Part 11

439 40 10
                                    

Tiga hari berlalu begitu saja. Tanda merah di sekitar leher pun mulai pudar. Melihat itu, Xiao Zhan tersenyum cerah. Dengan wajah berseri-seri ia memacu kendaraannya kembali ke apartemen. Beruntung Linyi sedang syuting iklan jadi ia bisa pergi tanpa hambatan apa pun.

Tiga hari tanpa bertemu Yibo menimbulkan rindu yang membuncah di dalam dada. Keinginan untuk memeluk dan berbagi kasih di atas ranjang meningkat menjadi beribu-ribu kali lipat. Jujur saja, tiga hari bersama Linyi membuat Xiao Zhan nyaris gila.

Hampir di setiap kesempatan Linyi mencoba memancing hasratnya. Entah itu menggunakan lingerie seksi, meraba-raba bagian sensitifnya bahkan tak segan-segan telanjang dan memamerkan pantat mulusnya.

Beruntung Xiao Zhan bisa mengendalikan diri meski harus berakhir bersolo ria di kamar mandi sambil mendesahkan nama Wang Yibo.

Kesadaran akan hadirnya sosok lain yang tak ingin disakiti menjadi dasar pertahanan diri. Xiao Zhan tak mau hubungannya dengan Wang Yibo kandas di tengah jalan. Ia akan mempertahankan pria itu dengan cara apa pun.

"Gege pu---"

Seruan senang itu tertahan di udara kala keheningan menyambut. Apartemen itu kosong, huniannya bersama Wang Yibo tak menyisakan jejak-jejak kehidupan. Debu yang menempel di meja meyakinkan Xiao Zhan bahwa sang kekasih tak berada di sana dalam jangka waktu lama.

Lalu ke mana Yibo pergi?

Dengan langkah tergesa, Xiao Zhan berjalan menuju kamar berharap menemukan sebuah petunjuk. Benar saja, di dalam sana, ponsel Yibo tergeletak di lantai dalam keadaan mati, mungkin karena kehabisan daya. Pantas saja, Xiao Zhan tak bisa menghubungi kekasihnya.

Tatanan ranjang yang jauh dari kata rapi menimbulkan kebingungan. Setahunya Yibo adalah sosok yang rapi dan benci pada hal-hal berantakan, lalu apa ini?

Sudahlah, bukan itu pokok permasalahannya. Jika ponsel Yibo berada di sana, lalu di mana pemiliknya? Xiao Zhan mulai risau. Segera, ia menghubungi Haikuan. Hanya pria itulah satu-satunya yang bisa ia hubungi mengingat Haikuan adalah sepupu Yibo.

Akan tetapi, Tuhan nampak menguji kesabarannya. Alih-alih diangkat, panggilan itu justru ditolak. Xiao Zhan mengumpat tertahan, "Sial!"

Segala pemikiran buruk hinggap di kepala. Mungkinkah Wang Yibo marah? Xiao Zhan tak menampik kemungkinan tersebut. Kekasihnya memang pantas merasa seperti itu mengingat ia menghilang begitu saja selama tiga hari tanpa memberi kabar.
Membiarkan Wang Yibo menunggu di taman seorang diri.

"Yibo maafkan aku."

Rasa sesal itu begitu nyata. Ia tahu dirinya telah begitu berdosa pada sang kekasih. Untuk menebus dosa tersebut Xiao Zhan berniat mengajak Wang Yibo berlibur bersama mumpung ia masih senggang.

Kaki melangkah keluar. Meninggalkan apartemen kosong menuju ke parkiran. Xiao Zhan melajukan mobilnya ke rumah Liu Haikuan. Mungkin saja kekasihnya sedang berada di sana.

Di tengah-tengah perjalanan, netra rusa itu secara tak sengaja menangkap siluet seseorang yang sangat dikenali masuk ke dalam sebuah restoran.

Di tengah-tengah perjalanan, netra rusa itu secara tak sengaja menangkap siluet seseorang yang sangat dikenali masuk ke dalam sebuah restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Wǒ Bùshì Tā (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang