Part 3 🔞

776 66 9
                                    

Hari kian berganti tak terasa sebulan telah berlalu sejak Yibo bekerja menjadi manajer Xiao Zhan. Kedua pria bervisual sempurna itu kian hari kian menunjukkan kedekatan yang berlebihan. Membuat orang-orang di sekitar mereka menerka-nerka dengan sendiri terkait hubungan apa yang tengah dijalani keduanya.

Seperti saat ini, Xiao Zhan dan Wang Yibo sedang sarapan bersama dengan romantis. Di mana sang dominan terlihat begitu perhatian, menyuapi bahkan sesekali menyeka sudut bibir Yibo yang belepotan akibat saus. Dilihat dari segi manapun, keduanya jelas-jelas terlihat seperti sepasang kekasih alih-alih rekan kerja.

"Setelah ini ... bisakah kita bersantai sejenak?" tanya Xiao Zhan dengan nada yang sengaja dibuat merengek.

"Gege, lelah, yah?"

Kekhawatiran yang terselip tak bisa tidak ditangkap oleh Xiao Zhan. Memang benar selama Yibo berada di tengah-tengah hidupnya semangat yang kian pudar kembali tumbuh.

Xiao Zhan merasa jika saat ini ia tengah mengulang kembali kisah bersama Linyi. Menghabiskan waktu bersama, sarapan bersama dan tak jarang pula melakukan hal-hal intim seperti berciuman misalnya.

Xiao Zhan sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan. Ia tak pernah melihat Yibo sebagai Yibo. Semua perlakuan yang dilakukan selama ini jelas karena ia melihat Linyi dalam wujud  Wang Yibo.

Rupa yang nyaris sama, kepribadian yang sama membuat Xiao Zhan terjerumus semakin dalam. Katakanlah ia berengsek, tapi rasa egoisnya untuk memiliki benar-benar menjelma menjadi racun. Ia hanya berharap suatu saat nanti obsesinya bisa hilang tergantikan dengan rasa tulus khusus untuk Wang Yibo. Yah, semoga saja.

"Ge?"

Usapan di tangan mengakhiri segala pergelutan batin di kepala. Dengan senyum yang mengembang Xiao Zhan membalas usapan tangan itu tak kalah lembut.

"Hanya sedikit lelah."

Wang Yibo tak bisa merasa tenang, sejak sebulan yang lalu Xiao Zhan memang memiliki waktu sibuk hingga nyaris tak memiliki kesempatan untuk berleha-leha. Dengan segala tingkat pengertian yang ada, Yibo memutuskan untuk menunda beberapa pekerjaan, khusus untuk hari ini.

"Gege, bisa pulang setelah ini. Aku akan menunda semua jadwal, Gege sampai tiga hari ke depan.”

"Apakah tidak apa-apa?"

"Tentu saja. Kesehatan merupakan hal yang menjadi nomor satu dibandingkan dengan uang. Apa gunanya uang banyak kalau akhirnya, Gege harus mendekam di rumah sakit? Aku gak mau, Gege sakit.”

"Baiklah, tapi bisakah, Yiyi menemaniku hari ini. Gege tidak mau sendirian. Yah, yah, yah?"

Wang Yibo mengangguk dengan jantung yang berdebar-debar tak karuan. Membayangkan bisa berada dalam satu ruangan yang tertutup dengan sang terkasih tanpa siapa pun membuat pikirannya melalang buana.
Akankah mereka kembali berciuman seperti kejadian beberapa hari lalu?

"Apa yang kau pikirkan Wang Yibo? Sadarlah bodoh," rutuknya dalam hati.

Setelah acara sarapan romantis selesai, kini keduanya bergegas kembali ke apartemen Xiao Zhan. Tak ada percakapan yang terjadi selama perjalanan tapi, ketika pintu apartemen itu tertutup, Xiao Zhan mulai melancarkan aksinya. Dengan tak tahu diri, ia mengukung Yibo di balik pintu yang telah terkunci rapat, membelai wajah cantik pria itu dengan gerakan sensual nan penuh gairah.

"Kau sangat cantik, Yiyi. Aku sungguh mencintaimu. Aku merindukanmu."

Kata-kata yang tak bisa ditahan keluar begitu saja, membuat jantung pihak lain nyaris meledak.

"Aku juga mencintaimu, Zhan ge."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Wǒ Bùshì Tā (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang