Dark Organization Part 7 I Am Sorry

200 23 0
                                    

Dark Organization

Part 7

I Am Sorry

Sudah dua minggu sejak kejadian aku melawan kak Erick. Semua sahabat Gladys merasa heran. Tidak ada yang tahu kemana Gladys menghilang. Tentu saja Gladys tidak menghilang. Dia telah hangus oleh api Zelda. Hanya aku, Kak Erick, dan Zelda yang tahu tentang itu. Aku meminta Kak Erick untuk tutup mulut tentang kejadian itu.

"Kak, kakak harus janji sama aku. Jangan pernah memberi tahu kejadian itu," kataku sambil menyeruput es teh.

Kak Erick memasukkan sesendok sup ke mulutnya lalu menjawab. "Ya, tentu saja. Tenang saja."

Aku dan Kak Erick saat ini sedang berada di kantin. Tidak biasanya aku menghabiskan waktu isitirahat dengan kak Erick. Biasanya, aku menghabiskan waktu istirahat bersama zelda.
"Ehm, Kak. Apa kakak ahli komputer?"

Kak Erick mengangguk. "Iya, nggak ahli banget sih. Memang ada apa?"

"Aku bisa minta bantuan?" tanyaku.

"Bantuan apa?"

"Kakak bisa mengajariku cara membuat power point?"

Kak Erick tertawa kecil. "Hahaha ... itu sih, gaampang. Oke, kapan kamu ada waktu?"

Aku berfikir sejenak. "Bagaimana kalau pulang sekolah nanti? Kakak bisa?"

Kak Erick mengangguk setuju. "Oke, kakak tunggu kamu di depan kalas kakak ya. Ya sudah, kakak masuk kelas dulu ya," kak Erick beranjak dari tempat duduknya.

***

Ting! Ting!
Aku mendengar hand phoneku yang berdering. Segera aku merogoh saku dan mengambil hand phoneku. Kulihat layar hand phone yang bertulisan, "Menerima satu pesan." Kubuka pesan yang baru kuterima.

"Vell, aku punya rencana. Aku ingin kamu membawa Kak Erick ke halaman belakang sekolah ketika pulang sekolah. Bisa kan? Aku akan menunggu kalian berdua. From: Zelda."

Aku tertegun setelah membacanya. Bagaimana tidak? Hari ini aku ada janji dengan Kak Erick. Kak Erick akan mengajariku cara membuat power point yang bagus. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Baiklah, aku akan menemui kak Erick saja dari pada membawa Kak Erick ke halaman belakang.

Aku memasukkan hand phone ke kantong baju dan memperhatikan pelajaran lagi. Hampir saja aku dimarahi karena bermain hand phone di kelas.

***

Krriiiiing! Krriiiing! Bel sekolah berbunyi dengan nyaring. Aku segera mengemasi buku-buku dan berjalan menyusuri koridor yang amat sepi.

"Hm? Koridor sepi banget sih," gumamku. Aku berbelok ke kiri. Kulihat kak Erick sibuk dengan laptopnya. Aku duduk di kursi sebelah kak Erick. Kak Erick yang menyadari keberadaanku segera menoleh lalu tersenyum.

"Akhirnya datang juga. Oke, kamu sudah siap?" Kak Erick menyerahkan laptopnya padaku.

Aku membuka powe point. "Jadi, bagaimana pertamanya?"

Kak Erick mengeklik new slide. Aku mengangguk setelah Kak Erick menjelaskan cara membuat slide.

10 menit kemudian.

"Sudah paham?" tanya Kak Erick.
Aku mengangguk. "Makasih sudah diajarin Kak."

"Kita ke halaman belakang yuk. Kakak mau ngerjain tugas kakak disana," ajak Kak Erick.

Aku terkejut. Mendengar ajakkan Kak Erick, aku teringat rencana Zelda. "Kenapa ngerjain di halaman belakang?"

"Karena di sana banyak tanaman yang bisa kakak amati," jawab Kak Erick.

"Ta-tapi, kan bisa ke gerbang sekolah. Di sana juga banyak tanaman, kan?" aku berusaha mencegah Kak Erick pergi ke halaman belakang.

Kak Erick menghentikan langkahnya. "Di sana kurang banyak tanaman. Sudah, kamu ikut kakak enggak? Kalau ikut, kakak bisa ngajarin kamu sambil mengerjakan tugas."

Aku yang masih ingin mempelajari tentang komputer akhirnya mengikuti Kak Erick menuju halaman belakang.

***

Setelah sampai di halaman belakang. Aku sudah melihat Zelda yang menatap langit sambil mengepalkan tangannya kanannya ke depan. Api muncul di kepalan tangannya. "Satu-satunya tujuanku adalah menyingkirkan kakak kelas arogan itu," gumamnya.

Kak Erick yang berada di belakang Zelda merasa dialah yang dimaksud. "Siapa yang kamu maksud?" tanya Kak Erick memastikan.

Zelda terkejut lalu berbalik. Dia menatapku lalu menatap Kak Erick. Senyuman terlihat jelas di wajahnya. "Terimakasih Vell, kamu sudah membawa Kak Erick kesini. Sekarang, ayo selesaikan di sini juga," Zelda mengeluarkan bola apinya.

Kak Erick menatapku. "Ja di, ini semua rencanamu?"

Aku terkejut. "Bu-bukan. Aku sudah ..."

"Ya! Itu rencanaku dan Vella," sela Zelda.

Kak Erick mengangguk lalu mengeluarkan bola es miliknya. "Oke, kalau begitu, ayo selesaikan."

Aku terkejut. Aku tidak ada maksud untuk melawan Kak Erick. Aku hanya ingin Kak Erick mengajariku tentang komputer.
"Maafkan aku Kak, aku ... aku ..."

TBC

Dark Organization (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang