cuatro

3.4K 563 57
                                    

"Yak! Hyuck! Kau dengar tidak sih?!" Protes Renjun saat mendapati sang serf malah menatap datar jendela besar di kelasnya.

"Hm." Singkat Donghyuck yang kemudian beranjak dari duduknya, membuat Renjun mengerutkan keningnya.

"Ada apa?" Tanya Renjun dengan wajah sedikit kebingungan. Bukannya menjawab, Donghyuck malah meraih tangan Renjun dan menarik pinggang ramping sang monarch, membuat Renjun dengan segera membulatkan kedua netranya.

"Yak!! Kita mau kemana?!!! Aku masih ada kelas!!" Panik Renjun saat Donghyuck dengan tiba-tiba mengangkat tubuhnya seakan-akan tubuhnya adalah sebuah karung beras.

"Ck, semenjak bertemu denganmu sepertinya hidupku selalu direpotkan!" Kesal Donghyuck yang kemudian segera melesat pergi dari ruangan kelas tersebut. Tepat setelah beberapa detik Donghyuck membawa sang monarch pergi, seketika ratusan bunga mawar mulai menerobos masuk dan menghiasi ruangan tersebut.

Donghyuck melirik datar ke belakangnya melalui sudut matanya. Netra ungunya seketika mengeluarkan cahaya dan seketika terjadi ledakan cukup besar yang berasal dari ruangan kelas Renjun, sedangkan renjun yang melihatnya pun mengedipkan kedua netranya polos.

"KAU BILANG AKU HARUS SEKOLAH?! KENAPA MALAH KAU HANCURKAN LAGI SEKOLAHNYA?!!" Emosi Renjun yang membuat Donghyuck berdecak kesal.

Tepat setelah ledakan milik Donghyuck, para penghuni sekolah khusus monarch tersebut dengan segera berhamburan keluar. Sepertinya mereka sudah memiliki alarm tersediri di dalam tubuh mereka jika mendengar suara ledakan dan sejenisnya.

"Sekolahpun percuma, kau hanya bisa bertepuk tangan karena takjub pada serf monarch lain!" Ketus Donghyuck.

"Eh? Hehe...kau cemburu ya?" Goda Renjun yang seketika mengundang tatapan datar milik Donghyuck.

Belum sempat Renjun membuka suaranya, Donghyuck sudah lebih dulu menurunkan tubuhnya. Renjun saat ini tengah dilanda kebingungan, terlebih saat mendapati serf Yangyang, yang tengah berdiri tepat di belakang tubuhnya.

"Aku titip monarch miniku." Ujar Donghyuck tanpa beban yang membuat Renjun menatap galak sang demon bersurai ungu di hadapannya.

"Kau kira aku membuka jasa penitipan?!" Ketus Jeno sembari bersedekap dada.

"Tinggal jawab iya?" Sahut Donghyuck santai yang membuat emosi Jeno seketika berlomba-lomba untuk meledak.

Baru saja Renjun akan membuka suaranya, namun lagi-lagi harus gagal karena tiba-tiba Jeno memeluk pinggangnya dan membawa tubuh Renjun melayang di udara.

Syutt, brakk

Si pemuda Huang lagi-lagi hanya membulatkan kedua mata serupa rubah miliknya saat mendapati pohon besar yang berada di samping mereka tadi seketika hancur dililit oleh bunga mawar dengan duri yang cukup besar.

"Ck, dormigod brengsek." Gumam Jeno.

"Dormigod? Bukannya lorde sudah musnah? Seharusnya mereka sudah tidak menyerang lagi?" Tanya Renjun, membuat Jeno melirik singkat ke arah sosok monarch yg kini berada di gendongannya.

"Kau pikir dengan lorde musnah mereka berhenti? Mereka malah lebih leluasa dalam menyerang." Tajam Jeno.

"Hoy! Aku titip monarch kecilku dulu! Kita bertemu lagi dalam lima menit." Ujar Donghyuck pada Jeno yang seketika menghilang begitu saja, meninggalkan Jeno yang tengah mengumpati demon pemalas yang dulu menjadi samsaknya itu.

"Tadi mini, sekarang kecil, besok apa?!" Protes Renjun.

"Tadi mini, sekarang kecil, besok apa?!" Protes Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monarch : Partie II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang