diez

3.3K 600 65
                                    

Donghyuck membuka kedua netranya, menampakan bola mata berwarna ungu serupa kristal miliknya. Netranya teralihkan pada sang monarch yang masih setia menutup kedua netranya, simbol kontrak miliknya yang berada di dada kanan sang monarch pun mengeluarkan cahaya ungu tanpa ada cahaya lainnya.

Bunyi ribut langkah kaki tidak mengalihkan perhatian Donghyuck sedikit pun. Dengan perlahan ia mengangkat tubuh mungil nan ringan milik Renjun.

"Donghyuck, apa yang kau lakukan pada monarch Jisung?!" Tanya Jaemin dengan tatapan seriusnya yang tidak dihiraukan oleh sang demon bersurai ungu.

Donghyuck yang tengah menggendong Renjun ala bridal style pun mulai melangkahkan kakinya, beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Grep

Jaemin mencengkram kuat lengan milik Donghyuck, tanpa menghiraukan tatapan datar dan aura gelap yang dikeluarkan oleh sang chattel bersurai ungu tersebut.

"Apa kau tidak merasa bersalah? Setelah menyakiti Jisung hingga seperti saat ini?" Tajam Jaemin. Kedua netra sebiru laut miliknya menatap lurus dan tajam ke arah netra ungu milik Donghyuck.

Bukannya menjawab, Donghyuck pun mengulas senyum miringnya yang entah mengapa membuat Jaemin dan Minhyung sedikit tertegun.

"Mulai saat ini, aku bukanlah bagian dari chattel. Dan sejak saat ini juga, kalian adalah musuh untukku dan untuk monarchku." Datar Donghyuck yang membuat Minhyung membulatkan kedua netranya, sedangkan Jaemin semakin menguatkan cengkramannya dan menatap nyalang ke arah Donghyuck.

"Cih, tidakkah kau merasa jijik pada dirimu sendiri? Dulu kau menentang pembuatan kontrak antara demon dan monarch dan selalu mengeluh tentang monarchmu. Tapi sekarang? Kau bahkan hampir memusnahkan kami, keluargamu hanya untuk dia?" Sinis Jaemin yang membuat Donghyuck menatap tajam nan dingin ke arahnya.

"Keluarga? Sejak aku lahir pun aku tidak mengenal apa itu keluarga. Kalian bahkan tidak mengenal diriku sepenuhnya, jadi jangan pernah mengatakan jika kalian keluargaku." Ujar Donghyuck yang entah mengapa membuat Minhyung dan Jaemin merasa terhipnotis dan ketakutan mulai menggerogoti perasaan keduanya.

"Ingat ini, aku akan menghabisi kalian jika kalian berani menampakkan diri kalian di hadapanku dan monarchku." Donghyuck kembali membuka suaranya yang kemudian beranjak pergi, meninggalkan Jaemin dan Minhyung yang terpaku di tempatnya masing-masing.

"Sial..dia mengibarkan bendera perang dengan kita." Gumam Minhyung yang kemudian mengusak pelan surai hijaunya.



Jeno yang tengah menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon yang terletak di belakangnya sembari bersedekap dada pun, mengangkat kepalanya saat mendapati kehadiran sosok lain di sekitar sana.

Netra kuning keemasan miliknya seketika bertabrakan dengan netra ungu milik seorang chattel yang dulunya selalu menjadi samsaknya itu, bahkan menurutnya hubungan keduanya masih tidak baik sama seperti dulu, walaupun monarch keduanya sudah memiliki hubungan yang lumayan baik.

Sang demon bersurai pirang pun mengangkat salah satu alisnya dan kemudian menatap tajam sang demon bersurai ungu yang juga tengah menatap tajam dirinya. Namun kontak mata keduanya seketika terputus karena Donghyuck yang memutuskan untuk melompat pergi begitu saja, meninggalkan Jeno yang menghela nafasnya.

"Tau begitu, lebih baik aku melakukan tugas dari bocah menyebalkan itu dibandingkan harus berada disini." Monolog Jeno yang kemudian melirik sekilas ke arah Jisung yang tengah terbaring dengan keadaan mengenaskan tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Dia benar-benar menyeramkan." Gumam Jeno yang kemudian menghilang begitu saja.

" Gumam Jeno yang kemudian menghilang begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monarch : Partie II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang