nueve

3.3K 645 67
                                    

Chenle kini tengah menyandarkan tubuhnya pada besi yang mengurung Renjun di dalamnya. Tidak berbeda dengan Chenle, Renjun pun melakukan hal yang sama. Membuat keduanya saat ini saling memunggungi satu sama lain.

"Kau tau? Kau sangat beruntung Renjun." Ujar Chenle yang tidak dihiraukan oleh si pemuda Huang.

"Dilahirkan menjadi seorang Huang itu sudah menjadi keberuntungan, ditambah memiliki serf yang merupakan keturunan seorang dewa. Hidupmu sangat beruntung." Ujar Chenle kembali yang membuat Renjun mendengus pelan.

"Beruntung huh? Maksudmu hidup dalam bayang-bayang keluarga Huang? Keluarga monarch yang hampir memusnahkan monarch lainnya? Hidup dalam kebencian saat melihat dengan mata kepalamu sendiri kakakmu membunuh kedua orangtuamu." Ujar Renjun dengan nada santainya.

"Gegemu melakukannya diluar kendalinya." Ujar Chenle dengan nada lesunya yang seketika mengundang kekehan ringan dari bibir pucat Renjun.

"Diluar atau dalam kendalinya, tetap saja dia membunuh kedua orangtuaku. Dia melakukan dosa besar." Datar Renjun yang membuat Chenle mengerutkan keningnya bingung. Renjun yang saat ini tengah berbicara benar-benar bertolak belakang dengan Renjun yang biasanya selalu terlihat ceria dan membela keluarganya saat orang-orang mencemoohnya.

"Apa yang paling kau benci di dunia ini Renjun-ah?" Tanya Chenle tiba-tiba yang membuat Renjun terdiam.

"Aku akan mulai lebih dulu." Ujar Chenle kembali sembari menampakan senyum sendunya.

"Aku membenci keluargaku. Mereka yang selalu menganggap kedua orangtuaku melahirkan seorang monarch yang lemah dan manja. Tapi kau tau? Pada akhirnya aku lah yang bertahan hidup. Dan akan aku buktikan bahwa aku bukanlah monarch lemah dan manja seperti yang mereka pikirkan." Ujar Chenle dengan kedua netra yang memancarkan kebencian.

"Diriku." Ujar Renjun tiba-tiba yang membuat Chenle mengerutkan keningnya.

"Aku membenci diriku, melebihi rasa benciku pada Baekhyun-ge." Ujar Renjyn kembali yang kemudian mengakhiri percakapan diantara keduanya.

"Kau tau Renjun? Kau dan aku itu sama. Kita sama-sama diremehkan dan dianggap lemah." Chenle kembali membuka suaranya.

"Yang membedakan...aku akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan akhirku. Sedangkan kau hanya bisa dia dan memendam semua hasrat dan dendammu." Chenle mengakhiri ucapannya dengan senyum miringnya.

Sedangkan Renjun yang mendengarnya pun hanya terdiam, ia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri saat ini.

SyuttSrakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syutt
Srakk

Donghyuck menatap dingin sosok demon bersurai biru yang tiba-tiba mengayunkan pedang miliknya ke arah Donghyuck, membuat lengan serf dari Renjun tersebut terluka dan menjatuhkan tubuh Jisung yang sudah lemas tidak berdaya.

Monarch : Partie II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang