MRP - Kenikmatan Raga Pria (13)

1.2K 17 1
                                    

MRP - Kenikmatan Raga Pria (13)


Beberapa minggu berlalu sudah. Rasus yang sekarang benar-benar berada di atas awan kini mulai menikmati berbagai macam fasilitas terbaik yang ia bisa dapatkan dari pria yang kini benar-benar tunduk di bawahnya. James, seorang pria Chinese yang sempat ia pakai tubuhnya sebagai suatu syarat itu telah memberikan apa saja yang Rasus inginkan. Hanya dengan menelepon sebentar, jika permintaan Rasus masih berada di standard normal, maka tak sampai hitungan hari maka keinginan itu terpenuhi.

"Tapi ingat ya mas, aku kangen dipake sama mas. Udah lama mas Rasus ga pake aku." Ucap James manja sehabis mendapatkan permintaan dari Rasus untuk mentransferkan sejumlah uang yang nominalnya cukup besar.

"Tenang saja sayang, mas akan bikin kamu puas. Atau kalau kamu mau, malam ini juga bisa. Kamu tinggal pesan kamar hotel dan kabarin aja dimana." Balas Rasus di ujung telepon.

James yang mendengar perkataan Rasus ini langsung kegirangan sendiri. Sudah dua minggu terhitung, semenjak ia dijebak dan pada akhirnya menjadi seperti ini oleh Rasus. James sendiri tak merasakan ada yang banyak berubah darinya. Perubahan ini hanya berada sebatas dirinya yang benar-benar tergila-gila akan sosok Rasus. Di otaknya hanya ada wajah Rasus dan Rasus. Meski sekarang-sekarang ini jika ia melihat sosok pria lain ada sedikit ketertarikan yang membuat ia ingin mencicipi betapa gagah dan jantannya pria tersebut.

Memang ilmu Rasus sekarang ini bisa membuat orang sangat tergila-gila padanya tanpa membuat orang lain curiga. Seperti cerita James baru saja, atau pak Ario, atau temannya Farrel juga Elang. Mereka masih menjalankan kehidupan selayaknya dirinya sendiri. Tak ada yang benar-benar berubah dari kegiatannya ini. Hanya saja di dalam benak mereka, mereka akan selalu tunduk dan takluk kepada Rasus seorang dimana ia melihat Rasus menjadi seseorang yang harus mereka puaskan.

Kini Rasus sudah tak lagi tinggal di kosan lamanya. Ia menetap di sebuah apartemen milik James yang diberikan dengan cuma-cuma oleh James padanya. Rasus sendiri meminta kepada James begitu banyak barang, termasuk salah satunya adalah apartement ini sekarang yang sedang diurus mengenai proses penggantian nama. Bahkan setelah berhasil mendapatkan pengaruh pak Ario secara sepenuhnya kini, Rasus malah meninggalkan kantor sekarang.

Semuanya benar-benar telah berubah total. Pundi-pundi rupiah di tabungannya mulai menggunung. Berbagai barang mewah telah ia miliki. Dan yang paling penting bagi Rasus adalah, perubahan dari fisiknya sekarang yang bisa dibilang sangat sempurna. Tubuh berotot atletis, tegap, dan sungguh menawan beserta dengan ukuran kontolnya kini yang jauh lebih besar dari milik mas nya sendiri. Ukuran yang kiranya bisa ia banggakan tak akan ada pria lain yang bisa menandinginya.

-

Bisma menyusuri jalanan yang dipadati oleh rumah-rumah tingkat yang dijadikan kosan. Langkahnya terhenti di suatu rumah, ia melihat dari luar rumah yang dijadikan kosan ini terlihat sepi. Tiba-tiba saja seorang penghuni kosan keluar dan bertemu dengan Bisma.

"Cari siapa ya mas?" Tanya pria ini yang sedari tadi sadar jika Bisma sedang berdiri terdiam di depan kosannya selama beberapa menit.

"Saya cari orang namanya Rasus. Saya dengar dia tinggal disini." Balas Bisma datar. Ia melihat remaja di depannya ini dari atas ke bawah dengan tatapan dingin.

"Rasus, mas Rasus? Oh kalau dia udah pindah mas semingguan yang lalu." Jawab remaja ini cuek. Ia memang sedang buru-buru ingin berangkat kuliah.

"Oh baik mas kalau begitu." Bisma kembali berkata. Kali ini ia langsung menepuk pundak remaja di depannya ini sambil membisiki sesuatu.
Sebentar setelah Bisma selesai, segera saja badan remaja ini bergetar dan seperti linglung, ia melihat ke kiri dan kanan.
"Mas, mas sendiri tahu Rasus pindahnya kemana?" Lanjut Bisma bertanya.

"Rasus? Rasus... Ohh!!" Pekiknya.
"Bangsat! Rasus anjing... Gue inget apa yang dilakuin ke gue. Mas nya cari Rasus, gue ga tahu mas di pindah kemana. Kalau pun gue tahu, udah bakalan gue hajar tuh orang."

"Sudah mas sabar. Nanti kita bisa cari sama-sama dimana Rasus berada." Kata Bisma pelan, ia kembali memegang pundak remaja ini.
"Kamu Elang kan? Sekarang bawa saya masuk ke kamarmu. Kita tenangkan dirimu terlebih dahulu."

Elang, sosok remaja yang bertemu dengan Bisma ini langsung kembali masuk ke kosannya seolah ia lupa dengan apa yang hendak ia lakukan. Dibawanya Bisma naik ke kamar dan ia lalu bercerita tentang apa yang telah Rasus perbuat kala itu. Bisma yang mendengar cerita Elang hanya mengangguk-angguk tanda mendengarkan Elang. Dalam hati ia berpikir bahwa kemampuan Rasus awalnya didapatkan dari remaja bernama Elang ini. Bisma bisa saja mencari tahu keberadaan Rasus sekarang melalui rekaman memori yang dimiliki oleh Elang.

"Saya bisa bantu kamu untuk membalas apa yang Rasus perbuat padamu. Tapi saya memiliki satu syarat." Kata Bisma sekarang setelah Elang selesai menceritakan semuanya dengan emosi.

"Apa emang syaratnya mas Bisma? Orang mas Bisma sendiri juga sedang nyariin dia? Belum ketemu juga kan?" Elang berdecak dan malahan Bisma hanya tertawa mendengar jawaban Elang.

Seketika lampu di kamar Elang mati secara tiba-tiba. Elang yang terkejut mulai melihat ke sekeliling. Kemudian, ia mendengar suara dari telinganya, suara seorang kakek-kakek yang membisikinya.
"Saya bisa temukan Elang dengan bantuanmu, asal kamu menurut. He he he..."

"Mas Bisma, apa-apaan ini?" Elang panik dan melihat Bisma yang mulai terkekeh sendiri ia menjadi tambah takut.

"Jika kamu mau berikan apa yang Rasus perbuat padamu ke saya. Nanti kamu bisa segera bertemu dengannya Elang." Kata Bisma mendekat.
"Kamu pun pernah merasakan ini bukan? Sekali lagi merasakannya demi membalaskan dendammu tak akan merubah apapun." Bisma meraih tangan Elang dan diarahkan ke selangkangannya yang telah menggembung itu.

Elang menelan ludahnya, teringat tentang kejadiannya dientot paksa oleh Rasus dengan jelas. Sebentar Elang berpikir jika kali kedua ini mungkin tak akan sesakit pertama kali. Lagipula, ia pun seakan lupa dengan kejadian setelahnya itu. Sama sekali tak ada kejadian yang ia ingat mengenai Rasus, hanya sebatas ia melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Setelah beberapa saat berpikir, Elang mengangguk menyanggupi permintaan Bisma ini dan segeralah Bisma meloloskan seluruh pakaiannya dan mulai bertelanjang bulat.

****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "Menduduki Raga Pria" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/rakarsag

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Keluarga Berbeda II" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

Rakarsag

Menduduki Raga PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang