Part 8

452 72 47
                                    

Dering ponsel yang menampilkan nomor Linyi diabaikan. Panggilan itu terus berlangsung selama beberapa kali hingga menimbulkan kejengkelan.
Saat ini, Xiao Zhan sedang tidak ingin bertemu dengan mantan kekasihnya. Bukan karena tidak sayang, justru karena perasaan itulah ia memilih untuk menghindar sebelum semuanya menjadi semakin rumit.

Xiao Zhan sadar, situasinya berbeda dengan yang dulu. Status yang telah berubah menjadi kekasih Wang Yibo, mengharuskan Xiao Zhan untuk menjaga hati sang pasangan agar tak merasakan luka seperti apa yang telah ia rasakan saat bersama Linyi di masa lalu.

Demi apa pun di dunia ini, Xiao Zhan berani bersumpah bahwa ia benar-benar tidak mau menyakiti Wang Yibo.

Pamuda cantik itu pantas dibahagiakan sebagaimana Yibo yang selama ini senantiasa membahagiakan dirinya dengan cara-cara yang tergolong unik nan menggemaskan.

"Tolong jangan kacaukan hatiku lagi Linyi. Aku tak mau membuat Yibo terluka."

Helaan nafas lega berhembus saat dering ponsel yang cukup berisik akhirnya berhenti. Delapan belas panggilan tak terjawab dan sembilan pesan dari nomor yang sama terpampang di layar. Xiao Zhan melirik sekilas tanpa niat untuk membaca atau melakukan panggilan ulang.

Kemeja yang dikenakan dielus-elus pelan untuk mengurangi kerutan samar yang tercipta. Berdiri di depan cermin sembari tersenyum puas, Xiao Zhan melihat pantulan dirinya yang memancarkan aura ketampanan di depan benda panjang yang dapat memantulkan apa pun yang ada di depannya.

Setelah merasa cukup rapi, pembalap tampan itu lekas mengambil ponsel dan juga kunci mobil yang sedari tadi tergeletak di atas meja nakas untuk menemui sang kekasih yang entah kenapa ingin berangkat terpisah padahal mereka satu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah merasa cukup rapi, pembalap tampan itu lekas mengambil ponsel dan juga kunci mobil yang sedari tadi tergeletak di atas meja nakas untuk menemui sang kekasih yang entah kenapa ingin berangkat terpisah padahal mereka satu rumah.

Di tengah perjalanan, secara tidak sengaja, iris rusa Xiao Zhan menangkap sebuah toko bunga yang begitu menarik untuk disinggahi. Jejeran bunga-bunga asli yang masih fresh terlihat tersusun rapi dalam pot khusus.

Xiao Zhan merasa terpikat, mobil yang dikendarai ditepikan. Melangkah ke luar, menuju toko bunga untuk membeli beberapa tangkai mawar merah khusus Wang Yibonya.

"Ini, Tuan bunganya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Wǒ Bùshì Tā (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang