Setelah percakapan penting lain lagi, lalu Sangyeon dan Jihyo benar-benar pulang, Chan pamit duluan pada Hyunjae, Younghoon dan Juyeon yang masih asyik membahas apa saja yang terjadi hari ini. Lelaki Bang itu paham ada yang teman-temannya temukan lagi. Ia ingin bergabung dalam diskusi itu, tapi sesuatu membuatnya pamit duluan untuk menghampiri Minho.
Bocah Lee itu memang tadi ia suruh masuk ke kamar duluan. Awalnya tentu ditolak, karena Minho masih menginginkan jawaban atas pertanyaan gila yang ia ajukan. Lalu, ketika Chan menjawabnya dengan sebuah jawaban sederhana, bocah itu segera berbalik pergi dengan wajah merengut luar biasa. Pikirnya, Minho mungkin marah.
Membuka pintu kamarnya, lelaki Bang itu langsung disambut dengan punggung Minho. Si manis tidur membelakanginya di sana.
Melangkah pelan masuk ke kamarnya setelah menarik pintu, Chan lalu pergi ke arah ranjangnya. Ia lalu mengambil tempat di sisi ranjang yang kosong, Minho sendiri masih diam pada posisi yang sama. Bocah itu mungkin belum tidur, tapi Chan tidak tahu kenapa ia bertingkah seperti itu.
"No, udah tidur?"
"Hmm."
Apa-apaan jawaban itu?
Memilih naik ke atas ranjangnya, Chan lalu bersandar di kepala ranjang. Ia diam sesaat sebelum menoleh dan menatap Minho. Si manis masih diam pada posisi yang sama. Entah apa yang ia pikirkan, Chan juga diam sama sambil menatapnya.
"Kak?"
Hingga hampir lima menit berlalu dan lelaki itu akhirnya menoleh dan menatapnya.
"Hm?"
"Aku..." jeda selama beberapa saat, Minho terlihat melirik ke sembarang arah sebelum kembali menatap Chan, "...aku mau ketemu sama Seonghwa lagi. Boleh?"
"Boleh," jawab Chan sambil mengangguk kecil. Iya kan? Lagi pula, untuk apa ia melarang Minho bertemu dengan teman-temannya?
"Besok ya? Kakak anterin aku ketemu sama dia."
Chan mengangguk lagi sebagai jawaban. Kali ini disertai dengan deheman kecil yang membuat Minho merekahkan senyum manisnya.
"Makasih, kak Chan," jawab bocah itu, lalu kembali pada posisi tidurnya yang tadi.
Chan sendiri tidak langsung menjawab. Ia menatap si manis selama beberapa saat sebelum memanggilnya lagi.
"Ehm No?"
"Kenapa, kak?"
"Lo tidurnya gitu aja?"
Pertanyaan lain lagi Chan ajukan dan itu sukses membuat Minho kembali menatapnya dengan tatapan polos tak mengertinya.
"Gimana, kak?"
"Lo mau tidur gitu aja? Gak mau dikelonin?"
"Kelon?"
Chan mengangguk kecil, "Kan tadi lo minta dikelonin."
Diam selama beberapa saat, Minho akhirnya menggeleng saja sebagai jawaban.
"Gak jadi deh, kak Chan kan gak mau jadi pacarku."
"Hah?"
"Orang yang suka kelonan kan pacaran, kak. Kata Hyunjin, kak Ji sama kak Sangyeon tuh suka kelon karna mereka pacaran. Kita kan gak pacaran, jadi ngapain kita kelon?"
Oh, seperti itu....
"Oke," menjawab kemudian dengan anggukan kecil dan senyum yang sama, lelaki Bang itu lalu menepuk pelan puncak kepala Minho, "Tidur ya sekarang."
Chan tidak tahu pasti, tapi Minho terlihat merengut kecil sebelum mengucapkan selamat malam. Lalu, ketika Minho mulai memejamkan mata dan berusaha masuk ke alam mimpinya, Chan beralih meraih ponselnya. Ia hendak memeriksa beberapa hal tentang cafe dan bar miliknya, juga terkait rahasia di balik masalah mereka.
Cukup lama ia sibuk sendiri dengan ponselnya, bahkan Minho sudah beberapa kali mengganti posisi tidurnya. Saat ia melirik si manis, bocah itu nampak sedikit tidak nyaman dalam tidurnya. Hal itu membuatnya bergerak menarik selimut dan sibuk lagi dengan urusannya.
Hingga matanya mulai mengantuk, ia memilih menyudahi urusannya. Setelah meletakan ponselnya di atas nakas, ia lalu masuk ke dalam selimut dan bersiap tidur. Tapi, baru saja ia akan memejamkan matanya, ia jadi tersentak kecil saat Minho membuat gerakan merapat ke arahnya dengan tangan yang juga bergerak memeluk lehernya. Tiga detik kemudian, bocah itu menyusupkan wajah di lehernya dan diam di sana selama beberapa saat.
"Gak bisa tidur, kak," lalu, ucapan itu terdengar setelah si manis menjauhkan wajahnya.
"Jadi, dari tadi lo belum tidur?"
"Tidur, tapi gak nyaman," jawab Minho kemudian, "Mungkin karna di tempat baru kali ya."
"Tapi kan lo udah pernah tidur di sini."
"Mungkin karna waktu itu aku dipeluk, jadi tidurku langsung nyenyak."
"Peluk?"
Si manis mengangguk saja sebagai jawaban, "Jadi, ayo peluk aku, kak."
"Tadi, katanya gak mau."
"Jadi, kakak beneran gak mau peluk aku?" Chan belum menjawab dan Minho langsung menarik tangannya yang masih memeluk leher lelaki Bang itu, "Oke."
Lalu, saat Minho akan berbalik, Chan dengan segera meraih kembali tangan si manis dan membawanya untuk melingkari pinggangnya. Setelah itu, tangannya beralih pada belakang kepala Minho dan menariknya masuk ke dalam dekapannya.
"Dah ini, ayo tidur. Lo udah ngantuk, gak usah sok bisa kalo emang gak bisa."
"Tadi katanya gak mau peluk aku?"
"Siapa yang bilang? Gue kan gak bilang apa-apa. Lo yang tadi di awal gak mau gue kelonin."
"Kak Chan iih."
"Udah tidur, udah lewat tengah malam loh ini," berucap cepat, Chan menatap si manis yang juga masih menatapnya, "Atau mau gue cium dulu baru lo bisa tidur?"
Diam sesaat, sebuah senyum malu-malu lalu menghiasi wajah manis itu, "Boleh?"
Tidak menjawab pertanyaan Minho, Chan menatap sekilas wajah manis yang perlahan mulai memerah itu. Detik berikut, senyumnya juga merekah sebelum ia bergerak untuk memberi ciuman kecil di kedua mata Minho, kedua pipi, hidung, dagu, bibir dan ditutup dengan sebuah ciuman dengan durasi yang lebih lama di kening si manis.
"Udah, sekarang tidur."
•oblitus•
Thank you...
KAMU SEDANG MEMBACA
o b l i t u s •• banginho/minchan
FanficMinho amnesia dan Chan lupa jika mereka tidak seperti itu sebelumnya. ⚠ full of harsh words remake from AMNESIA || Hwangmini by @yoo_aa