Part 9

504 65 32
                                    

Wang Yibo kembali terbangun di rumah sakit. Pandangannya mengedar dan mendapati kedua orang tua serta kakak sepupunya terlelap di sofa. Matanya memanas saat tak ada Xiao Zhan di sana.

"Gege, di mana?"

Jam di dinding telah menunjukkan pukul satu dini hari. Dengan kepala yang berdenyut sakit, Yibo memutuskan untuk melangkah keluar kamar. Ia butuh udara segar untuk menghilangkan sesak yang menyerang dadanya.

Tiang infus diseret mengikuti jejak langkah memasuki elevator. Atap rumah sakit menjadi pilihannya saat ini.

Semesta nampak gelap gulita karena sang rembulan memilih bersembunyi di balik awan yang menggulung. Bahkan bintang-bintang yang biasanya menghias langit malam juga tak menampakkan diri.

Suasana kelabu nan penuh keheningan membuat air matanya luruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kelabu nan penuh keheningan membuat air matanya luruh. Besi pembatas dipegang erat. Kepala menengadah ke atas, menikmati sapuan angin malam yang menabrak diri.

"Kenapa? Ada apa sebenarnya? Ke mana Gege pergi?"

Wang Yibo memejamkan mata membiarkan bulir beningnya mengalir semakin deras. Ia meremas dadanya yang berdenyut sakit.

"Aku sakit Xiao Zhan. Tidakkah kau mengkhawatirkanku? Kenapa kebahagiaan kita terasa begitu singkat? Enam bulan, hanya enam bulan aku merasa di atas awan tapi sekarang? Ada apa Xiao Zhan? Apa yang membuatmu berubah hingga kau selalu menghilang dari sisiku?"

Tubuh berbalut pakaian rumah sakit itu oleng. Yibo hampir saja terjatuh melewati pembatas besi jika saja tubuhnya tak ditarik dalam pelukan seseorang.

"Bayinya Daddy, kenapa, hum? Kenapa pergi tanpa memberitahu siapa pun?"

Yibo bungkam. Ia menenggelamkan diri dalam pelukan ayahnya. Terisak pilu memikirkan segala hal tentang Xiao Zhan dan hubungannya yang mulai merenggang.

"Siapa yang berani membuat, Bayi kesayangan Daddy dan Mommy menangis? Apakah orang itu sudah gila? Berani-beraninya menyentuh mahkota keluarga Wang!"

Nadanya memang terdengar lembut, tapi Yibo tahu bahwa daddynya tengah menahan amarah dan itu tidak baik untuk Xiao Zhan.

"Bayi tidak papa, Daddy. Bayi menangis karena kepalanya sakit, hikss!"

Wang Dylan mengecup pucuk kepala anaknya sayang. Ia mencurigai sesuatu tapi tak ingin mengungkapkan apa pun. Untuk saat ini Dylan akan membiarkan masalah ini berlalu tapi jika sesuatu kembali terjadi pada mahkotanya jangan salahkan dia jika sesuatu hal yang buruk menimpa Xiao Zhan---sosok yang digilai oleh anaknya.

"Ayo masuk. Udara malam tidak baik untuk, Bayi yang sedang sakit."

Wang Yibo hanya mengangguk. Matanya juga memberat tanda mengantuk.

Dylan mengambil infus dari tiangnya. "Pegang baik-baik. Daddy akan menggendong, Bayi ke kamar."

Dalam sekali hentak, tubuh Yibo berada dalam gendongan sang ayah. Dengan gaya bridal, Dylan pun membawa putra kesayangannya kembali ke kamar rawat. Ia tak mau istrinya terbangun dan tidak mendapati bayinya di sana. Bisa-bisa satu rumah sakit heboh karena ulahnya nanti.

 Wǒ Bùshì Tā (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang