👟 9 👟

242 32 2
                                    


Hari hari Jora biasa saja, malah terbilang bosan dengan hari Kamis.Kalau kata Jora ratingnya 5/10.

"Ra jajan keluar yuk"

"Yaudah ayuk"

Mereka berdua keluar dari kelas menuju ke depan masjid, karena biasanya disanalah penjual jajanan berjualan.Mereka tidak diperbolehkan keluar sekolah karena masih waktunya sekolah, tetapi demi sebuah makanan anak anak rela memanjat tembok yang lumayan pendek dan berteriak sana sini agar si bapak penjual mendengar suara mereka.

"Eh suara musik tuh, kayaknya sepupu lo lagi latihan di GOR"

Jora mengangguk sambil mencuri curi pandang kearah GOR.

"Heh? dih?!"

Jora berhenti sejenak sambil berkacak pinggang, memang dasarnya Jarqi adalah sosok yang pemalu atau tidak ingin bertemu sapa dengan Jora juga tidak tau.Tapi sekarang Jora gemas dalam artian marah karena tadi sempat bertatapan lama dengan Jarqi tetapi malah Jarqi dengan perlahan masuk kembali kedalam GOR.

"Sialan udah mau gue sapa malah minggat!"

Refa tertawa melihat kejadian tersebut, dia juga melihat bagaimana Jarqi diam diam masuk kedalam GOR "Takut kali sama lo, galak soalnya"

"Galak dari mananya anjir?!"

"Gak sadar diri muka lo kaya preman AHAHAHA"

Jora dibuat tambah tidak mood akhirnya dia berjalan lebih dahulu ke depan masjid.

"Mati gue, habis ini pasti Jora misuh"

Jarqi memegang dadanya, ternyata jantungnya berdegup sangat cepat.Bukan karena sedang jatuh cinta tetapi takut dengan amukan Jora nantinya.




"Gue mau cuci tangan didepan GOR sekalian mau liet rekasi Jarqi, bentar ya"

Refa mengangguk lalu menunggu didepan masjid sambil sesekali makan pempek yang dia beli.

Jora berjalan kearah wastafel yang terdekat lalu menghadap kearah GOR.

"Ohh gitu gamau ketemu gue ck aneh!"

Jarqi melihat saudaranya yang sedang cuci tangan, padahal dia sedang bermain sendiri dengan satu kaki yang dia angkat sambil melompat lompat.Setelah melihat Jora memasang wajah ganas disana dengan takutnya Jarqi kembali ke posisi tegak lalu berjalan menuju para kakak kelasnya.

"Harusnya gue sapa beneran aja tadi, gila ngeri banget Jora"

"Tenan ki... beberapa hari kedepan pasti bakal ngadu"

Dari arah sebrang Jora mendengus malas, bisa bisanya ya punya sepupu kaku banget udamah gamau nyapa.Bukan masalah gila sapa atau apapun itu, tetapi Jora sudah muak telah dihantui pertanyaan dari kanjeng maminya.

"Liet aja lo nanti, gue aduin bapak lo Aqi!"

"JORAAAA!!"

"APE?!"

"AAAAAAAAA"

"Apasih anyink?!"

"Gue habis chat sepupu lo!!"

Jora membelalakkan kedua matanya, ternyata temannya ini memiliki nyali yang besar untuk memulai percakapan dengan sepupunya.

"Gila lo?! gue yang sepupunya aja gak berani"

"Eleh gak berani apa males"

"Opsi 2"

Sila memutar bola matanya malas, dia tau banget gimana magerannya seorang Jora.

"Yaudah deh semangat pedekatein mas kras mu itu, aku mau pulang duluan papay!"

Ama yang masih senang dengan dunianya seketika merubah raut wajahnya menjadi panik.

"Eh tungguin gue dulu dong ambil motor!"

Jora berdecak lalu mengangguk sambil berjalan di pinggiran parkiran bersama Sila dan Refa hanya untuk menunggu Ama seorang.

"Eh Ra itu Jarqi tuh!"

"Hm?"

Jora yang masih mengawasi Ama yang mau mengeluarkan motornya di tepuk bahunya oleh Refa yang melihat Jarqi berjalan di belakang Jora.

"Sapa kek cepet njir!"

"Cepet Raa tuh orangnya bentar lagi deket!"

Perasaan cuma sapa menyapa kenapa jadi riweh gini deh? nanti dikira Jora suka sama Jarqi kan bahaya, kayaknya sih Jarqi udah banyak yang ngefans.

"Yaudah sih anjir diemin aja"

Sila menepuk jidatnya sendiri "Ya Allah dia sepupu lo sendiri loh?"

Jora mengangkat bahunya acuh kembali melihat Ama yang ternyata masih repot dengan motornya tapi sesekali melihat kearah dirinya karena tidak sengaja dia melijat Jarqi.

Tapi setelah 10 detik Jora terpikirkan ucapan Sila, benar juga mau bagaimana pun Jarqi adalah sepupunya dan dia harus menyapanya walau setidaknya satu kali.

Jora menghadap kearah Jarqi yang lumayan agak jauh dari dirinya setelah tadi dia melihat Jarqi melirik sedikit kearahnya.






"JARQI!"

Jarqi menoleh kebelakang dengan wajah bingungnya, 4 detik dia mencerna apa yang terjadi lalu setelah sadar dia tersenyum sambil mengangkat tangannya.

"Hoy!"

Jora terkekeh melihat sapaan balik dari Jarqi, lalu Jora melambaikan tangannya kepada Jarqi yang menyapa balik walau dia lemot dulu.

"ANJIR?!

"FINALLY!"

"COK?!"

Jora tertawa melihat respon teman temannya, bahkan Ama ternyata sudah berada di sebelahnya sekarang.

"GANTENG BANGET YA ALLAH"

Jora tersenyum sambil menghela nafas lelah dengan Ama, dia pasti yakin kelak Ama akan bucin dengan Jarqi.












Tbc

Terbukti Jarqi cowo kul.

SEPUPU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang