catorce

3.3K 592 51
                                    

Yangyang memejamkan kedua netranya saat mendapati tubuhnya akan menghantam tanah di bawahnya. Namun bukannya keras tanah yang ia rasakan melainkan tubuh kekar sang serf.

"Yak?! Jeno!" Panik Yangyang saat mendapati tubuh sang serf berada di bawahnya, menjadi bantalan untuk tubuhnya agar tidak menghantam tanah beberapa saat lalu. Dengan segera ia beranjak dari atas tubuh sang serf.

"Ck, berisik bocah." Ketus Jeno sembari sesekali meringis saat merasakan tubuhnya seakan-akan remuk. Untuk pertama kalinya ia kacau seperti saat ini dalam menghadapi musuhnya. Dewa-dewi memang tidak boleh ia remehkan.

Yangyang membulatkan kedua netranya saat melihat sang demon bersurai pirang beranjak dari posisinya.

"Kau terluka?" Tanya Jeno sembari melirik sekilas ke arah monarchnya yang terlihat masih tertegun di tempatnya. Sedangkan yang ditanya pun menggeleng pelan dengan netra jernihnya yang tidak lepas dari sosok demon di hadapannya.

"Baguslah, untuk sementara waktu pergilah ke rumah monarch Donghyuck. Setidaknya disitu lebih aman untuk saat ini. Aku harus kembali ke dormeadow dulu untuk sementara waktu." Ujar Jeno sembari mengulurkan tangannya pada sang monarch, berniat membantu monarch manisnya itu untuk berdiri dari duduknya.

Bukannya meraih tangan milik Jeno, Yangyang malah mendengus dan beranjak dari duduknya. Membuat Jeno mengerutkan keningnya, bingung dengan perubahan mood sang monarch yang terbilang sangat cepat.

"Aku antar kau kesana." Ujar Jeno yang membuat Yangyang menatap lekat sang serf dengan tatapan tegasnya.

"Kau juga ikut." Perintah Yangyang yang membuat Jeno mengerutkan keningnya heran.

"Hah?" Bingung Jeno, monarchnya ini benar-benar banyak maunya.

"Ck, kau ikut aku ke rumah Renjun." Ujar Yangyang dengan nada ketusnya.

"Hubungan Donghyuck dengan para Demon sedang tidak baik saat ini." Jelas Jeno yang membuat Yangyang berdecak malas.

"Aku yang akan mengurusnya." Jawab Yangyang dengan nada santainya. Membuat Jeno kehabisan kata-kata. Jangan sampai Yangyang meremehkan Donghyuck dan membuat dirinya harus berakhir seperti Jisung kemarin.

"Jangan ke-..."

"Jeno, sebagai monarchmu aku memerintahkanmu untuk ikut denganku ke rumah Renjun." Potong Yangyang dengan nada tegas dan sedikit angkuh yang membuat Jeno mendengus kencang, terlebih saat mendapati kontrak keduanya yang menyala. Menandakan bahwa perintah sang monarch mutlak dan tidak bisa ia bantah.

"Bocah keras kepala." Ketus Jeno yang dihadiahi putaran mata jengah oleh Yangyang.

"Lagi pula hanya aku yang bisa merapalkan rune penyembuh." Sombong Yangyang dengan wajah yang entah mengapa terlihat menyebalkan sekaligus manis di mata Jeno yang terlihat bersinar dalam gelapnya malam.

"Ya, setelahnya kau akan pingsan setelah merapalkan rune penyembuh untuk luka seperti ini." Datar Jeno.

"Setidaknya aku tidak mati." Santai Yangyang yang membuat Jeno mengerang kesal.

"Hhh, terserah kau saja." Ketus Jeno, namun seketika perhatiannya teralihkan saat mendapati panggilan dari sang monarch, membuat Jeno menaikan salah satu alisnya.

"Jeno." Yangyang menjeda kalimatnya. "Jangan mati dulu." Ia melajutkan yang membuat Jeno seketika terdiam. Keduanya membuat kontak mata yang membuat keduanya tenggelam dalam heningnya malam. Hingga salah satu dari keduanya lebih dulu memutuskan kontak mata mereka.

Monarch : Partie II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang