Dark Organization Part 10 Mati Listrik

159 18 0
                                    

Dark Organization

Part 10

Mati Listrik

"Hah? Yang bener saja!" teriak wakil kepala sekolah.

"Lalu, bagaimana dengan halaman belakang sekolah yang berantahkan?" tanya Mr. Ovall.

"Hah! Kenapa banyak sekali masalah yang menimpa sekolah kita?" tanya Mr. Albert.

Aku yang menguping di depan pintu berusaha menahan tawa. Zelda menatapku dengan heran.

"Apaan sih?" bisik Zelda.

Aku melihat Kak Erick yang sedang lewat. Aku segera berhenti menguping dan mengajak Zelda pergi dari depan ruang kepala sekolah.

"Eh, ada apa, sih? Apa yang kamu denger?" tanya Zelda penasaran.

"Cuma guru-guru yang bingung sama wakil kepala sekolah yang stres aja," jawabku. Kami segera masuk ke dalam kelas karena pelajaran akan dimulai.

***

"Hm ...," gumamku pelan. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Aduh, materinya sulit banget. 'Enggak mudeng aku,' batinku.

"Eh, kamu kenapa, Vell? Kaya bingung gitu?" tanya Emile yang duduk di sebelahku.

"Sulit aja, materinya," jawabku sambil memandang soal.

Tiba-tiba saja, lampu di kelas mati mendadak. Aku yang kaget segera memegang pundak Emile.

"Wah, kok bisa mati lampu sih?" tanya Emile. Dia juga kaget sama sepertiku.

"Vella, dimana Vella?"

Aku mendengar Zelda berteriak-teriak memanggil namaku. Dia berteriak di depan pintu kelas. Aku berjalan keluar kelas. Kulihat Zelda yang menungguku.

"Ada apa, Da?" tanyaku heran.
"Ada yang harus kubicarakan," kata Zelda. Dia menarikku menuju tempat yang sepi.

"Ada apa?" tanyaku.

"Begini, aku curiga sama George. Dia agak aneh belakangan ini. Aku curiga kalau dia yang menyebabkan mati listrik. Itu pun, karena beberapa alasan," jelas Zelda.
"Apa alasanmu?"

"Di kelasku, ada anak yang namanya George Zacky. Dia itu menurutku anak yang aneh. Dia selalu menyendiri di kelas saat istirahat. Dan, dia terlalu takut pada alat-alat yang menggunakan listrik. Misalnya, saat praktek IPA. Alat praktek IPA menggunakan bor listrik. Dia kan, sekelompok denganku. Dia tidak menyentuh bor listrik itu sama sekali. So, aku yang membantunya. Karena ketakutannya itu, dia sering diejek. Dan, tadi pagi, dia bersumpah di depan semua murid di kelasku. 'Aku akan menjadikan listrik sebagai kekuatanku,' begitu katanya. Tentu saja semuanya tertawa, termasuk aku," jelas Zelda panjang lebar.

"Jadi?" tanyaku.

"Aku curiga kalau dialah yang mengambil kekuatan listrik di sekolah kita," jawab Zelda.

"Aku juga berpikir begitu, tapi, mustahil. Dia kan, takut sama listrik. Bagaimana bisa?"

"Bagaimana dengan kita? Kita punya kelebihan khusus, apa itu sebenarnya juga mustahil? Kalau kita bisa, kenapa George tidak bisa?"

Aku mengangguk paham. "Oke, sekarang kita harus mencari George."

***

Kami keluar dari sekolah. Ternyata, tidak hanya sekolah kami yang mati listrik. Rumah-rumah dan toko-toko di dekat sekolah kami juga mati listrik.

"Waduh, ternyata nggak cuma sekolah kita yang mati listrik," kata Zelda.

"Iya, keren ya," sahutku.

"Keren apanya? Sekarang, mana si George itu ya," Zelda celingak-celinguk mencari keberadaan George.

Aku dan Zelda menyusuri trotoar. Wah, jalan raya sepi sekali.

"Wah, tumben ya, jalanan sepi banget hari ini," kataku.

"Eh, itu George," Zelda menunjuk anak laki-laki yang agak gemuk. Dia berdiri di samping tiang listrik.

"George, apa yang kamu lakuin disini?" tanya Zelda. Dia berlari kecil menghampiri George.

Laki-laki yang merasa dipanggil namanya itu menoleh. "Hm ... Zelda? Ngapain kamu disini?" George balik bertanya.

"Kok malah balik tanya?"

"Memang, tadi kamu nanya apa?"

Zelda menepuk jidat. "Ah, aku tanya. Ngapain kamu disini?"

"Aku lagi jalan-jalan aja kok," jawab George santai.

"Bohong," gumamku pelan.

"Ya sudah, aku ke sekolah dulu ya. Bye," George melangkah pergi.

Aku dan Zelda saling berpandangan.

TBC

Penulis:
Maaf kalau pendek ya. Di part selanjutnya baru ada actionnya.

Dark Organization (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang