"Lo ngapain di sini sama Chan, No?"
Changmin mengerutkan keningnya saat Minho tidak memberikan reaksi apapun setelah ia mengajukan pertanyaan itu. Pemilik marga Lee itu bahkan tidak menatapnya sama sekali dan sibuk menarik lengan Chan--yang kini menatapnya. Di belakangnya, ada Vernon yang juga menatap heran ke arah si Lee itu.
"No, gue nanya sama lo."
Changmin mengajukan pertanyaan lain, tapi lagi-lagi tak mendapat reaksi apapun dari Minho. Pemilik marga Lee itu malah sibuk mengajukan pertanyaan--yang ia tak mau sibuk mencari tujuannya--pada Chan.
"Minho."
Ia bersuara lagi dan kali ini berhasil membuat Minho menatapnya. Tapi apa-apaan itu? Kenapa Minho menatapnya dengan tatapan seakan mereka tak pernah bertemu sebelumnya?
"Siapa ya?"
"Siapa?" Changmin jelas tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, "No, lo gak kenal sama gue."
"Emang lo siapa?"
"No, mereka temen lo."
Changmin masih menatap Minho tidak percaya, membuat Chan yang berucap lebih dulu pada si manis.
"Mereka? Dia sama siapa?"
"Yang di belakangnya."
"Bener?"
Lalu, saat Chan mengangguk kecil sebagai jawaban, pemilik marga Lee itu kembali menatap Changmin--juga Vernon di belakangnya.
"Maaf, gue gak inget."
Minho berucap pelan, kali ini tidak dijawab Changmin. Si Ji itu sepertinya masih tidak memahami apa yang terjadi.
"Jadi, lo ngapain di sini sama dia?"
Beruntung Vernon paham situasi sehingga langsung mengajukan pertanyaan itu lebih dulu. Sebenarnya, Vernon juga sama bingungnya dengan Changmin, tapi alasan mengapa Minho ada di situ bersama Chan lebih penting untuk ia cari tahu.
"Mau sarapan."
"Kok sama dia?"
"Emang kenapa kalo sama dia?"
"Lo juga gak inget siapa dia?"
Minho mengendik kecil, lalu kembali melemparkan tatapannya pada Chan, "Mereka beneran temanku bukan sih?"
"Kenapa emangnya?"
"Aku gak yakin," menjawab sedikit ragu, pemilik marga Lee itu melirik sekilas ke arah Changmin dan Vernon, "Kita pulang aja ya. Aku mau ketemu sama kak Ji."
"Tapi lo belum sarapan."
"Gak apa-apa."
"Oke."
Lalu, setelah Chan menjawab dengan satu kata itu, Minho kembali menatap Vernon dan Changmin lalu berpamitan. Dua detik kemudian, mereka pergi dari rumah makan itu setelah membatalkan pesanan mereka.
Dan Changmin yang masih bingung hanya mampu menatap mereka tak percaya sebelum menatap Vernon yang juga sama saja dengannya.
"Vernon, kita harus kasih tahu Hongjoong sama Seonghwa."
•oblitus•
"Kak, tadi aku ketemu sama orang."
Jihyo yang sedang menyiapkan sarapan untuk Minho jadi menatap sang adik setelah pertanyaan itu diajukan.
"Siapa?"
"Gak tahu," jawab Minho seadanya, "Tapi kata temen kakak tadi, mereka temenku."
"Temen kakak siapa?"
"Yang nganterin aku tadi."
"Kamu belum tahu namanya?"
Minho menggeleng saja sebagai jawaban, "Lupa, belum aku ajak kenalan."
"Bisa-bisanya ya kamu, No, udah tidur bareng tapi gak ngajak kenalan."
Jihyo berucap tak habis pikir, membuat Minho jadi menatapnya kaget. Astaga, apa-apaan maksudnya? Minho juga tidak tahu pasti, tapi kenapa juga ia jadi malu sendiri saat mengingat ia memang tidur dengan teman kakaknya semalam? Dan mereka...
Oalah sialan!
Tidak seperti ini cara mainnya.
"No, kok diem?"
Jihyo tiba-tiba mengajukan pertanyaan lagi, membuat si adik jadi menatapnya bingung.
"Hah?"
"Ini muka kamu juga kenapa merah kayak gini?"
Minho melotot kaget, lalu dengan cepat menyentuh kedua pipinya, "Merah apaan?"
"Tuh, pipi kamu merah. Lucu banget liatnya."
"Apa sih, kak? Enggak kok."
"Eiii, kamu kan gak bisa liat, kok tahu pipi kamu gak merah?"
"Hiiihhh!"
Jihyo tertawa begitu saja saat Minho tidak memberikan jawaban tapi hanya merengek tidak senang padanya. Demi apapun, ia rindu sekali saat-saat seperti ini bersama Minho.
"Btw, No, nanti kamu ajak kenalan teman kakak yang tadi itu ya."
"Hem, nanti aku ajak kenalan."
"Tapi kakak masih penasaran deh, kok semalam kamu bisa sama dia?"
Minho mengendik, "Gak tahu. Aku liat dia semalam dan langsung aku samperin. Kayak aku kenal sama dia, tapi gak tahu dia siapa."
"Kenal?"
Kali ini Minho mengangguk--terlihat ragu, memang. Si manis itu lalu melirik ke sekeliling ruangan sebelum kembali menatap sang kakak lagi.
"Sebelumnya aku kenal sama dia, kak?"
Pertanyaan itu terujar begitu saja, membuat Jihyo menghentikan gerakannya mengoles selai pada roti di tangannya.
"Aku dekat ya sama dia? Kok aku ngerasa kayak ada sesuatu di antara kita?"
Lalu, ketika dua pertanyaan lain datang untuk menyusul pertanyaan sebelumnya, Jihyo tidak dapat menahan dirinya untuk melempar tatapan tak percaya pada si adik.
"Dia sebenernya siapa, kak?"
Menatap Minho selama beberapa saat setelah pertanyaan lain lagi datang, Jihyo lalu menggeleng kecil sebelum melanjutkan kegiatannya.
"Kamu kenal sama dia, tapi kakak gak bisa bilang gimana hubungan kalian sebelumnya."
"Kenapa?"
"Ini sensitif, No. Kakak mau kamu liat sendiri dia gimana."
•oblitus•
Thank you...
KAMU SEDANG MEMBACA
o b l i t u s •• banginho/minchan
FanfictionMinho amnesia dan Chan lupa jika mereka tidak seperti itu sebelumnya. ⚠ full of harsh words remake from AMNESIA || Hwangmini by @yoo_aa