Setelah menunggu cukup lama akhirnya karina tersadar dari pingsannya yang cukup panjang, saat terbangun karina sudah mendapati teman-temannya yang kini tengah terlelap, mereka memang sengaja memilih untuk tetap di rumah sakit alasannya karena ingin menunggu karina sadar, karina menengok kearah sampingnya terlihat yoga yang tertidur dipinggir ranjangnya yang sepertinya baru tertidur, karina tersenyum melihat wajah tenang yoga ditatapnya dengan lamat wajah pria yang disukainnya ini, karina mencoba meraih tangan yoga yang kini dijadikan tumpuan kepala yoga, dan hal itu jelas membuat tidur yoga terusik.
" loh rin udah sadar? Akhirnyaa..." ujar yoga sangat lega
Karina hanya tersenyum menanggapi yoga
"Gimana sekarang apa yang sakit? Lo butuh apa? Haus? Lapar? Gue ambilin ya" ujar yoga heboh sendiri.
"Hahahaha ssstt jangan berisik ga kasian yang lain lagi tidur" karina tertawa senang melihat tingkah konyol yoga.
"Hehe sorry..tapi beneran lo butuh apa nanti gue ambilin"
"Gue mau minum aja ga" pinta karina
"Oke minum" yoga langsung bergegas membantu membangunkan karina dan mengambil air sesuai permintaan karina
"Udah biar gue aja" ucap yoga saat karina hendak mengambil gelas yang diberikan yoga.
Sembari minum karina tak luput menatap wajah yoga, jujur saja kali ini karina merasa sedikit tenang, terlepas dari kejadian tadi siang, karina tahu bahwa masih banyak orang-orang disampingnya yang selalu ada.
"Jangan ditatap terus gue nya nanti lo suka" celetuk yoga
"Ishhh pede banget loh"
Yoga hanya tertawa menanggapi karina sambil menyimpan gelas.
"Ga tadi lo pergi balapan lagi?" Tanya karina
Yoga hanya mengangguk menanggapi pertanyaan karina
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya karina yang tahu betul jika yoga sedang ada masalah pasti melampiaskannya ke balapan bahkan lebih parah mabuk.
"Gaada kok tenang aja, tadi gue cuman gabut aja lo diajak joging kan gabisa yaudah deh kebetulan si uto anak tongkrongan gue ngajak main ke arena yaudah gue ikut" ujar yoga dengan jujur.
"Sama yeji juga?" Bodoamatlah karina hanya ingin melepaskan rasa penasarannya
"Iya gue ketemu dia di arena gue juga baru tahu kalo yeji kenal sama uto"
"Ohhhhh" ujar karina cukup lega.
"Sekarang gue yang mau nanya kenapa lo sampe kayak gini?" Kali ini giliran yoga yang bertanya pada karina.
Alih-alih menjawab karina hanya terdiam dengan raut wajahnya yang berubah muram.
"Kalo gak mau cerita juga gapapa rin gak usah dipaksain" ujar yoga lembut, karena tahu situasi karina saat ini.
"Mamah" ujar karina pelan
"Mamah?" Heran yoga
"Gue ketemu mamah gue ga"
"Maksud lo mamah kandung lo?"
"Iya, jujur aja gue kangen sama dia tapi gue gak tau kenapa hati gue masih nolak buat ketemu dia, luka gue belum sembuh ga"
Yoga meraih tangan karina dan merematnya halus.
"Gue ngerti kok perasaan lo mungkin sekarang lo belum siap aja, nanti juga bakal ada dimana waktu lo bakal berdamai sama keadaan" ujar yoga sambil tersenyum.
Dan jelas hal ini membuat hati karina sedikit menghangat kembali, karina benar-benar bersyukur bertemu dengan sosok pria yang selalu ada untuk dirinya.
"Astaga gue lupa belom isya, gue sholat dulu ya" ujar yoga
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND ME AGAIN
Teen FictionMe with my world repeating itself with that pearson again