👟 13 👟

220 29 1
                                    


Setelah berhari hari latihan bahkan sampai kaki Jora mengelupas hari yang ditungu tunggu pun tiba.

"Aduh perasaan gue sering tampil tapi kok tetep dugun dugun yah"

Ama memegang dada bagian kirinya "Denyut jantung ku berdebar~"

Jora menonyor kepala Ama dengan tidak santai dan dibalas umpatan oleh Ama

"Eh anjeng"

"Gausah ngelawak disaat gue lagi kaya gini ya cok"

Ama berdecak "Kan gue niatnya menghibur lo"

Karin yang berada diantar dua sejoli itu tertawa melihat tingkah adik kelasnya "Udah siap siap tuh MC nya udah ngomong"

"Aduh mbakkk jangan gitu gue makin panik"

Karin mengelus bahu Jora menenangkan "Bismillah ayo kita kasih yang terbaik!"

Jora menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya pelan pelan.

"Baik mari kita saksikan tari pembuka yang kita tunggu tunggu.TARI SRIKANDI!!"

Tepuk tangan dan riuhnya penonton membuat Jora semakin dibuat tertantang.

Para penari mulai masuk dan naik keatas panggung, Jora melihat di sebrang sana ada Jarqi yang memberikan kedua ibu jarinya dari bawah panggung.Jora tersenyum lalu mengangguk setelah Jarqi memberikan semangat untuknya.

Musik mulai diputar semua penari langsung menarikan yang terbaik, semua mata memandang keatas panggung dan berdecak kagum melihat bagian perang antara dua kubu.

Tari telah selesai ditutup dengan slogan yang dibuat oleh guru tari, sebenarnya itu adalah ide dadakan saat gladi bersih kemarin.

Semua penari turun dari panggung dan lagi lagi terdengar suara tepuk tangan dan riunya orang orang yang puas dengan penampilan anak tari.

"Jora!"

Jora yang masih mengobrol dengan temannya dibuat menoleh ketika dia melihat Jarqi dengan dandanannya yang sangat mengerikan.

"Ngeri banget sih kaya buto"

Jarqi terkekeh "Ya kan namanya juga tari cowo ya gini dong dandannya, apalagi tema perang"

Jora ikut tertawa melihat rupa Jarqi yang sangat membuatnya pangling "Gimana tadi, keren gak aku?"

Dengan semangat Jarqi mengangguk "Keren banget, kamu udah lama gak nari tapi masih luwes"

Jora tersenyum dipuji oleh saudaranya sendiri "Ini sebenenrya udah kaku tapi lumayan deh ya untuk ukuran pemula lagi ehehe"

"Kita foto berdua dulu gimana?"

Jarqi mengangguk lalu mengajak Jora untuk berfoto, kebetulan ada staff club cinematografi yang sedang berada di belakang panggung.

"Mas fotoin dong"

"Oh? ayo ayo sini gue foto"

Mereka berdua berpose.Foto pertama layaknya prajurit perang yang gagah, foto kedua berpose saling menyerang, foto ketiga Jarqi yang bersimpuh di hadapan Jora, dan foto terakhir gaya bebas dimana Jora digendong di punggung Jarqi.

"Ahahaha ini bakal lucu sih nanti aku kasih ke Mama!"

"Aku suka yang kita saling serang"

Mas mas yang memfotokan pun dibuat heran dengan interaksi tidak canggung mereka berdua "Kalian ini pacaran atau gimana?"

Jora dan Jarqi terdiam lalu saling pandang dan tertawa keras.

"Aduh kita pacaran ya?"

"Iyaloh kan kita baru jadian 1 detik yang lalu, gimana sih masa lupa?"

"Oh iya ya? AHAHAHA"

Masnya dibuat bingung lalu dia tersenyum kaku, apa maksutnya?.

"Kita berdua itu sepupu mas, mana ada pacaran hih"

"Bener, kebetulan kita hari ini sama sama tampil makanya moment langka harus di foto"

Masnya pun ber oh ria lalu menganguk "Ya maaf kirain pacaran, deket banget masalahnya"

Jora dan Jarqi dibuat tertawa lagi oleh celetukan masnya.

"Jora!"

Jora menoleh kearah belakang lalu menatap bingung Refa "Aphe?"

Refa menggigit bibirnya menahan agak tidak tersenyum "Kakel mu itu dari tadi waktu kita nari sampe sekarang lietin kamu loh!"

Jora terkejut lalu menoleh kearah aula dalam dimana semua pintu garasi dibuka agar para siswa bisa masuk dengan bebas.

"Mana? gue gak liet"

"Batik merah duduk paling depan"

Jora langsung melihat barisan depan dan benar saja disana ada si dia yang di kantin sedang menatap dirinya.

"Juancok cakep banget!"

Jarqi yang penasaran bagaimana rupa orang yang disukai oleh saudaranya ini pun ikut menoleh "Ooo jadi tipemu gitu?"

Jora meringis sambil mengangguk "Jangan bilang siapa siapa lo kamu!"

Jarqi mengangguk "Siap, kayaknya dia main sepak bola waktu itu sama aku deh"

"Oh ya?!"

Jarqi kembali mengangguk.

"Anjirrr punya berapa bakat dia sih?!"

Dan yah begitulah kebucinana Jora.

Saat pulang Jora ditarik untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Ya Allah Maa aku tuh capek loh habis pentas, apasih kenapa ada apa? kalau mau bantu sebar undangan nikahannya Mbak Una gak dulu deh aku beneran capek banget"

Mama berdecak lalu mengambil cup air dan menuangkannya sedikit di tangan lalu membasuh muka Jora dengan kesal.

"Astaghfirullah apasih?!"

Papa yang melihat kelakuan istrinya dibuat geleng geleng kepala, ya anak anaknya kalau petakilan berati nurun dari istrinya.

"Kamu mau gak nari buat pernikahannya Mbak Una?"

Tanpa ada jeda sedikit pun Jora mengangguk dengan sebal karena tingkah Mamanya.

"Ya mau lah, tari apa? kalau nikahan biasanya gambyong gak sih? masa aku sendiri? oh sama Mbak Rina ya? atau aku aja Ama? atau sek--"

"Nyerocos wae koyo manuk mpret!"

Jora mengerucutkan bibirnya sebal sambil menggaruk pipinya yang gatal.

"Kamu nari pasangan sama Jarqi nanti"

Jora membelalakkan matanya "Yang bener aja?!"

Mama mengambil majalah bobo yang ada dibawah meja lalu melihat cerita fakta dalam majalah tersebut "Ya bener, masa boong?"

"Udah ada pelatihnya, tinggal kamu sama Jarqi berangkat latihan.Papa juga udah bilang sama Ayahnya Jarqi buat bilangin ke Jarqi"

Jora dibuat pusing dengan kabar dadakan ini, kalau nanti Ama dan fans Jarqi tau bahwa dia menari dengan Jarqi apa kabar dirinya nanti?.

"Mbak Una nikah kapan to?" tanya Jora memastikan














"1 bulan lagi, dan 1 bulan itu kamu latihan sama Jarqi di sanggarnya Jarqi tiap hari Sabtu sama Minggu"











Tbc

Hayolooo Joraaa gimana tuh.

Btw yang ngeship Ale sama Jora maaf yah Joranya udah ada mas kras kakel wkwkwk, atau malah kalian sekarang ngeship Jora sama Jarqi?! istighfar mereka sepupu.Boleh sih tapi JANGANN.

SEPUPU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang