Sidang yang berlangsung siang hari ini tampak sedikit tegang. Hal ini karena Jaksa menuntut agar terdakwa yang dibela oleh Hoseok segera dihukum atas kesalahannya.
Namun disini Hoseok mati-matian membela kliennya yang menurutnya tidak bersalah, membuatnya harus berkali-kali meninterupsi, mendatangkan saksi terkait, dan menunjukkan begitu banyak barang bukti.
Alhasil, sidang ditutup dengan klien Hoseok dinyatakan tidak bersalah.
Sepanjang sidang hingga selesai, Jungkook ada disana, duduk di barisan penonton sidang. Dia bertugas menemani Hoseok hari ini.
"Tuan hebat sekali..." Puji Jungkook berbinar, kedua tangannya bertepuk tangan kecil.
Hoseok terkekeh, sudah sering sekali ia mendapatkan pujian semacam itu dari para klien maupun rekan sesama Pengacara. Namun pujian dari Jungkook lah yang menurutnya paling bermakna.
"Itu tidak ada apa-apanya, Jung. Sudah tugasku membela klienku yang tidak bersalah." Jawab Hoseok merendah.
Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran mobil untuk pulang. Hari ini sangat panjang dan melelahkan, namun Jungkook senang sekali, terlebih menemani Hoseok bekerja adalah hal yang jarang sekali ia lakukan, karena Tuan Mudanya itu lebih sering meminta ditemani di Ruang Kerjanya saja.
Melihat Jungkook yang tak kunjung memakai seat-belt nya setelah duduk di bangku sebelah pengemudi, Hoseok berinisiatif membantunya. Tubuhnya sedikit maju mendekati si manis untuk meraih belt disebelah pintu.
Sontak Jungkook menahan napasnya gugup, ini terlalu dekat, dan situasi ini terasa begitu lambat bagi Jungkook, hingga pandangan keduanya bertemu dengan jarak yang begitu dekat.
Seketika keduanya gugup, terlebih Hoseok. Setelah menyadari bahwa dirinya memiliki perasaan yang lebih kepada Jungkook, meski canggung, ia merasa keadaan ini adalah kesempatannya.
Hoseok berbisik lirih, "Menurutmu.. bagaimana kerjaku hari ini?"
"Emm.. Sangat bagus, Tuan... Tuan bekerja sangat baik." Jungkook balas berbisik.
"Tidak ada reward untukku?"
"R-reward?"
"Seperti ini.."
Hoseok meraih dagu Jungkook dan menyatukan bibir keduanya, hanya menempel.
Jungkook membelalak kaget, kedua tangannya segera mendorong kedua bahu Hoseok untuk mundur, namun Tuannya itu malah meraih kedua lengan Jungkook untuk melingkari lehernya yang kokoh.
"Aku ingin sekali menciummu seperti ini sejak lama." Hoseok berbisik parau, dan segera memagut bibir Jungkook kembali.
"Emmh.. T-tuan.. mmmh"
Sebelah tangan Hoseok meraih pinggang Jungkook untuk sedikit menghadapnya dan mempersempit jarak keduanya, sedang tangannya yang lain meraih tengkuk Jungkook untuk memperdalam ciuman keduanya.
Jungkook benar-benar dibuat tidak berdaya saat ini. Kedua matanya terpejam dengan jantung yang berdegup kencang.
Ciuman manis ini begitu berarti bagi Hoseok, ia membuka kedua matanya yang sejak tadi terpejam, dan melihat mata indah milik si manis tertutup, apakah dia menikmati ciuman darinya?
Setelah pagutan keduanya terlepas, Hoseok menempelkan dahi keduanya dengan mata tertutup dan napas terengah. "Aku mencintaimu, Jungkook."
Hah?
Jungkook tergagap seketika, "S-sejak kapan..."
"Aku tidak tau, mungkin sudah lama sekali sejak kau bekerja pada keluarga kami. Yang kutau, aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu." Jawab Hoseok. Kini ia bahkan menatap kedua mata Jungkook dengan jarak wajak keduanya yang sangat dekat, bergerak sedikit saja, maka keduanya akan kembali berciuman.
"Tapi Tuan, s-saya.."
"Sstt." Hoseok menyela, ia mengecup kembali bibir Jungkook untuk membuatnya diam, "Pertimbangkan dulu, jangan langsung dijawab, aku akan menunggu."
***
Jungkook menidurkan kepalanya di ranjang Tunangannya, meraih tangan Bogum dan menggenggamnya erat.
Pengakuan cinta dari Hoseok benar-benar mengganggu pikirannya saat ini. Membuatnya mengambil cuti seharian penuh untuk berkeluh kesah pada Bogumnya.
"Sayang, maafkan aku.."
Air mata Jungkook berlinang, ia merasa gagal menjaga dirinya. Harusnya sejak awal dia memperkenalkan diri sebagai seseorang yang telah bertunangan kepada para Tuan muda nya, dengan begitu dirinya mungkin bisa lebih professional bekerja tanpa harus ada hal seperti ini.
Terlintas dipikirannya ketika ia berciuman dengan Seokjin, tertidur di pangkuan Yoongi, mengecup pipi Jimin, hingga kembali berciuman dengan Hoseok. Astaga... apa yang sudah dia lakukan!
"Jika kau terbangun dan mengetahui kelakuanku selama ini... kau pasti kecewa padaku, kan?" Lirihnya menyalahkan diri.
Ini semua diluar kemauannya. Ia sudah berusaha bekerja dengan baik untuk membiayai hidupnya, melunasi hutang-hutang pada Bosnya Mingyu, dan membayar biaya perawatan Bogum, dan perasaan Tuan Muda kepadanya benar-benar diluar kendalinya. Membuatnya bimbang, bahkan takut untuk kembali kesana.
Bagaimana jika dia dipecat setelah menolak cinta Hoseok? Bagaimana dia bisa mendapatkan uang setelah ini?
"Aku harus bagaimana, Sayang? Haruskah aku berhenti bekerja disana?"
***
"Kemana saja kau kemarin?!"
Jungkook tersenyum geli melihat Jimin merajuk didepannya. Keduanya sedang berada di Dapur. Tadi Jimin segera menghampiri Jungkook setelah tau bahwa si manis sudah kembali setelah seharian menghilang.
"Saya hanya pergi menemui seseorang."
Jimin tidak puas dengan jawaban itu, "Siapa? siapa yang harus kau temui seharian penuh?" Tanyanya menuntut.
"Astagaa.." Jungkook terkekeh, "Apa saya tidak punya hak menghabiskan waktu pribadi?" Ia balik bertanya, namun tetap dengan kekehan gelinya, Jimin benar-benar lucu.
"Jangan-jangan kau bertemu dengan Taehyung diluar Rumah? benar kan?"
Kok malah bawa-bawa Taehyung?
"Saya tidak bertemu dengan semua Tuan muda kemarin, lagipula kenapa harus Tuan Taehyung?" Jungkook menatap Jimin bingung.
"Taehyung mencintaimu tau! Dia pasti berusaha mendekatimu dan memonopolimu untuk berkencan dengannya diluar! Aku benar kan?!" Ujar Jimin menggebu.
Jungkook terkejut, ia segera mematikan kompor dan mendekat pada Jimin, "Tuan tau darimana?"
"Aku melihatmu tertidur dipelukannya, dan dia mengatakan bahwa dia mencintaimu" Jawab Jimin jujur, kemudian ia melangkah maju mendekat pada Jungkook dan menggenggam tangannya,
"Jangan terima Taehyung, Jung. Aku lebih mencintaimu daripada dia, Kumohon terima aku saja."
Aduh, apalagi ini...
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookie! [Jeon Jungkook X BTS]
Fanfiction[⚠️BXB AREA! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!⚠️] Jungkook hanya ingin bekerja untuk melunasi hutangnya. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa keputusannya untuk menerima pekerjaan dari salah satu Konglomerat terkenal di Negeri ini akan membuatnya terje...