Dark Organization Part 5 Me and Zelda

241 23 0
                                    

Dark Organization

Part 5

Me and Zelda

Aku melangkah meninggalkan gerbang sekolah. Kulirik jam tangan yang terpasang di tangan kananku. Waktu menunjukkan pukul 13.30. Aku segera mempercepat langkahku.

"Hei, mau kemana?"

Tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkahku. Aku menoleh ke arah sumber suara. Kulihat Zelda menatapku dengan tatapan yang uh, aneh menurutku.

"Mau pulang," jawabku singkat.

Zelda menghampiriku dan menggandeng tanganku. Aku sedikit merasa curiga dengan tingkah lakunya itu.

"Ayo pulang bareng aku. Rumah kita searah, kan?" ajak Zelda.

Aku mengangguk mengiakan. "Aku heran, kemarin kamu hampir membakar tanganku. Dan sekarang kamu mengajakku pulang bareng. Apa nggak aneh?" tanyaku hati-hati.

Zelda menoleh ke arahku. "Maaf soal itu. Aku kemarin keburu menghilang sebelum mengucapkan maaf," kata Zelda menyesal.

Aku menggeleng pelan. "Sudahlah, lupakan saja. Ngomong-ngomong, kenapa kamu menyerang gadis berambut pendek itu kemarin? Kamu terlihat nggak suka sama dia."

Zelda menghela nafas. "Aku boleh ke rumahmu nggak? Aku bakal ceritain disana. Gimana?"

Aku terkejut. "Kamu sudah bilang ke orang tuamu?" tanyaku memastikan.

Zelda merogoh sakunya dan mengambil hand phonenya. Dia mengetik sesuatu agak lama lalu memasukkan hand phonenya ke saku. "Sudah kok."

"Hah? Ah, asalkan kamu sudah bilang, ya sudah. Ayo ke rumahku."

Zelda tersenyum, senyum misterius.

***

Sesampainya di rumah, aku mempersilahkan Zelda masuk. Zelda melihat seluruh isi rumahku.

"Wah, rumah kamu besar banget ya."
"Wah, warna bingkai fotonya bagus ya."
"Lantainya bersih banget."
"Warna kulkasnya elegan deh."

Zelda mengomentari benda-benda di rumahku. Aku terkikik sedikit karenanya. Tapi sungguh, aku bosan mendengar komentarnya itu.

"Da, ayo ke kamarku. Kita ngobrol disana aja," kataku sambil menggandeng tangan zelda.

Aku dan Zelda masuk ke dalam kamarku. Lagi-lagi dia mengomentari benda-benda di kamarku. Dia bahkan memegang benda itu dan mengamatinya secara detail.

Aku duduk di kasur dan memandang Zelda yang berkomat-kamit tidak jelas. Aku menghela nafas. "Duduk dulu Da. Kamu nggak capek habis jalan jauh tadi?"

Zelda duduk di sebelahku. "Hehe, aku cerewet ya? Maaf ya bikin kamu nggak nyaman. Oh iya, ngomong-ngomong, aku mau jawab pertanyaanmu tadi."

Aku mengangguk dan bersiap mendengarkan Zelda.

"Sebenarnya, gadis itu Gladys. Dia gadis yang sering membullyku. Karena kesal, aku sangat ingin membunuhnya. Dia itu sangat keterlaluan. Cara bicaranya saja nggak sopan," cerita Zelda. "Dulu dia juga menggosipkan hal-hal yang nggak bener tentangku."

"Ah, jadi kita senasib rupanya. Aku Vella Cassidy kelas 7. Kalau kamu Lazelda Carina, tapi kelas berapa?" tanyaku.

"Hah, aku heran kamu nanya aku kelas berapa. Waktu itu kamu kan, lihat aku masuk kelasku. Nah, aku kan masuk ke kelas 7," jawab Zelda.

Aku menyengir. "Hehehe ..."

"Apa kamu juga pernah kaya aku?" tanya Zelda.

Aku mengangguk.

"Apa kamu berniat untuk balas dendam juga?" tanyaku. Entah kenapa aku ingin menanyakan hal itu.

"Tentu saja. Kamu pikir aku akan diam saja?" Zelda menatapku dengan bersemangat. "Bagaimana denganmu? Kamu juga mau balas dendam?"

"Tentu saja. Tapi, kakak kelas yang bernama Erick Jonathan selalu mencegahku untuk balas dendam. Padahal, dia juga memiliki kekuatan yang hebat."

Zelda terdiam. Dia mengingat kejadian ketika pertarunganku dengannya dihentikan oleh Kak Erick. Aku bisa membaca pikirannya dari raut wajahnya itu. "Jadi, nama kakak kelas pengguna es itu Erick. Kakak itu memang menyebalkan. Bagaimana kalau kita menyingkirkan kakak kelas itu?"

"Menyingkirkannya? Dengar, evil eyesku saja tidak bisa mengalahkannya. Bagaimana dengan kekuatan apimu?"

"Haha, kita harus berkerja sama untuk menyingkirkannya," kata Zelda.

Aku mengangguk. "Sebaiknya kita mengatur rencana."

TBC

Dark Organization (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang