Chapter 2 : That Boy

4.3K 141 0
                                    

Apa yang dia lakukan? Aku pun berdiri dan menatapnya.

"APA?!", kata Delvin dengan nada tinggi. "APA katamu?! Kamu ga sadar apa yang kamu lakukan?" ,kataku kesal. "Tau, aku menuangkan soda sisaku ke kamu. Sudah hanya itu yang kulakukan", jawabnya sok cool yang membuatku semakin geram.

"Maaf Sara akan ku ganti minumanmu nanti.", kataku dan mengambil minuman Sara dan menyiram Delvin dengan minuman Sara.

"HEY YOU!" ,kata Delvin. "What?", jawabku santai dan meninggalkanya dan aku pergi ke toilet untuk membersihkanku.

( Delvin POV )
Baru kali ini ada seorang gadis yang menatapku saat marah. Dan sepertinya dia anak baru. Akan aku kerjain dia.

Aku mendekatinya dan tepat di belakangnya. Dan menyrimkan soda sisa di kalengku. Dan apakah reaksinya? Menangis? Biasanya para gadis akan menangis.

Dia berdiri dan menatapku. Aku hanya melihat tatapan marah dimatanya. Dan aku mulai bertanya dengan nada tinggi. Dan dia menjawabnya dengan nada kesal.

Tapi yang tak kusangka ia juga menyiramku dengan minuman. Astaga aku tak percaya dengan reaksinya. Aku pikir dia menangis, tapi malah sebaliknya.

Menarik.

( Eliza POV )
Apa-apaan dia! Keren sih keren tapi kelakuannya 180 derajat dari wajahnya. Aku berjalan menuju toilet dan membersihkan bajuku dengan air. Dan sialnya aku tidak bisa mencuci rambutku di sekolah. Ya ini kan sekolah. Aku ingin segera pulang.

Aku pun kembali ke kelas dan disana Karen sudah menungguku. Aku duduk di bangkuku. "Are you okay?", tanya Karen khawatir. "Iya aku baik-baik saja", kataku meyakinkannya kalau aku pura-pura baik.

Terlihat senyuman lega diwajah Karen. "Kamu harus cepat-cepat pulang nanti." , "Iya harus", kataku.

*bel pulang sekolah*
"Ren... aku pulang duluan ya. Maaf aku tak bisa pulang bersamamu hari ini.", pamitku pada Karen. "Iya sebaiknya kamu cepat pulang. Hati-hati di jalan Liza.", kata Karen.

Aku berjalan dan menuju mobil papa yang sudah menungguku. Dan aku melihat mama dan papa berpakaian sangat rapi. Seperti akan menghadiri acara penting.

"Papa dan mama mau kemana?", tanyaku. "Papa dan mama akan pergi menghadiri acara di sebuah gedung." ,jelas mama. "Aku tidak diajak?" , "Maaf ya, untuk kali ini tidak bisa" , ujar mama.

"Iya ma..",jawabku. "Jadi bagaimana sekolah barumu? Menyenangkan? ", tanya papa. "Menyenangkan dan buruk. Tapi akan kuceritakan besok. Papa dan mama tidak perlu khawatir. ", kataku dan membuat mereka tidak gelisah. "Baik kau harus cerita besok", kata mama yang mencubit pipiku. Aku hanya tersenyum

Sesampai dirumah, "Karena papa dan mama pulang malam, akan ada anak teman mama yang menjaga dan menemanimu", kata mama. "Siapa?", tanyaku penasaran. "Kau akan tau nanti.". Papa dan mama memelukku. "Bau soda", kata papa.

"Hati-hati dijalan", kataku sambil mengalihkan kata-kata papa. Papa dan mama pergi ke acara itu. Dan aku hanya melambaikan tanganku ke orang tuaku.

Aku menutup pintu dan segera mandi. Setelah mandi aku memakai kaos kesukaanku yang bewarna pastel bersama celana selutut bewarna putih. Dan aku bersantai diruang tengah dan menonton TV.

*Ting Tong*

Bel rumahku bebunyi. Jangan-jangan itu orang yang dikatakan mama. Aku segera membuka pintu.

"Hi Princess...." ,katanya. Aku hanya terkejut melihat orang itu. Mama apakah mama tidak salah memintanya untuk menjagaku?

------------------------------

Terima Kasih sudah membaca sampai sini.
Maaf chapter ini lebih pendek dari chapter yang pertama.
Jangan lupa vote + comment :)
xoxo♡

Sweet Girl Fall in Love with Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang