikatan di kaki Talina dan menggendong tubuh Talina Karna tali yang ketat itu membuat kakinya sakit.
"Kenapa rumah ini sangat sepi?"
"Ini apartemen, anak-anak tidak tinggal disini"
"Aku boleh tau umur kamu?"Xavier mengangguk, ".maybe much older,57"Talina mengangguk, Xavier mendudukkan nya di sofa panjang dan membuka tirai juga pintu balkon.
"Kamu mau hot chocolate?"Talina mengangguk, Xavier pun berjalan ke dapur dan membuat minuman.
Talina melihat Xavier yang berada di dapur ia pun bangun dan berjalan pincang dengan tumpuan harapan pada meja ia tiba di pintu apartemen.
Talina mencoba password disana namun tidak terbuka juga namun pintu itu sudah dilengkapi dengan sensor camera sehingga notifikasi masuk ke handphone xavier.
"Ayo dong kebuka"gumam Talina cemas namun tiba-tiba saja Xavier menariknya mendekat.
"Mau ke mana?"Talina menggeleng namun Xavier memeluk pinggangnya erat.
"Jawab saya,mau ke mana?"
"Pulang,aku mau pulang Lina udah tenang dan kita bukan takdir!!"Xavier menggeleng cepat dan menyentuh pipi Talina.
"Kamu dengar kan!! KITA BUKAN TAKDIR!!"
"DIAM!!, DIAMLAH!!" Talina tersentak saat Xavier membentaknya gadis itu menggeleng pada Xavier dan memohon.
"hiks aku mau pulang hiks hiks Xavier please"namun Xavier tidak mendengarkan dan malah menyudutkan Talina.
"Kamu Catalina Hanaya,kamu Lina sayang"Xavier menangkup pipi Talina dan tangannya turun ke leher gadis itu lalu mendekatkan wajahnya dan melumat bibir Talina.
Talina mencoba mendorong Xavier namun pria itu malah menahan kedua tangan Talina.
"hiks stop hiks hiks"Xavier menatap dalam mata Talina membuat sesuatu berputar di pikiran Talina seperti kaset rusak.
Xavier membawa kembali gadis itu ke kamar dan mengikat tangan juga kaki Talina agar tidak kemanapun.
"J-jangan!! Aku bukan Lina!!"keduanya berciuman,ciuman yang awalnya kaku berubah menjadi panas,talina mengerang saat tangan Xavier mengangkat bajunya.
Hasrat Xavier yang ingin memiliki talina sepenuhnya tercapai,namun gadis itu tentu korbannya Karna semuanya terjadi pada malam itu,hubungan badan dan ingatan seseorang yang tiba-tiba masuk.
🔅🥪🔅
Bel apart berbunyi, Xavier membuka pintu dan tersenyum tipis pada anak-anak nya yang datang.
"Daddy"Githa memeluk tubuh Xavier dan tersenyum,mereka masuk dan duduk di ruang tamu.
"Kalian ingin kopi?"mereka mengangguk,Tiara dan Via beranjak ke dapur untuk membuat kopi di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM!! (TAMAT)
Teen Fictionmendapat ibu baru merupakan kejutan bagi keempat saudara yang besar tanpa sosok ibu,namun mereka membenci itu menganggap bahwa daddy-nya akan direbut. Catalina Hanaya wanita muda berumur 22 tahun menjadi milik seorang Xavier Archiezer Maverick, sifa...