👟 15 (END) 👟

465 33 0
                                    

Latihan 1 bulan bagi Jora cukup mudah, terlebih lagi Jora sudah menguasai gerakan dasar jadi tidak perlu repot belajar dari awal apalagi pasangan tari dia adalah sepupunya sendiri yaitu Jarqi yang memang sedari kecil pandai menari.

Jadi kesimpulannya 2 sepupu penari ini diberi 1 bulan latihan sangat mudah bagi mereka, bahkan 5 kali pertemuan Mbak Tika berdecak kagum melihat bakat 2 sepupu ini.

Pagi pukul 04.00 Jora sudah bangun untuk bersiap siap make up dan menggunakan kostum, apakah semudah itu untuk Jora bangun?.

Tentu saja tidak, ada drama dibalik semua itu.

"Jora bangun, kamu janjian sama Mbak Tika jam berapa?"

Jora masih ogah ogahan bangun bahkan kaki gadis itu sudah merambat ke dinding sebelah kasur.

"Jam nzkxks.."

Mama mengambil guling lalu memukul Jora lumayan keras "Bangun! habis itu sholat subuh, Jarqi udah nungguin loh dari tadi ini"

Jora tak menghiraukan ucapan Mama, kini dia semakin menaikkan kembali selimut yang tadinya di lantai sekarang sudah menggelung semua tubuh Jora dengan rapat.

"Astaghfirullah Jora sholat, habis itu mandi terus make up!"

Jora berdecak lalu bangun dengan wajah marah "Yaudah sih biar Jarqi dulu yang make up!"

"Aku mah bisa make up sendiri, lah kamu emang bisa? pake jarik aja waktu itu minta pasangin Bu Yuli"

Yang awalnya marah dengan mata tertutup kini mata Jora terbuka sangat lebar "Yo lagian kamu sering ndolalak an, la aku? nari yo mung pentas tok kok"

Jarqi yang tadinya bersandar pada pintu kamar homestay pun dibuat berdiri tegak sambil berkacak pinggang "Ndolalak matamu loro mbak, sembarangan"

"Wis ndang adus njuk sholat, wis di tunggoni Mbak Tika neng ruang tamu"

Jora tak menghiraukan perintah Jarqi, kini dia bangkit dari kasurnya lalu menarik tangannya keatas untuk mereganggan otot ototnya.

Krek!

"Ya Allah enak banget kretek kretek"

Una dan suaminya sengaja membooking homestay bermodel rumahan dekat dengan tempat resepsi.Jadi Jora dan Jarqi berada di satu rumah yang sama dengan berbeda kamar, karena Una memang merencanakan agar saat keadaan seperti ini tidak perlu repot repot dan juga mempermudah untuk menuju lokasi resepsi agar tidak ada kejadian terlambat.



Setelah sholat dan mandi kini Jora duduk didepan Mbak Tika yang beralih profesi menjadi perias.

"Hmm ini nih yang bangunnya lama banget"

Jora meringis tak enak pada Mbak Tika, ternyata Mbak Tika sudah datang dari jam setengah 4 pagi.

"Ngantuk banget aku Mbak, kemarin hari libur sih tapi gadang hehe"

Jarqi duduk disebelah Jora lalu mengambil jajanan ringan yang disediakan Mama untuk mereka bertiga "Kebo banget dia tuh mbak, masa tadi bangun bangun bukannya baca doa malah misuh ke aku?"

Jora menepuk bahu Jarqi geram "Ya lagian masa aku diejek sama dia sih mbak?"

Mbak Tika terkekeh sambil mempersiapkan alat alat make up untuk meriasi wajah Jora "Ngejek gimana?"

"Ngejek aku gak bisa pakai jarik!"

"Loh nyatane ngono kui kok"

"Diem!"

Jora muak banget sama Jarqi, kata siapa orang kaya gini kaku? sama dia aja ngejek terus.

"Wis to wiss, Jarqi macak dewe yo Mbak tak macak i Sinta ne ndisek"

SEPUPU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang