Linyi menggeram marah ketika mengetahui Xiao Zhan tak berada di rumahnya. Artis manis itu tentu saja tahu ke mana mantan kekasihnya pergi. Ke mana lagi kalau bukan kembali ke apartemen untuk menjumpai sang pelakor.
Kebencian semakin terpupuk pada satu sosok yang telah lancang menduduki tahta tertinggi di hati Xiao Zhan. Linyi bersumpah, ia akan membuat Wang Yibo menangis darah karena sudah berani merebut posisinya sebagai Nyonya Xiao.
"Hentikan muka jelekmu itu, Linyi. Kita harus berangkat lagi sekarang jika tak ingin terlambat," seru Mike tiba-tiba.
Linyi mendelik tajam ke arah sang manager. "Batalkan saja. Aku sedang tidak mood sekarang."
Mike tersenyum remeh. "Kenapa? Kau marah karena Xiao Zhan pergi?"
Dengan tatapan yang sulit diartikan Mike meraih kedua pundak Linyi. Mencengkeram sedikit erat kemudian berujar, "Harusnya kau sadar, Yi ... dia bukan Xiao Zhan yang dulu lagi. Hatinya telah memaku satu nama dan itu adalah Wang Yibo bukan Liu Linyi."
Plak!!!
"Jaga mulutmu. Dia tetaplah Xiao Zhanku dan akan selalu seperti itu," desis Linyi marah.
Tawa sarkas berkumandang. Mike memegang pipi sebelah kanan yang baru saja ditampar oleh Linyi. "Kau yakin? Kalau begitu mari kita buktikan."
Mike merogoh saku celananya, mengambil benda pipih yang telah menjadi alat komunikasi masa kini. Jari-jari bergerak lincah mencari kontak Xiao Zhan.
"Apa yang ingin kau lakukan, Mike?"
"Bukankah kau sangat yakin dia masih milikmu? Maka dari itu aku ingin memperlihatkan padamu siapa yang menjadi milik siapa."
Linyi diserang antis, Xiao Zhan. Beberapa tubuhnya lebam dan berdarah. Sekarang dia mengurung diri di kamar dan menolak untuk keluar. Bisakah kau datang membujuknya?Dia tidak mau mendengarkanku. Send---pesan terkirim.
Dengan seringai lebar, Mike memperlihatkan pesan yang baru saja dikirim untuk Xiao Zhan pada Linyi.
"Well, jika itu Xiao Zhan yang dulu, dia pasti segera menghubungiku setelah membaca pesanku."
Centang biru, itu artinya pesan telah dibaca oleh sang penerima. Linyi meremas kedua tangannya. Artis manis itu terus bergumam, "Please, Xiao Zhan. Please ...."
Beberapa saat berlalu dengan sangat mendebarkan. Tiba-tiba ponsel Mike yang tergeletak di atas meja berdering nyaring. Linyi tersenyum senang mendengarnya. Dengan semangat ia merebut ponsel sang manager dan hendak mengangkat panggilan tersebut tapi urung ketika melihat nama yang tampil di layar bukanlah nama Xiao Zhan melainkan pihak ambassador yang menyewa jasanya untuk pemotretan hari ini.
"Upsss ... sepertinya ada yang harus kecewa."
Mike merebut ponselnya. Menjauh dari Linyi untuk menyelesaikan masalah pemotretan terkait keengganan sang artis untuk datang hari ini.
Tentu saja, Mike tidak mengatakan alasan yang sebenarnya. Manager tampan itu hanya menyampaikan sebuah alasan logis yang bisa diterima pihak ambassador.
Sepeninggalan Mike, Linyi menunduk dalam. Air mata luruh begitu saja saat rasa sakit itu mulai menjalar dalam tubuhnya.
"Kenapa Xiao Zhan? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa? Kenapa? Kenapa?"
Semua barang yang mampu dijangkau dengan tangan dibanting hingga pecah. Linyi tak peduli lagi bila tangan dan kakinya ikut terluka. Karena luka yang sesungguhnya kini telah bersarang di hati.
"Semua karena Wang Yibo. Benar, aku harus melenyapkan Wang Yibo dari sisi Xiao Zhan," geram Linyi.
(Ini hanya sebagian dari Part 12. Versi fullnya ada di PDF. Jadi, yang berminat bisa langsung beli, ya mumpung lagi ada promo loh🤫)-----------------------------------------------------------------------
Kabar Gembira!!!
Spesial Promo PDF
Hanya berlaku 1 minggu
Sampai tanggal 7 Mei 2024Buy 2 Get Free 1 alias Beli 2 Gratis 1
Caranya Mudah:
Pilih 3 PDF yang ada di list, hubungi nomor admin yang di bawah ini & bayar seharga 2 PDF yang paling tinggi.Gampang & murah, kan☺️
👉🏻 Berikut list PDF yang bisa diorder :
Jangan sampai ketinggalan, ya ....
~ Thank You ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Wǒ Bùshì Tā (Zhanyi) PDF Ready✅
FanfictionWarning : Angset!!! Bagaimana rasanya menjadi seorang pengganti? Menerima segala jenis bentuk kasih sayang yang tidak ditujukan seutuhnya padamu hanya karena kamu memiliki banyak kemiripan dengan mantan kekasih yang masih dicintainya. "Dia yang ku...