tres

3.9K 618 23
                                    

Renjun yang tengah memainkan pena miliknya pun seketika terkejut saat mendapati sang serf secara tiba-tiba muncul dan berdiri di hadapannya saat ini.

"Sudah aku bilang kalau datang itu pakai aba-aba!" Kesal si pemuda Huang sembari mengerucutkan bibirnya lucu yang mengundang dengusan kecil milik sang serf.

Donghyuck menatap intens sang monarch, membuat yang ditatap pun seketika merasa tidak nyaman. Terlebih saat sang serf menatapnya dengan tatapan tajam yang sulit untuk diartikan.

"Ada apa? Ada binatang ya di wajahku?" Tanya Renjun polos.

"Kau..." Donghyuck menjeda kalimatnya yang semakin membuat rasa penasaran Renjun meledak.

"APA?!" Sewot sang monarch pada akhirnya sembari berdiri dari duduknya dan kemudian menatap kesal sang serf.

"Ck, tidak perlu teriak-teriak." Ketus Donghyuck.

"Kau! Woah...kau ini semakin menyebalkan ya?!" Frustasi Renjun yang entah mengapa terlihat lucu di mata Donghyuck.

"Sudah bawaan lahir." Sahut Donghyuck santai yang kemudian bersedekap dada. Tanpa menyadari bahwa kini sang lawan bicara sudah terdiam di tempatnya.

"Kali ini apa?" Datar Donghyuck saat menyadari keterdiaman sang monarch dan jangan lupakan ekspresinya yang sudah Donghyuck hafal.

"Omong-omong soal kelahiran...aku penasaran..."

"Tidak perlu dilanjut." Potong Donghyuck yang kemudian bersiap beranjak dari tempatnya berdiri, membuat Renjun mendengus kesal.

"Dasar serf menyebalkan!" Protes Renjun yang kemudian menghentakkan kakinya kesal, membuat Donghyuck menghela nafasnya berat.

"Percuma kau bertanya bagaimana aku dilahirkan. Karena aku sendiri tidak tau bagaimana caranya." Ujar Donghyuck sembari menatap lurus pintu kelas sang monarch yang tertutup rapat.

Renjun yang mendengar jawaban milik sang serf pun mengerutkan keningnya. Menyadari reaksi sang monarch pun membuat Donghyuck berdecak. Tanpa membuka suaranya sang demon bersurai ungu membalikkan tubuhnya dan mengambil langkah untuk mendekat ke arah sang pemuda Huang.

Netra ungu milik Donghyuck pun kini beradu dengan netra jernih milik Renjun. Seketika jantung Renjun berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya, terlebih saat mendapati Donghyuck menatap dirinya tanpa berkedip sedikit pun.

Ctakk

"Ouch!" Ringis Renjun yang kemudian mengusap dahinya saat Donghyuck tiba-tiba menyentil dahi miliknya.

"Berhenti terlalu ingin tau, karena hal itu bisa membahayakanmu suatu saat nanti." Ujar Donghyuck yang membuat Renjun mengerucutkan bibirnya lucu.

"Bilang saja kalau kau tidak mau memberitau!" Protes Renjun sembari mengusap dahinya.

"Ya ya terserah, cepat ke kelas. Aku malas harus berada di gedung ini terlalu lama. Bisa-bisa otakku meledak." Sahut Donghyuck yang kemudian beranjak pergi meninggalkan Renjun yang menatap sengit punggung lebar sang demon bersurai ungu yang merupakan serfnya itu.

"Dia menyebalkan, tapi untungnya dia kuat dan tampan." Gumam Renjun dengan nada polosnya yang kemudian segera bergegas menyusul sang serf.

" Gumam Renjun dengan nada polosnya yang kemudian segera bergegas menyusul sang serf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monarch : Partie II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang